ANALISIS PERBANDINGAN RASIO PT. INDOCEMENT Tbk & PT SEMEN GRESIK

by - 8:47 AM



MAKALAH
ANALISIS PERBANDINGAN RASIO
PT. INDOCEMENT Tbk & PT SEMEN GRESIK












 










 UNIVERSITAS GUNADARMA
2016



BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Laporan keuangan berisi informasi penting untuk masyarakat, pemerintah, pemilik perusahaan/ pemegang saham, dan investor yang diperlukan secara tetap untuk mengukur kondisi dan efisiensi operasi perusahaan. Dari sebuah laporan keuangan suatu perusahaan kita dapat menilai kinerja dari perusahaan tersebut dengan cara menganalisis laporan keuangannya.
Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa datang.
Analisis keuangan ini dapat digunakan untuk mengukur kekuatan serta kelemahan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Rasio tersebut dapat memberikan indikasi apakah perusahaan memiliki kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban finansialnya, besarnya investasi yang baik, dan struktur modal yang sehat sehingga tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat dicapai.
Dalam makalah ini kami akan menganalisa laporan keuangan (dalam kurun waktu 3 tahun kebelakang) PT. Semen Gresik (Persero) Tbk., dan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dengan menggunakan rasio likuiditas, dan solvabilitas.
1.2  . Rumusan Masalah.
1.      Apa yang di maksud dengan Rasio keuangan
2.      Bagaimana perbandingan laporan keuangan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, dan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk , dilihat dari rasio keuangannya dalam kurun waktu 3 tahun kebelakang.
1.3  . Tujuan Makalah
1.      Untuk menganalisis dan mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan dilihat dari histori laporan keuangan perusahaan.
2.      Untuk memahami penerapan rasio-rasio keuangan perusahaan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan.
3.      Untuk merumuskan masalah dan mengupayakan solusi dalam meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk.

1.      Riwayat Singkat Perseroan
Perseroan berkedudukan di Gresik didirikan dengan nama N. V. Pabrik Semen Gresik berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 41 tanggal 24 Maret 1953, yang dibuat dihadapan Raden Maester Soewandi, Notaris di Jakarta, dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No. J. A. 5/51/5 tanggal 8 Juni 1953 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 61 tanggal 31 Juli 1953, Tambahan Berita Negara RI No. 451/1953. Selanjutnya pada tahun 1969, status Perseroan diubah menjadi Perseroan Terbatas, dengan nama PT. Semen Gresik (Persero) berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 81 tanggal 24 Oktober 1969, yang dibuat dihadapan Julian Nimrod Siregar, SH., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No. J. A. 5/129/5 tanggal 18 Nopember 1969, serta didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Surabaya, di bawah No. 887/1969 tanggal 22 xx Nopember 1969 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 225/1969.
Perseroan bergerak dalam bidang industri semen dan telah mulai memproduksi semen sejak tahun 1957 di Pabrik Gresik I yang menggunakan proses basah dengan kapasitas produksi terpasang awal sebesar 250.000 ton semen per tahun. Pada saat ini setelah pelaksanaan berbagai program perluasan usaha, Perseroan memiliki 5 pabrik, yaitu Gresik I dan Gresik II di Gresik, Jawa Timur; dan Tuban I, Tuban II, dan Tuban III di Tuban, Jawa Timur.

2.      Letak dan Kedudukan
Kantor Pusat : Gedung Utama Semen Gresik Lantai 9-11
Jl. Veteran, Gresik 61122, Jawa Timur.
Lokasi Pabrik :           - Jl. Veteran, Gresik 61122, Jawa Timur
- Desa Sumberarum, Kec. Kerek, Kab. Tuban.

