Makalah Depresiasi
MAKALAH
“DEPRESIASI atau PENYUSUTAN”

Disusun oleh :
Rosdiana Oct. (19214810)
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………….…….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….…………….ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………………..………1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………..….….1
C. Tujuan……………………………………………………………………………………..……..1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Depresiasi ………………………………………………………………..…..2
B. Faktor-Faktor Depresiasi…………. …………..…………………………………2
C. Metode Depresiasi / Penyusutan ………………………………………….….2
C.1 Metode Garis
Lurus……………………………………………………………….3
C.2 Metode Saldo
Menurun…………………………………………………………3
C.3 Metode Jumlah Angka
Tahun………………………………………………4
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN…………………………………………………………………..………..…6
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………….……7
ii.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Aset Tetap atau Aktiva Tetap dalam akuntansi
adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk
tujuan administratif; dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu
periode. Jenis aset tidak lancar ini biasanya dibeli untuk digunakan untuk
operasi dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali. Contoh aset tetap antara
lain adalah properti, bangunan, pabrik, alat-alat produksi, mesin, kendaraan
bermotor, furnitur, perlengkapan kantor, komputer, dan lain-lain.
Beban –beban selama masa penggunaan aktiva
tetap seperti Reparasi dan pemeliharaan, Penggantian, Penambahan , Depresiasi
aktiva tetap. Aset tetap biasanya memperoleh keringanan dalam perlakuan pajak.
Semua bentuk aset tetap dikenai penyusutan atau depresiasi Kecuali tanah atau
lahan, aset tetap merupakan subyek dari depresiasi atau penyusutan artinya
nilai aktiva tetap selain tanah, misalnya mobil, berkurang seiring dengan
realisasi masa umur pemanfaatannya, sampai ketika masa guna itu habis, nilai
aktiva mobil yang bersangkutan adalah nol. Secara umum perusahaan dalam
menentukan depresiasi biasanya menggunakan metode penetapan nilai penyusutan
yang dapat digunakan untuk menghitung nilai penyusutan dari suatu aktiva tetap.
B.
RUMUSAN MASALAH
Ø
Apa
Pengertian Depresiasi
Ø
Apa
saja Metode Penyusutan
Ø
Faktor – Factor Yang Mempengaruhi Depresiasi
C.
TUJUAN MAKALAH
§ Dapat memahami apa yang dimaksud
Deprsiasi.
§
Mengetahui
metode Penyusutan dalam menentukan nilai Depresiassi
§ Mengetahui alasan kenapa aktiva tetap
disusutkan
§ Mengetahui faktor – factor yang
mempengaruhi biaya depresiasi
1.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
DEPRESIASI
Depresiasi
adalah mengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi beban ke dalam
periode akuntansi yang menikmati manfaat dari aktiva tetap tersebut. Depresiasi
juga dapat didifinisikan yaitu sebagian dari Harga perolehan suatu aktiva
berwujud yang dialokasikan atau diakui sebagai biaya baik setiap tahun atau
setiap bulan setiap periode akuntansi. Menurut Psak No. 17 depresiasi adalah
alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang
diestimasi yang akan dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak
langsung.
B.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MENENTUKAN DEPRESIASI
ü
Harga
pokok / perolehan (HP) Adalah
jumlah uang atau yang dapat disetarakan dengan uang yang dikeluarkan untuk
memperoleh suatu aktiva yang diperlukan.
ü
Nilai
residu /sisa (NR) Adalah jumlah yang dapat diterima jika
kativa tetap tersebut dijual, ditukar atau cara lain ketika aktiva tetap
tersebut sudah tidak digunakan dikurangi biaya yang terjadi saat menjual atau
menukar.
ü
Umur Ekonomis (UE) atau manfaat Adalah umur kegunaan (masa
manfaat) dari suatu aktiva. Nilai ini merupakan taksiran jangka waktu/periode berdasarkan
cara-cara pemeliharaan dan kebijakan yang dianut oleh perusahaan.
Masa manfaat aktiva tetap dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor fisik dan faktor fungsional. Faktor
fisik adalah faktor yang mengurangi fungsi dari aktiva tetap. Sedangkan faktor
fungsional yaitu faktor yang membatasi umur dari aktiva tetap.
C.
