Makalah Menentukan Persaingan

by - 11:46 PM



A.    PENGERTIAN PESAING
Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang dan jasa yang sama atau mirip dengan produk yang ditawarkan.
Dalam dunia persaingan, tugas utama pengusaha adalah menggaet pelanggan sebanyak mungkin, baik pelanggan baru maupun pelanggan lama, dan juga bagaimana cara mematikan laju perkembangan pesaing. Dengan demikian, dalam menjalankan strategi perusahaan yang kompetitif, seorang pengusaha diharapkan untuk terus-menerus mengetahui dan memantau setiap gerak-gerik pesaing.

Beberapa hal yang perlu diketahui dari pesaing:
* Kelengkapan mutu, desain dan bentuk produk
* Harga yang ditawarkan
* Saluran distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki
* Promosi yang dijalankan
* Rencana kegiatan pesaing ke depan

Untuk mengetahui informasi tersebut, maka perusahaan perlu mengadakan analisis pesaing dengan cara:

* Mengidentifikasikan pesaing
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui jumlah dan jenis serta kekuatan dan kelemahan dari pesaing. Identifikasi ini meliputi:
Ø Jenis produk yang ditawarkan
Ø Melihat besarnya pasar yang dikuasai
Ø Identifikasi peluang dan ancaman
Ø Identifikasi keunggulan dan kelemahan

* Menentukan sasaran pesaing
Berdasarkan produk yang ditawarkan pesaing dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
Ø Pesaing dekat: perusahaan yang sama atau memiliki produk yang sejenis
Ø Pesaing jauh: perusahaan yang memiliki produk yang mirip.
Tujuan menemukan sasaran pesaing adalah untuk arah gerak perusahaan dalam
menghambat laju pesaing.

* Identifikasi strategi pesaing
Tujuan perusahaan dalam menjalankan usaha adalah untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu, setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk mematikan lawannya.



Berikut adalah beberapa strategi yang dijalankan pesaing:
Ø Strategi menyerang pesaing yang lemah lebih dahulu, artinya menyerang perusahaan yang dianggap lemah, baik dalam teknologi, jaringan ataupun modal.
Ø Pesaing langsung menyerang lawan yang kuat, penyerangan secara langsung terhadap kelemahan yang dimiilki lawannya.
Ø Strategi gerilya, yaitu strategi yang dilakukan pesaing dengan menembak dari belakang dan lari. Strategi semacam ini biasanya dilakukan dengan menunggu lawannya yang sedang lengah.
Ø Strategi bertahan terhadap setiap serangan yang dilakukan lawan atau mengimbangi serangan yang dilakukan lawan. Strategi ini seperti menunggu lawan menyerang lebih dulu, namun bagi perusahaan yang lemah, hal ini sangat berbahaya.

* Analisis kekuatan dan kelemahan pesaing
Identifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing dapat dilakukan melalui tahap-tahap
berikut:
Ø Mencari dan mengumpulkan data tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan sasaran, strategi dan kinerja pesaing.
Ø Mencari tahu kekuatan dan kelemahan pesaing dalam hal keuangan, sumber daya manusia, teknologi dan lobi di pasar.
Ø Mengetahui market share yang dikuasi pesaing dan tindakan pesaing terhadap pelanggan

* Menentukan sasaran pesaing
Dengan mengetahui sasaran yang ingin dicapai oleh pesaing, maka perusahaan dapat mengantisipasinya dengan cara-cara yang kreatif.

* Identifikasi reaksi pesaing
Tindakan pesaing terhadap serangan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan akan ditanggapi secara beragam, mulai langsung membalas, diam, dan berusaha mempelajari lebih dahulu baru membalas.

* Strategi menghadapi pesaing
Strategi menghadapi pesaing dapat dilakukan dengan cara melemahkan dan
menghancurkan pesaing dengan memasang strategi yang kompetitif. Untuk itu,
perusahaan perlu mengetahui terlebih dahulu posisi dan kondisi perusahaan. Tujuannya adalah agar mengetahui siapa pesaing-pesaingnya dan dapat menerapkan strategi yang tepat.