2.2. PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.

1.      Riwayat singkat perseroan

Pabrik semen Indocement terletak kurang lebih 45 km sebelah selatan kota Jakarta, tepatnya di Kecamatan Citeureup Bogor. Pabrik tersebut merupakan pabrik semen yang terbesar di Indonesia, bahkan juga merupakan pabrik semen yang terbesar di Asia yang terletak dalam satu kompleks.
Terkenal dengan merek Tiga Roda, Indocement pada saat ini mempunyai kapasitas terpasang 7,7 juta ton per tahun, yang terdiri dari 7,5 juta ton semen abu-abu dan 0,2 juta ton semen putih. PT. Indocement Tunggal Prakarsa, pada awalnya bermula dari PT. Distinct Indonesia Cement Enterprise, yang dalam tahun 1973 mulai membangun tanur putar yang pertama dengan kapasitas terpasang sebesar 500.000 ton semen abuabu. Pembangunan tanur yang pertama ini selesai pada tahun 1975 dan produksi komersialnya juga dimulai dalam tahun yang sama.
Sejak produksi komersial dari tanur pertama tersebut maka dalam kurun waktu 10 tahun sesudahnya, Indocement telah membangun tambahan tanur sehingga seluruhnya berjumlah 8 tanur, sedemikian rupa sehingga secara keseluruhan Indocement telah memiliki kapasitas terpasang sebesar 7,7 juta ton semen per tahun. Hal ini berarti, bahwa dalam satu dekade telah terjadi kenaikan kapasitas terpasang sebanyak 15 kali.

2. Letak dan Kedudukan.

Kantor Pusat : Wisma Indocement lantai 8
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 70-71 Jakarta 12910.
Lokasi Pabrik :
Ø  Jl. Mayor Oking Jaya Atmaja, Citeureup, Bogor, Jawa Barat 16810.
Ø  Jl. Raya Palimanan, Cirebon, Jawa Barat.
Ø  Desa Tarjun, Kelumpang Selatan Kota Baru, Kalimantan Selatan 72161.


BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Metode dan Teknik Analisis
Metode dan teknik analisis digunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan dari masing-masing pos tersebut bila diperbandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu, atau diperbandingkan dengan alat-alat pembanding lainnya, misalnya dengan laporan keuangan perusahaan lainnya. Metode analisis yang digunakan oleh setiap penganalisis laporan keuangan adalah sebagai berikut.
a.       Analisis horisontal, adalah analisis dengan mengadakan pembandingan laporan keuangan untuk beberapa periode, sehingga akan diketahui perkembangannya.
b.      Analisis vertikal, adalah analisis laporan keuangan yang hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja.
Teknik analisis yang biasa digunakan dalam analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut.
·         Analisis Perbandingan Laporan Keuangan, adalah metode dan teknik analisis dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih.
·         Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam persentase, adalah suatu metode atau teknik analisis untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan.
·         Laporan dengan persentase per komponen atau common size statement, adalah suatu metode analisis untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya.
·         Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, adalah suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.
·         Analisis Rasio, adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atau kombinasi dari laporan tersebut.
·         Analisis Perubahan Laba Kotor, adalah suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dianggarkan untuk periode tersebut.
·         Analisis Break-Even, adalah suatu analisis untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan.
Analisis Rasio Keuangan
Dengan menggunakan analisis rasio dimungkinkan untuk dapat menentukan tingkat likuiditas, solvabilitas, keefektifan operasi, serta derajat keuntungan suatu perusahaan (profitability perusahaan). Untuk dapat menentukan/mengukur hal-hal tersebut diperlukan alat pembanding dan rasio dalam industri sebagai keseluruhan yang sejenis di mana perusahaan menjadi anggotanya dapat digunakan sebagai alat pembanding dari angka rasio suatu perusahaan, angka rasio dari industri sebagai keseluruhan ini disebut sebagai standard ratio (rasio rata-rata) (Munawir, 1995).
Pada umumnya berbagai rasio yang dihitung bisa dikelompokkan ke dalam empat tipe dasar, yaitu sebagai berikut.
Ø  Rasio Likuiditas, yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang berjangka pendek tepat pada waktunya.
Ø  Rasio Aktivitas, menunjukkan sejauh mana efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset untuk memperoleh penjualan.
Ø  Financial Leverage Ratio, menunjukkan kapasitas perusahaan untuk memenuhi kewajiban baik itu kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang.
Ø  Rasio Profitabilitas, dapat mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, aset, maupun laba bagi modal sendiri.
Faktor paling utama untuk mendapatkan perhatian oleh penganalisis dalam menilai posisi keuangan dan potensi atau kemajuankemajuan perusahaan adalah sebagai berikut.
A.     LIKUIDITAS
Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih.
1.Current Ratio
Current Ratio adalah perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar.Current Ratio menunjukkan tingkat keamanan (margin of safety) kreditor jangka pendek, atau kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutang tersebut (Munawir, 1995).
RUMUS = Current Ratio = (Hutang Lancar /Aktiva Lancar )x 100%
2) Acid Test Ratio
Acid Test Ratio sering juga disebut sebagai Quick Ratio yaitu perbandingan antara (aktiva lancar-persediaan) dengan hutang lancar.Untuk menghitung Acid Test Ratio dapat digunakan rumus berikut ini :
Acid Test Ratio = ((Aktiva Lancar – Persediaan)/Hutang Lancar) x 100%