METODE
PENYUSUTAN/ DEPRESIASI
v Metode berdasarkan waktu yaitu
metode garis lurus, metode pembebanan yang menurun yang terdiri dari : metode
jumlah angka tahun dan metode saldo menurun atau metode saldo menurun ganda.
v Metode penyusutan berdasarkan
penggunaan yaitu metode metode jam jasa dan metode jumlah unit produksi.
v Metode penyusutan yang berdasarkan
kriteria lainnya yaitu metode berdasarkan jenis kelompok, metode analisis,
metode system persediaan.
Namun kebanyakan diindonesia hanya
ada beberapa metode saja yang sering digunakan dalam prakteknya berikut adalah
3 metode penyusutan yang paling sering diaplikasikan karna mudah dan juga
relevan dengan perlakuan akuntansi. Berikut diantaranya adalah :
2.
1.
Metode
Garis Lurus (Straight Line)
Metode ini
menganggap aset tetap akan mengalirkan manfaat yang merata disepanjang
penggunaannya, sehingga aset tetap dianggap akan mengalami tingkat penurunan
fungsi yang sama besar disetiap periode penggunaan hingga aset tetap tidak
dapat digunakan lagi.
Metode ini
adalah salah satu metode yang termasuk paling banyak diaplikasikan oleh
perusahaan perusahaan di indonesia. Untuk penerapan “Matching Cost Principle”,
metode penyusutan garis lurus digunakan untuk menyusutkan aset tetap yang
fungsinya tak terpengaruh oleh besarnya volume output yang dihasilkannya,
semisal bangunan, peralatan kantor dll

Umur Ekonomis
CONTOH : Sebuah mesin pabrik mempunyai
harga beli sebesar Rp. 55.000.000,00. Diperkirakan mempunyai umur ekonomis
selama 5 tahun dengan nilai sisa sebesar
Rp 5.000.000,-. Maka penyusutan per tahunnya adalah ?
Jawab : Dik : HP = Rp 55.000.000 NR = Rp. 5.000.000 UE = 5 tahun
5
=
Rp. 10.000.000,00
2.
Metode
Saldo Menurun [ Declining Balance Method ]
Dalam Metode
saldo menurun ini, aset tetap tetap diasumsikan memberikan manfaat terbesarnya
pada periode awal masa penggunaan, dan akan mengalami penurunan fungsi yang
makin besar di periode-periode berikutnya seiring umur ekonomis aset tetap yang
berkurang. jadi semakin lama penggunaan aset tetap maka kontribusinya akan
menurun dalam operasional perusahaan. Metode saldo menurun ini cocok
diaplikasikan pada aset tetap dimana tingkat ke-aus-annya bergantung dari
volume output yang dihasilkan, contohnya mesin produksi.
Rumus Saldo Menurun =
[(100%/umur ekonomis) x 2] x Nilai Perolehan atau Nilai
Buku
Contoh : Sebuah mesin dibeli tanggal 2 Januari 2010
dengan harga Rp 16.000.000 dan ditaksir dapat digunakan selama 5 tahun.
Penyusutan tahun 2010,
2011, dan 2012 dapat
dihitung :
Jawab : Dik : Nilai
Buku = Rp. 16.000.000 UE : 5
tahun
Tarif/prosentase penyusutan =
2 x (100% : 5) = 40%
Penyusutan tahun 2012 =
40% x Nilai Buku
= 40% x Rp 16.000.000
= Rp 6.400.000
3.
Penyusutan tahun 2013 =
40% x Nilai buku awal tahun 2012
= 40% x (Rp 16.000.000 – Rp 6.400.000)
= Rp 3.840.000
Penyusutan tahun 2014 =
40% x Nilai buku awal tahun 2003
= 40% x (16.000.000 –6.400.000 – 3.840.000)
= Rp 2.304.000
Note : Nilai buku pada tahun 2014 dikurangi penyusutan asset tahun
sebelum-sebelumnya , untuk tahun setelahnya cara pengerjaannya sama , hingga 5
tahun masa pengoprasian mesin tersebut. Dan saat pencatatan, jurnal nya adalah
sama dengan metode garis lurus, cuma beda di angka saja.
Catatan Tambahan : Dengan menggunakan metode penyusutan saldo menurun ini, jumlah angka
penyusutan tiap tahunnya, ini menunjukkan dan memperlakukan asset tetap bahwa
asset tetap (khususnya mesin) memperlihatkan kinerja terbaiknya, dalam hal
sumbangsih manfaat asset tetap terhadap perusahaan berada pada saat awal awal
asset tetap tersebut digunakan, semakin lama semakin menurun kinerja asset
tetap tersebut.