Strategi untuk menghadapi pesaing dapat dilakukan untuk posisi-posisi berikut:

Ø Strategi pemimpin pasar
Pemimpin pasar meliputi berbagai hal seperti menciptakan produk baru, memberikan promosi, meningkatkan kualitas produk yang sudah ada dan hal-hal
lain yang belum dilakukan oleh pesaing. Sehingga kegiatan pemimpin pasar akan selalu diikuti oleh pesaing. Tujuan utama yang dijalankan oleh pemimpin pasar adalah menjadi atau tetap nomor satu.

Ø Strategi penantang pasar
Penantang pasar merupakan penantang pemimpin pasar. Bukan tidak mungkin
posisi pasar yang dipegang oleh pemimpin pasar akan segera diambil oleh
penantang pasar. Dalam melakukan strateginya, penantang pasar sering mendahului
penantang pasar. Tujuan utama dari penantang pasar adalah meningkatkan market
share.
Ø Strategi pengikut pasar
Pengikut pasar adalah pesaing yang hanya mengikuti kegiatan pemimpin dan
penantang pasar. Setiap gerakan yang dilakukan pemimpin dan penantang pasar
selalu diikuti oleh pengikut pasar. Tujuan utama yang dijalankan oleh pengikut
pasar adalah dengan spesialisasi.
Ø Strategi relung pasar
Relung pasar adalah pemain yang memiliki lingkungan tersendiri tanpa dipengaruhi
oleh pesaing lainnya. Posisi ini memiliki celah tersendiri di dalam pasar. Terkadang
posisi ini tidak pernah dipedulikan oleh pemimpin pasar atau penantang pasar.

Tujuan utama yang dijalankan oleh relung pasar adalah dapat hidup terus dengan pertumbuhan sedang.

Dari kegiatan itu akan dapat diketahui:
* Siapa pesaing kita
* Apa sasaran yang ingin mereka capai
* Bagaimana strategi yang mereka lakukan
* Apa dan dimana kekuatan dan kelemahan pesaing
* Bagaimana pola reaksi mereka
* Siapa saja yang perlu diserang terlebih dahulu
* Bagaimana cara menyerangnya
* Pesaing mana yang perlu dihindari terlebih dahulu.
Persaingan bisa berlangsung secara langsung bisa juga berbentuk persaingan tetapi tidak secara langsung. Sebagai produsen, tugas kita adalah memetakan berbagai pesaing yang mempunyai potensi untuk bersaing dengan produk atau jasa yang kita hasilkan.
Dengan mengetahui peta persaingan, akan lebih mudah untuk mengatur strategi yang jitu untuk memenangkan persaingan.

Bentuk persaingan terbagi menjadi empat tingkatan:
·         Persaingan merek, adalah produk-produk atau jasa yang bersaing secara langsung menawarkan hal yang sama. Misalnya Teh Botol Sosro dan Fres Tea.
·         Persaingan industri, adalah persaingan dalam satu industri, tidak hanya satu produk saja. Misalnya Teh Botol Sosro industrinya tidak hanya industri teh dalam botol, tetapi semua industri minuman. Karena itu pesaingnya adalah juga Coca Cola, Aqua, dan lain-lain.
·         Persaingan bentuk, adalah persaingan dalam bentuk produk yang sama. Misalnya persaingan antara Teh Botol Sosro dengan Susu Ultra, Yogurt, dan lain-lain.
·         Persaingan generik. Adalah persaingan umum pada semua industri, misalnya antara Teh Botol Sosro dengan Sari Roti, dan lain-lain.
Michael E. Porter seperti yang dikutip oleh Lingga Purnama (2001) menyarankan
konsep mengenai lingkungan industri yang dipengaruhi oleh perluasan kosentrasi dari setiapperusahaan, tahap kematangannya, dan tingkat persaingan secara internasional.

Lima lingkungan generik yang menguraikan batas struktur industri adalah sebagai berikut:
1. Pasar yang baru muncul (Emerging)
Merupakan industri yang baru dibentuk atau dibentuk kembali dengan adanya penciptaan beberapa faktor seperti tekhnologi baru, perubahan kebutuhan pembeli, dan identifikasi atas kebutuhan yang terpenuhi oleh pemasok.
2. Pasar yang terpecah (Frgmanted)
Pada jenis industri ini, tidak satu pun perusahaan yang memiliki posisi yang kuat dalam hal pangsa pasar atau pengaruh. Biasanya, industri ini dibentuk oleh sejumlah besar perusahaan yang relatif kecil.
3. Transisional (Transitional)
Industri ini berubah dari tahap pertumbuhan ke tahap matang, seperti yang ditampilkan oleh daur hidup produk industri.
4. Pasar yang menurun (Declining)
Pada jenis industri ini, penjualan sedang menurun. Kategori industri tidak bergerak sesuai siklus dan karenanya penjualan naik dan turun setiap saat. Lebih baik hal ini benar-benar dihilangkan daripada mengalami penurunan yang bersifat sementara.
5. Global
Perusahaan dalam kategori ini bersaing atas dasar global. Contohnya adalah industri
mobil, ban, dan sebagainya.
Dengan kata lain, analisis pesaing berfungsi untuk peta persaingan yang ada sekarang dan dimasa yang akan datang.