3) Working Capital to Total Assets Ratio
Working Capital to Total Assets Ratio adalah perbandingan antara jumlah modal kerja (aktiva lancar-hutang lancar) dengan total aktiva (Riyanto, 1995). Rumus untuk menghitung Working Capital to Total Assets Ratio adalah sebagai berikut :
Working Capital to Total Assets Ratio = (Modal Kerja / Total Aktiva ) x 100%

B.     SOLVABILITAS
Solvabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu perusahaan dikatakan solvable apabila perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya, apabila jumlah aktivanya tidak cukup atau lebih kecil dari jumlah hutangnya, berarti perusahaan tersebut dalam keadaan insolvable (Munawir, 1995).
1) Debt to Assets Ratio
Debt to Assets Ratio adalah perbandingan jumlah seluruh hutang perusahaan terhadap kekayaan atau aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini mengukur persentase penggunaan dana yang berasal dari kreditur (Riyanto, 1995). Rumus untuk menghitung Debt
to Assets Ratio adalah sebagai berikut.
RUMUS : Debt to Assets Ratio = (Total Hutang / Total Aktiva)  x 100%

2) Equity to Debt Ratio
Equity to Debt Ratio atau Networth to Total Debt adalah perbandingan antara jumlah modal sendiri perusahaan dengan jumlah seluruh hutang (baik jangka pendek maupun jangka panjang).Berikut ini adalah rumus untuk menghitung Equity to Debt Ratio.
RUMUS : Equity to Debt Ratio = ( Total Modal Sendiri / Total Hutang ) x100%


C.    RENTABILITAS
Rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan demikian rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan memperbandingkan laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut (Munawir, 1995).
1) Total Assets Turnover
Total Assets Turnover adalah rasio yang membandingkan antara jumlah aktiva yang digunakan dalam operasi perusahan terhadap penjualan yang diperoleh selama periode tersebut. Rasio ini menunjukkan kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan
aktiva berputar dalam suatu periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan “revenue” (Riyanto, 1995). Untuk menghitung Total Assets Turnover dapat digunakan rumus sebagai berikut.
RUMUS :  Total Assets Turnover = Penjualan / Total Aktiva = ….X
2) Gross Margin Ratio
Gross Margin Ratio merupakan rasio atau perimbangan antara gross profit (laba kotor) yang diperoleh perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai pada periode yang sama. Rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai setiap rupiah penjualan, atau bila rasio ini dikurangkan terhadap angka 100% maka akan menunjukkan jumlah yang tersisa untuk menutup biaya operasi dan laba bersih (Munawir, 1995). Rumus untuk menghitung Gross Margin Ratio adalah sebagai berikut.
RUMUS : Gross Margin Ratio = ( Laba kotor / Penjualan ) x 100%
3) Rentabilitas Ekonomi
Rentabilitas Ekonomi adalah perbandingan antara keuntungan sebelum biaya bunga dan pajak (EBIT) dengan seluruh aktiva atau kekayaan perusahaan.
RUMUS : Rentabilitas Ekonomi = (EBIT / Total Aktiva) x 100%
Berdasarkan hasil analisis di atas dapat dinilai tingkat rasio likuiditas, & solvabilitas menurut SK Menteri Keuangan RI No. 740/KMK.00/1989. Kriteria penilaiannya adalah berikut ini :
ü  Sehat sekali bila dalam 3 (tiga) tahun terakhir memiliki rentabilitas di atas 12%, likuiditas di atas 150%, dan solvabilitas di atas200%.
ü  Sehat bila dalam 3 (tiga) tahun terakhir memiliki rentabilitas di atas 8% s/d 12%, likuiditas di atas 100% s/d 150%, dan solvabilitas di atas 150% s/d 200%.
ü  Kurang sehat bila dalam 3 (tiga) tahun terakhir memiliki rentabilitas di atas 5% s/d 8%, likuiditas di atas 75% s/d 100%, dan solvabilitas di atas 100% s/d 150%.
ü  Tidak sehat bila dalam 3 (tiga) tahun terakhir memiliki rentabilitas sama dengan atau kurang dari 5%, likuiditas sama dengan atau kurang dari 75%, dan solvabilitas sama dengan atau kurang dari 100%.
ANALISIS
Laporan keuangan PT SEMEN GRESIK TAHUN 1999-2001 (million rupiah)
                                                            1999                            2000                            2001
 

