Ringkasan agama bab 1-5

by - 6:29 AM

BAB 1. TUHAN YANG MAHA ESA DAN KETUHANAN
1.1  Keimanan dan Implikasi Tauhid dalam Islam.
Agama ada yg bersifat primitive da nada yang dianut oleh masyarakat setelah fase primitive, berikut agama-agama yang terdapat dalam masyarakat primitive adalah :
·         Dinamis : kepercayaan kepada kekuatan gaib
·         Animisme : kepercayaan yang menganggap bahwa tiap-tiap benda memiliki roh
·         Politeisme : kepercayaan pada dewa-dewa
·         Henoteisme : mempercayai satu tuhan untuk satu bangsa dan bangsa-bangsa yang lain memiliki tuhannya sendiri.
Aqidah dalam pengertian teknis artinya iman atau keyakinan. Berikut pokok-pokok keyakinan islam yang terangkum dalam “rukun islam” :
1.      Keyakinan kepada Allah SWT
2.      Keyakinan kepada malaikat
3.      Keyakinan kepada kitab Suci
4.      Keyakinan kepada Nabi & Rasul
5.      Keyakinan kepada Hari Kiamat
6.      Keyakinan kepada Qadha dan Qadhar
Al-Qur’an diturunkan 22tahun 2bulan 22 hari. Secara garis besar isi Al-Qur’an adalah:
1.      Aqidah
2.      Syari’ah, baik ibadah ataupun muamalah
3.      Akhlak dengan semua ruang lingkupnya
4.      Kisah umat manusia dimasa lampau
5.      Berita-berita tentang zaman dulu
6.      Benih dan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan



1.2  Ketaqwaan dan Implikasinya dalam Kehidupan
Taqwa berasa; dari kata waqaya artinya takut, menjaga diri dan memenuhi tanggung jawab. Bertaqwa adalah orang yang takut kepada Allah SWT berdasarkan kesadaran mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangannya. Berikut ini Ruang Lingkup dalam makna memelihara meliputi 4 jalur hubungan manusia yaitu :
a.       Hubungan manusia dengan Allah SWT.
b.      Hubungan manusia dengan dirinya sendiri
c.       Hubungan manusia dengan sesame manusia
d.      Hubungan manusia dengan lingkungan Hidup
Berikut cara meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT :
·         Beriman kepada Allah
·         Beribadah kepada Allah
·         Mensyukuri nikmat-Nya
·         Bersabar dalam menerima cobaan
·         Memohon ampun atas segala dosa
BAB II. MANUSIA DALAM PERSPEKTIF ISLAM
2.1 Hakekat dan Martabat Manusia dalam Islam
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang misterius dan menarik. Para ahli telah mengkaji manusia menurut bidang studinya masing-masing tapi sampai sekarang para ahli masih belum mencapai kesepakatan tentang manusia. Ini terbukti dari banyaknya penamaan manusia seperti homo sapien (manusia berakal), homo ecominicus (manusia ekonomi), economic animal (binatang economic) dll.
Al-Qur’an tidak menggolongkan manusia kedalam kelompok binatang (animal) selama manusia mempergunakan akalnya. Seperti yang tercatat dalam firman Allah QS. Al-A’raf ayat 179.
2.2 Kelebihan Manusia dari Makhluk Lainnya, Fungsi dan Tanggung Jawab Manusia dalam Islam
Menurut ajaran islam, berikut ciri manusia disbanding makhluk lain :
1.      Makhluk yang paling ciptaan Allah SWT yang paling sempurna. Seperti yang terdapat dalam QS. At-Tiin : 4 . “Sesungguhnya kami telah menjadiakn manusia dalam bentuk yg sebaik-baiknya.”
2.      Manusia memiliki potensi (daya atau kemampuan yang mungkin dikembangkan).
3.      Manusia diciptakan untuk Allah SWT untuk mengabdi kepada-Nya. Seperti yg terdapat dalam QS. Adz-Dzariyat :56 . “Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku”
4.      Manusia diciptakan oleh Allah SWT untuk menjadi khalifah-Nya di bumi. Seperti yang terdapat dalam QS. Al-Baqarah : 30 .
5.      Disamping akal, manusia juga disertai dengan perasaan dan kemauan atau kehendak.
6.      Secara individual manusia bertanggung jawab atas segala perbuatannya hal ini terdapat dalam QS. Ath-Thur : 21. “Setiap orang terikat (bertanggung jawab) atas apa yang dilakukannya.
7.      Berakhlak adalah ciri manusia disbanding makhluk lain.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang terdiri dari jiwa dan raga yang berwujud fisik dan ruh. Sebagai makhluk ilahi, dalam kehidupannya melalu 5 tahap masing-masing tahap disebut ‘alam’ yaitu :
1.      Dialam Gaib (alam ruh/arwah)
2.      Dialam Rahim
3.      Dialam Dunia
4.      Dialam Barzah
5.      Dilam Akhirat (kekaal dan abadi). Yakni alam tahapan terakhir hidup dalam kehidupan manusia.
BAB III AGAMA ISLAM
1.      Pengertian Islam dan Ruang Lingkup Ajarannya.
Kata islam berasal dari kata ‘as la ma- yus li mu- is la man’ artinya tunduk, patuh, menyerahkan diri. Kata islam diambil dari kata dasar sa la ma / sa li ma yang artinya selamat, sejahtera tidaka cacat, tidak tercela. Sedangkan kata agama menurut bahasa Al-Qur’an banyak digunakan istilah kata Din istilah lain juga digunakan seperti millah, shalat.
Din dalam bahasa Smit berarti UU atau hukum. Dalam Al-Qur’an kata Din mempunyai arti yang berbeda-beda yakni :
1.      Din berarti “Agama” dalam QS. Al-Fath : 28 . disebutkan :
(28). شَهِيدًا بِاللَّهِ كَفَىٰ وَ ۚ كُلِّهِ لدِّينِ عَلَى لِيُظْهِرَهُ الْحَقِّ وَدِينِ الْهُدَىٰ  رَسُولَهُ أَرْسَلَ الَّذِي هُوَ
“Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi.”
2.      Din berarti “ibadah” dalam QS. Al-Mukmin : 14. Disebutkan :
(14). ٱلْكَٰفِرُونَ كَرِهَ وَلَوْ ٱلدِّينَ لَهُ مُخْلِصِينَ ٱللَّهَ وْعُدْ فَٱ
“Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadat kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya).”
3.      Din berarti “Kekuatan” dalam QS. Luqman : 32. Adalah :
(32)   …. الدِّينَ لَهُ مُخْلِصِينَ ٱللَّهَ دَعَوُا الظُّلَلِ كَ جٌ مَوْ غَشِيَهُمْ وَإِذَا
“Dan apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya…...”
4.      Din berarti “pembalasan hari Qiamat” QS. Asy-Syu’ara : 82 . adalah :
(82). الدِّينِ يَوْمَ خَطِيئَتِي لِي يَغْفِرَ أَنْ أَطْمَعُ وَالَّذِي
“Dan yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat"
Secara garis besarnya Ruang Lingkup Islam mencangkup :
·         Hub. Manusia dengan penciptanya (Allah SWT)
·         Hub. Manusia dengan Manusia
·         Hub. Manusia dengan Makhluk lainnya / lingkungannya.