3.
Metode
Jumlah Angka Tahun | Sum of The Years Digit Method
Pada dasarnya,
Metode penyusutan aset tetap berdasarkan jumlah angka tahun mempunyai dasar
konsep yang mirip dengan konsep metode penyusutan saldo menurun. Metode jumlah
angka tahun merupakan penyusutan dipercepat berdasar pada pertimbangan biaya
maintenance (perawatan) serta perbaikan aktiva tetap semakin lama cenderung bertambah seiring
pertambahan usia aktiva tetap itu sendiri.
Dalam
menentukan tarif penyusutan aset tetap dalam bentuk pecahan yang diitung dengan
cara: Pembilang (numerator)
menggunakan angka tahun dimulai tahun yang terbesar ke tahun terkecil. Penyebut (denumerator) adalah jumlah
angka tahun.
Contoh : jika umur ekonomis aset adalah selama
4 tahun maka penyebut bilangan (angka) pecahannya adalah jumlah angka tahun
yaitu 1 + 2 + 3 + 4 = 10. Angka pembilang tahun ke-1 hingga tahun ke-4
masing-masing adalah 4,3,2, dan 1. Tarif penyusutan tahun ke-1 adalah 4/10,
tahun ke-2 adalah 3/10, tahun ketiga 2/10 serta terakhir tahun keempat 1/10.
Contoh soal penyusutan metode jumlah angka tahun :
Pada tanggal 2
Januari 2016, PT Flora membeli sebuah mesin
untuk meningkatkan produksinya, Harga perolehan Mesin Sebesar Rp 135.000.000,00
dengan taksiran nilai residu/sisa
(salvage value) sebesar Rp 15.000.000,00, dan ditaksir, mesin tersebut hanya
mampu berproduksi sampai dengan 4 tahun?
4.
Jawab : Dik Hp : Rp.
135.000.000 NR: Rp.
15.000.000
Dasar Penyusutan :
Harga Perolehan – Nilai Residu
JAT : 1+2+3+4 = 10
Dasar Penyusutan : Rp 135.000.000,00 - Rp 15.000.000,00 = Rp
120.000.000,00
Tahun Tarif Dasar Penyusutan Penyusutan
1. 4/10 Rp. 120.000.000,00 Rp. 48.000.000,00
2 3/10 Rp. 120.000.000,00 Rp. 36.000.000,00
3 2/10 Rp. 120.000.000,00 Rp. 24.000.000,00
4 1/10 Rp. 120.000.000,00 Rp. 12.000.000,00
Pencatatan: Jurnalnya sama saja dengan metode garis
lurus ataupun saldo menurun.
31 Desember 2014
Debit | Depreciation Rp48.000.000
Kredit | Akumulated
Depreciation Rp48.000.000
Untuk tahun berikutnya juga sama
jurnalnya
31 Desember 2015
Debit | Depreciation Rp36.000.000
Kredit | Akumulated
Depreciation Rp36.000.000
5.
BAB 3
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Ø Depresiasi
: penurunan dalam nilai fisik property seiring dengan waktu dan penggunaannya.
Ø Dalam
konsep akuntansi depresiasi : pemotongan tahunann terhadap pendapatan sebelum
pajak sehingga pengaruh waktu dan penggunaan atas nilai asset dapat terwakili
dalam laporan keuangan suatu perusahaan
Ø Terdapat
beberapa metode metode dalam perhitungan depresiasi sebagai berikut :
1.
Metode garis Lurus
2.
Metode Declining Balance (DB)
3.
Metode Sum-Of-the-years-digits (SYD)
4.
Metode Declining Balance dengan
Peralihan ke Garis Lurus
5.
Metode Unit Produksi
Tetapi
dalan ke 5 metode perhitungan depresiasi yang sering digunakan adalah metode
garis lurus karna metode ini paling mudah di aplikasikan .
6.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Depresiasi
https://mara04sweet.wordpress.com/2010/12/11/macam-macam-metode-penyusutan/
http://accounting-08.blogspot.com/2012/03/metode-depresiasi.html?m=1
http://art-buleleng.blogspot.co.id/2013/12/makalah-depresiasipenyusutan.html?m=1
0 comments