Total Assets                                    7.203.340                    7.502.821                    8.763.075
Current Assets of wich                    1.734.995                    2.274.954                    3.999.054
    Cash on hand and in banks             614.456                      768.954                    2.019.783
    Time deposits                                      -                               58.631                       341.988
    Trade receivables                            368.699                       624.372                       716.884
    Inventories                                      538.093                       685.798                       769.957
Investments                                           46.037                         57.701                         34.197
Fixed Assets                                    5.139.597                    4.833.520                    4.604.937
Other Assets                                       282.711                       336.646                       124.887
    Liabilities                                    4.463.912                    4.498.267                    5.601.461
Current Liabilities of wich                1.299.953                     1.182.146                   3.185.261
   Trade payable                                     89.380                       130.546                      125.216
   Taxes payable                                   111.513                          17.579                        45.354
  Current maturities                             781.935                       558.203                   2.432.802
   of long-term debt
Long-term Liabilities of wich          3.134.876                     3.280.132                   2.372.488
    Bank borrowings                             860.180                     1.067.131                   1.275.231
    Government of Indonesia               220.742                       202.270                      178.330
Minority Interest in Subsidiaries           29.083                          35.989                        43.712
Shareholders’ Equity                     2.739.428                     2.981.248                   3.161.61
Paid-up capital                                    593.152                       593.152                    593.152
Paid-up capital in excess                  1.252.066                     1.247.355                 1.247.355
of par value
Retained earnings                               894.210                       1.140.741               1.321.107
   Net Sales                                      3.091.660                       3.596.410               4.659.202
Cost of Goods Sold                         1.864.895                       2.202.978               2.860.884
Gross Profit                                      1.226.765                       1.393.432               1.798.318
Operating Expenses                            483.805                          611.877                  816.577
Operating Profit                                  742.960                          781.555                  981.741
Other Income (Expenses)                  (362.491)                        (335.374)                (509.848)
Profit before Taxes                             380.469                          446.181                   471.893
Profit after Taxes                                240.586                          342.763                 317.467

*sumber : Indonesia Capital market directory 2002
PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.
Summary of Financial Statement.
 1999                           2000                            2001


Total Assets                                    9.859.534                   11.649.037                  11.930.019
Current Assets of wich                    1.894.625                     1.291.630                    1.527.989
    Cash on hand and in banks            869.981                                    260.136                       255.872
    Time deposits                                      -                                 65.582                         26.600
    Trade receivables                            133.199                       225.868                       244.572
    Inventories                                      464.544                       562.090                       828.045
Investments                                         319.561                       326.289                       341.793
Fixed Assets                                    7.051.851                    8.691.188                    8.732.180
Other Assets                                       593.497                    1.339.930                    1.328.057
    Liabilities                                    8.391.641                  10.526.773                    9.166.932
Current Liabilities of wich                8.361.119                       376.410                       720.333
   Short-term debt                                   5.000                      
   Taxes payable                                     59.123                          78.029                      148.641
   Current maturities                         6.970.289                           8.444                       357.462
   of long-term debt
Long-term Liabilities                             24.891                   10.150.363                   8.446.599
Minority Interest in Subsidiaries              5.631         
   Shareholders’ Equity                  1.467.893                       1.122.264               2.763.088
   Paid-up capital                              1.207.227                          593.152                  593.152
   Paid-up capital in excess                  172.329                       1.247.355               1.247.355
   of par value
   Retained earnings                              88.337                       1.140.741               1.321.107
      Net Sales                                  1.758.966                       2.447.973               3.453.411
Cost of Goods Sold                         1.123.913                       1.439.388               2.370.743
Gross Profit                                         635.053                       1.008.585               1.082.668
Operating Expenses                            264.112                          303.186                  410.602
Operating Profit                                  370.941                          705.399                  672.067
Other Income (Expenses)                   385.348                      (1.958.744)                (778.116)
Profit (loss) before Taxes                    756.290                      (1.253.344)                (106.049)
Profit (loss) after Taxes                       521.108                         (877.775)                 (63.129)