2.      Klasifikasi Agama dan Agama Islam
Menurut Sumber ajaran suatu agama, agama-agama tesebut dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
1.      Agama Wahyu (revealed religion) disebut juga agama samawi, agama langit. Yaitu agama yang ajarannya diwahyukan oleh Allah (Tuhan) kepada umat manusia melalui Rasulnya.
2.      Agama Ra’yu (cultural religion/natural religion) agama ardhi, agama bumi, kadang disebut juga agama budaya dan agama alam. Yaitu agama yang ajarannya diciptakan oleh manusia sendiri tidak diwahyukan oleh Allah melalui Rasulnya.
BAB. IV SUMBER AGAMA DAN AJARAN ISLAM
Ajaran agama islam adalah ajaran yang bersumber dari agama islam yang dikembangkan oleh akal pikiran manusia yang memenuhi syarat untuk mengembangkannya. Dengan demikian ajaran islam merupakan pengembangan agama atau ajaran agama islam, sumber utamanya yaitu Al-Qur’an dan Hadist. Dalam islam ada 2 ajaran yang disebut ajaran dasar (fundamental) dan ajaran tidak dsar (instrumental).
1.      Al-Qur’an : Isi dan Sistematikanya
Al-Qur’an yang menjadi sumber nilai dan normaa umat islam itu terbagi ke dalam 30 juz, 114 surah dan 6666 ayat , 74.499 kata atau 325.345 huruf. Al-Qur’an tidak disusun secara kronologis. Lima ayat pertama diturunkan di gua Hira’ pada malam 17 ramadhan tahun pertama 13tn hijriah (malam nuzulul qur’an) saat nabi berusia 40-41 thn yaitu QS. Al-Alaq (96) : 1-5. Ayat terakhir yang diturunkan di padang arafah ketika nabi berusia 63th pada tanggal 9 Dzulhijah tahun ke-10 hujriah yaitu QS. Al-Maidah (5) : 3.
Berikut isi pokok yang terdapat dalam Al-Qur’an :
·         Aqidah
·         Syari’ah
·         Akhlak
·         Kisah-kisah dimasa lampau
·         Berita tentang masa yang akan datang
·         Benih dan prinsip ilmu pengetahuan
·         Sunnatullah atau hokum Allah yang berlaku di alam semesta