*sumber : Indonesia Capital Market Directory 2002







Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan SK Mneteri Keuangan RI No. 740/KMK.00/1989
A.    PT. Semen Gresik (Persero) Tbk
Tabel III.3
Hasil Perhitungan
Rasio Likuiditas PT.Semen Gresik (Persero) Tbk.
Rasio                                       Tahun                                     Nilai                            Rata-rata
Current Ratio                         1999                                        133,47%
                                                2000                                        192,44%                      150,49%
                                                2001                                        125,55%
Acid Test Ratio                       1999                                          92,07%
                                                2000                                        134,40%                      109,28%
                                                2001                                        101,38%
Working capital total              1999                                           6,04%
Asset Ratio                             2000                                        14,57%          9,97%                                                                                   2001                                          9,29%
Likuiditas = (150,49 % + 109,28 % + 9,97 %) : 3
      = 89,91 % : 3  = 29,97 %
Berdasarkan perhitungan di atas, likuiditas PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. menunjukkan angka 29,97%. Hasil tersebut dapat digolongkan dalam kategori tidak sehat karena selama tiga tahun terakhir PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. mempunyai likuiditas kurang dari 75%.
Tabel III.4
Hasil Perhitungan
Rasio Solvabilitas PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.

Rasio                                       Tahun                         Nilai                            Rata-rata
                                                1999                            61,97%
Debt to Assets Ratio              2000                            59,95%                       61,95%
                                                2001                            63,92%
                                                1999                            61,37%
Equity to Debt Ratio             2000                            66,28%                       61,36%
                                                2001                            56,44%
Solvabilitas      = (61,95 % + 61,63 %) : 2
 = 123,31 % : 2 = 61,66 %
Berdasarkan perhitungan di atas solvabilitas adalah sebesar 61,66%, hasil tersebut dapat dikategorikan tidak sehat karena selama tiga tahun terakhir perusahaan mempunyai solvabilitas kurang dari 100%.
B.     PT. Indocement Tunggal Prakarsa
Tabel III.5
Hasil perhitungan
Rasio Likuiditas PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Rasio                                       Tahun                         Nilai                                        Rata-rata
Current ratio                           1999                           22,66%
                                                2000                         343,13%                         192,64%
                                                2001                        212,12%
Acid test ratio                          1999                            17,10%
                                                2000                         193,82%                         102,67%
                                                2001                            97,10%
Working Capital to Total        1999                            (65,59%)
Asset ratio                               2000                            7,86%                         (16,99%)
                                                2001                            6,77%
Likuiditas       = (192,64 % + 102,67 % + (16,99 %)) : 3
= 278,32 % : 3
= 92,77 %
Berdasarkan perhitungan di atas likuiditas PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. adalah sebesar 92,77%, hasil tersebut dapat dikategorikan kurang sehat karena likuiditasnya berada di atas 75% s/d 100%.

Tabel III. 6
Hasil Perhitungan
Rasio Solvabilitas PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Rasio                                                   Tahun                         Nilai                Rata-Rata

                                                            1999                            85,11%
Debt to Assets Ratio                           2000                            90,37%                 84,11%
                                                            2001                            76,84%
                                                            1999                            17,49%
Equity to Debt Ratio                          2000                            10,66%                 19,43%
                                                            2001                            30,14%
Solvabilitas     = (84,11 % + 19,43 %) : 2
= 103,54 % : 2
= 51,77 %
Berdasarkan perhitungan di atas, solvabilitas PT. Indocement menunjukkan angka 51,77%. Hasil tersebut dapat digolongkan dalam  kategori tidak sehat karena selama tiga tahun terakhir perusahaan mempunyai solvabilitas kurang dari 100%.
BAB. IV
PENUTUP