1.      Sumber ajaran islam ada 3 yakni : 1. Al-Qur’an 2. As-Sunnah (Al-Hadist) 3. Akal pikiran (Ra’yu). A. Ketiga-tiganya merupakan rangkaian kesatuan dan urutan keutamaan yang tidak dapat diuba-ubah. B. Al-Qur’an yang berisi wahyu dan Al-Hadist yang memuat sunnah merupakan sumber utama, sedangkan ra’yu (akal pikiran manusia) meruakan sumber tambahan / sumber pengembangan.
2.      Al-ahkam al-khasanah adalah 5 ukuran penilai yang disebut norma/kaidah dalam ajaran islam. Pedoman norma adalah kaidah yaitu aturan/ketentuan yang mengikat, kadang-kadang disebut juga patokan ukuran perbuatan manusia dan benda.
Didalam lingkungan kesusilaan pribadi, berlaku satu ukuran : jaiz sanksinya adalah kebahagiaan/kepuasan/kesedihan/kekecewaan kalau perbuatannya ja’I itu dilakukan. Dilingkungan kesusilaan umum atau disebut juga dengan istilah moral social terdapat 2 kategori yaitu sunnat dan makhruh. Sankinya adalah pujian bagi yang sunnat, dan celaan bagi makhruh. Kalau dilingkungan duniawi terdapat 2 kaidah yaitu wajib dan haram.
BAB. V AKHLAK.
5.1  Pengertian dan Ruang Lingkup Akhlak
Kata akhlak berasal dari kata khilqun, yang mengandung segi-segi persesuaian kata khaliq dan makhluq. Akhlak adalah kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran prasaan, bawaan dan kebiasaan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindak lanjut yang dihayati dalam kehidupan sehari-hari. Menurut definisi yang di kemukakan oleh Imam Al-Ghazali akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa (manusia) yang dapat melahirkan suatu perbuatan yang mudah dilakukan, tanpa terlalu banyak pertimbangan yang lama.
Suatu perbuatan baru disebut cerminan akhlak, jika memenuhi syarat :
1.      Dilakukan berulang-ulang sehingga hampir menjadi kebiasaan
2.      Timbul dengan sendirinya, tana banyak pertimbangan.
Pada garis besarnya dibagi menjadi 2 yaitu :
1.      Akhlak terhadap Allah.        2. Akhlak terhadap Makhluk (semua ciptaan Allah)

Akhlak terhadap Makhluk dibagi menjadi 2 yaitu :
1.      Akhlak terhadap manusia       2. Akhlak terhadap bukan manusia
Akhlak terhadap Maanusia dibagi menjadi 2 yaitu :
1.      Akhlak terhadap diri sendiri   2. Akhlak terhadap orang lain
Akhlak terhadap bukan Manusia dibagi menjadi 2 yaitu :
1.      Akhlak terhadap makhuk hidup bukan manusia (Flora dan Fauna)
2.      Akhlak terhadap Makhluk (mati) bukan manusia seperti tanah, air dsb.

5.2  Perbandingan Ukuran Baik Buruk dalam Akhlak dengan Aliran dalam Filsafat Etika
Moral berasal dari bahas latin yakni Mores jamak kata mos yang berarti adat kebiasaan. Dalam KBI moral artinya ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, budi pekerti dan akhlak.
Etika berasal dari bahasa Yunani yakni Ethos yang berarti kebiasaan. Umumnya kata etika diartikan sebagai ilmu. Dalam KBI etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yng buruk tentang hak dan kewajiban moral atau akhlak.
Akhlak islami berbeda dengan moral dan etika. Dipandang dari sumbernya Akhlak islami bersifat Mutlak (berlaku selama-lamanya) sedangkan moral dan etika bersifat relative (nisbi) atau berlaku pada masa tertentu dan ditempat tertentu.
5.3  Implementasi Akhlak dalam Kehidupan Bersama

1.      Akhlak terhadap Allah SWT antara lain:
a.       Al-Hubb : Mencintai Allah melebihi cinta kepada apa dan siapapun dengan menggunakan firman-Nya dalam Al-Qur’an sebagai pedoman hidup
b.      Al-Raja : mengharapkan karunia, berusaha memperoleh Ridha Allah SWT.
c.       As-Syukr : Mensyukuri nikmat dan karunia Allah SWT.
d.      Qana’ah : menerima dengan ikhlas semua Qadha dan Qadhar Allah SWT.
e.       Memohon Ampun hanya kepada Allah SWT.
f.       At-Taubat : bertaubat hanya pada Allah SWT.
g.      Tawakal : berserah diri kepada Allah SWT.