A.   KESIMPULAN

1.      PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.
Likuiditas perusahaan termasuk dalam kategori tidak sehat karena likuiditas perusahaan ini adalah sebesar 29,97%, sedangkan menurut SK Menteri Keuangan RI No. 740/KMK.00/1989 likuiditas kurang dari 75% termasuk dalam kategori tidak sehat. Bila dilihat dari ratarata industri likuiditas perusahaan ini selama tahun 1999 dan 2000 selalu di atas rata-rata. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi lebih tinggi dari kedua perusahaan lainnya.
Solvabilitas PT. Semen Gresik termasuk dalam kategori tidak sehat karena solvabilitasnya sebesar 61,66%, sedangkan menurut SK Menteri Keuangan RI No. 740/KMK.00/1989 solvabilitas kurang dari 100% termasuk dalam kategori tidak sehat. Dilihat dari rata-rata industri debt to total assets ratio perusahaan ini selalu berada di bawah rata-rata, sedangkan equity to debt rationya selalu berada di atas rata-rata. Hal ini menunjukan bahwa persentase penggunaan dana yang berasal dari kreditur se makin kecil.
2.      PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Likuiditas PT. Indocement menunjukkan angka 92,77% sehingga dapat dikategorikan kurang sehat, karena menurut SK Menteri Keuangan RI No. 740/KMK.00/1989 likuiditas di atas 75% s/d 100% termasuk dalam kategori kurang sehat.
Solvabilitas perusahaan termasuk dalam kategori tidak sehat karena solvabilitasnya sebesar 51,77%, sedangkan menurut SK Menteri Keuangan RI No. 740/KMK.00/1989 solvabilitas kurang dari 100% termasuk dalam kategori tidak sehat. Solvabilitas perusahaan ini berada di bawah PT. Semen Gresik.
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas maka kami dapat menyimpulkan urutan perusahaan semen yang mempunyai kinerja terbaik selama tahun 1999-2001 adalah sebagai berikut
1.      PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.
2.      PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
B. SARAN

1.          PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.
ü  Likuiditas dapat ditingkatkan dengan membiayai hutang lancarnya dengan pinjaman jangka panjang.
ü  Mengurangi biaya-biaya operasional sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan.
2.         PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
ü  Memperbaiki likuiditas perusahaan dengan cara menjual sebagian aktiva tetap perusahaan sehingga dapat menambah aktiva lancarnya.
ü  Meminimalkan biaya-biaya operasional perusahaan sehingga dapat meningkatkan labanya.





DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.uns.ac.id/2640
http://academia.edu/934506/ANALISIS_LAPORAN_KEUANGAN_PERUSAHAAN_SEMEN
Horngren, Charles. T, Harrison Walter T. Harrison dan Michael A. Robinson. 1989. “Accounting”. Edisi 6. New Jersey: Prentice Hall. Simon and Scuster Company Englewood Cliffs.
Irhami, Muhammad Lutfi. 2002. “Analisis Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas pada PT. Gudang Garam Tbk. Tahun 1995-1999”. Tugas Akhir D3 FE UNS. Tidak dipublikasikan.
Kartikasari, Ary. 2001. “Analisis Likuiditas dan Solvabilitas serta Rentabilitas pada PT. (Persero) Garuda Indonesia”. Tugas Akhir D3 FE UNS. Tidak dipublikasikan.
Munawir, S. 1995. “Analisis Laporan Keuangan”. Yogyakarta: Liberty. Rachmawati, Farida. 2000. “Analisis Kinerja Keuangan PT. Dankos Laboratories Jakarta Tahun 1987-1989. Tugas Akhir D3 FE UNS. Tidak dipublikasikan.
Rahardjo, Budi. 2001. “Akuntansi dan Keuangan untuk Manager Non Keuangan”. Edisi 1. Yogyakarta: Andi.
Baridwan, Zaki. 1992. “Intermediate Accounting”. Edisi 7. Yogyakarta: BPFE.
Bastian, Indra. 2002. “Privatisasi di Indonesia (Teori dan Implementasi)”. Jakarta:
Salemba Empat.
Djarwanto. 1981. “Pokok-Pokok Analisa Laporan Keuangan”. Yogyakarta: BPFE.
Riyanto, Bambang. 1995. “Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan”. Edisi 4.
Yogyakarta: BPFE.
Rumiyanto, Andy. 2002. “Analisis Rasio Untuk Menilai Kinerja PT. Bentoel International Investama Tbk. Periode 1996-2000”. Tugas Akhir D3 FE UNS. Tidak dipublikasikan.
Sartono, Agus. 2001. “Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi). Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.
Siswanto. 2003. “Analisis Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perikanan dan Perkebunan yang Listing di Bursa Efek Jakarta Selama Tahun 1998, 1999, dan 2000”. Tugas Akhir D3 FE UNS. Tidak dipublikasikan.
----------. 2002. “Indonesian Capital Market Directory 2002”. Jakarta: Institute for Economics and Financial Research.

You May Also Like

1 comments

  1. ka mau tanya, berdasarkan keputusan mentri itukan buat bumn. kalau bukan bumn gimana ??

    ReplyDelete

Komentar terakhir

Sponsor

Instagram

https://www.instagram.com/dianaoctvn/?hl=en