2.      Akhlak terhadap Makhluk dibagi menjadi 2 yakni :

1.      Akhlak terhadap Rasullah (Nabi Muhammad SAW) diantanya :
a.       Mencintai rasulullah dengan tulus mengikuti sunnahnya
b.      Menjadikan Rasulullah sebagai idola, suri tauladan
c.       Menjalankan apa yang disuruhnya , tidak melakukan yang dilarangnya.
2.      Akhlak terhadap Orang tua (birru walidain) antara lain :
a.       Mencintai mereka melebihi cinta pada kerabat lainnya
b.      Merendahkan diri kepada keduanya diiringi kasih sayang
c.       Berbuat baik kepada ibu dan bapak sebaik-baiknya dll.
3.      Akhlak terhadap Diri Sendiri antara lain :
a.       Memelihara kesucian diri
b.      Menutup aurat
c.       Jujur dalam perkataan dan berbuat ikhlas serta rendah diri. Dll


4.      Akhlak terhadap Keluarga, diantaranya :
a.       Saling membina rasa cinta dan kasih sayang dalam keluarga
b.      Saling menunaikan kewajiban dan memperoleh hak
c.       Memelihara hubungan silaturrrahim. Dll
5.      Akhlak terhadap Tetangga , antara lain :
a.       Saling mengunjungi
b.      Saling bantu diwaktu sesang dan susah
c.       Saling menghindari pertengkaran dan permusuhan. Dll
6.      Akhlak terhadap Masyarakat , diantaranya :
a.       Memuliakan tamu
b.      Menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat
c.       Saling menolong dalam melakukan kebajikan dan taqwa. Dll
B. Akhlak terhadap Bukan Manusia (Lingkungan Hidup), antara lain :
·         Sadar dan memlihara kelestarian lingkungan hidup
·         Menjaga dan memanfaatkan alam terutama flora dan fauna.
·         Sayang pada sesama makhluk.
Akhlak terbagi menjadi 2 yaitu :
1.      Akhlak Baik atau terpuji (Akhlaqul Mahmudah) yakni perbuatan baik terhadap Allah SWT, terhadap sesame manusia dan makhluk lainnya. **Contoh dari akhlak baik adalah seperti contoh akhlak yang diatas.
2.      Akhlak Buruk atau Tercela (Akhlaqul Madzmumah) yakni perbuatan buruk terhadap Allah SWT , perbuatan buruk dengan sesame manusia dan makhluk lainnya.
Berikut uraian mengenai Akhlak Buruk :
1.      Akhlak buruk terhadap Allah SWT :
a.       Takabbur (Al-Kibru) : sikap yang menyombongkan diri.
b.      Musyrik (Alk-Syirk) : sikap yang memersekutukan Allah dengan makhluk lain.
c.       Murtad (Ar-Riddah) : Sikap yang meninggalkan atau keluar dari agama islam.
d.      Munafiq (An-Nifaaq) :sikap yang menampilkan dirinya bertentangan dengan hati nuraninya dalam kehidupan beragama.
e.       Riya’ (Ar-Riyaa’) yaitu sikap yang selalu memamerkan perbuatan baiknya.
f.       Boros/Berfoya-foya : perbuatan yang selalu melampaui batas ketentuan agama.
g.      Rakus/Tamak (Al-Hirshu / Ath-Thama’u) : sikap tidak pernah merasa cukup.

2.      Akhlak Buruk terhadap Manusia :
a.       Mudah marah (Al-Ghadab) : Kondisi emosi seseorang yg tidak data dikontrol.
b.      Iri hati/dengki (Al-Hasadu) : sika p orang yang tidak senang jika orang lain mendapat nikmat.
c.       Mengadu-ngadu (An-Namiimah) : perilaku yang suka mengadu domba
d.      Mengumpat (Al-Ghiibah) : orang yang suka membicarakan keburukan orang lain.
e.       Bersikap Congkak (Al-Ash’aru) : prilaku yang menampilkan kesombonganya
f.       Sikap Kikir (Al-Bukhlu) : sikap tidak mau memberi materi/jasa pada org lain.

g.      Berbuat Aniaya (Azh-Zhulmu) : suatu perbuatan yang merugikan orang lain.

You May Also Like

0 comments

Komentar terakhir

Sponsor

Instagram

https://www.instagram.com/dianaoctvn/?hl=en