B.     Identifikasi pesaing
Untuk mengetahui jumlah dan jenis pesaing serta kekuatan dan kelemahan yang mereka miliki, perusahaan perlu membuat peta persaingan yan lengkap. Pambuatan peta persaingan yang dugunakan untuk melakukan analisis pesaing memerlukan langkah-langkah yang tepat. Langkah-langkah ini perlu dilakukan agar analisisi pesaing tepat sasaran dan tidak salalh arah. Langkah pertama yang perlu dilakukan perusahaan adalah dengan identifikasi seluruh pesaing yang ada. Langkah ini perlu dilakukan agar kita mengetahui secara utuh kondisi pesaing kita. Dengan demikian, memudahkan kita untuk menetapkan langkah selanjutnya.



Identifikasi pesaing meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Jenis produk yang ditawarkan
Kadang-kadang sebuah perusahaan tertentu memiliki produk yang beragam. Tugas perusahaan adalah mengidentifikasikan secara lengkap dan benar produk apa saja yang dimilki oleh pesaing-pesaingnya. Identifikasikan siapa pesaing utama yang terdekat serta pesaing lainya yang juga berpotensi mengancam perusahaan kita sekarang dan di masa yang akan datang.
2. Melihat besarnya pasar yang dikuasai (Market Share) pesaing
Untuk melihat besarnya pasar yang dikuasai pesaing, dapat dilakukan melalui segmen pasar yang akan dimasuki. Dalam hal ini perusahaan harus mengestimasi besarnya pasar dan market share masing-masing pesaing. Market share yang harus diketahui adalah untuk masa sekarang dan di masa yang akan datang, baik yang dikuasai pesaing maupun secara keseluruhan.
3. Identifikasi peluang dan ancaman
Dengan mengestimasi besarnya market share, akan kelihatan peluang yang ada serta ancaman yang mungkin timbul sekarang dan di masa yang akan datang. Setiap peluang harus dimasuki dan diusahakan untuk menciptakan peluang baru yang sebesar-besarnya. Kemungkinan ancaman atau masalah yang timbul pun harus segera diantisipasi sehingga tidak menimbulkan masalah.
4. Identifikasi keunggulan dan kelemahan
Identifikasi kelamahan dan keunggulan berarti memetakan atau mencari tahu keunggulan dan kelemahan yang dimilki pesaing. Identifikasikan kelemahan dan keunggulan pesaing dalam berbagai bidang, misalnya dalam hal kelengkapan produk, mutu, kemasan, harga, distribusi, lokasi, serta promosi.

C.    Menentukan sasaran pesaing
Sebagaimana dijelaskan diawal bahwa pesaing ada dua jenis, yaitu pesaing dekat dan pesaing jauh. Pesaing dekat adalah perusahaan yang memproduksi barang yang hampir sejenis, seperti bank umum, BPR, bank syariah, atau bank asing. Pesaing jauh adalah perusahaan yang memiliki produk yang mirip. Contohnya pesaing untuk bank adalah lembaga keuangan yang kegiatanya memilki kesamaan dengan bank seperti asuransi, pos giro, pegadaian, koperasi simpan pinjam, leasing, money changer, atau dana pensiun.
Setelah kita mengetahui pesaing dan market share yang dikuasai, kita perlu mengetahui sasaran dari pesaing dan siapa yang menjadi target mereka selanjutnya. Sasaran pesaing antara lain memaksimalkan laba, memperbesar market share, meningkatkan mutu produk, atau mungkin juga mematikan atau menghambat pesaing lainnya.
Jika sasaran mereka memaksimalkan laba, perusahaan perlu mengetahui laba jangka pendek atau laba jangka panjang dan apa tindakan yang akan mereka ambil. Sasaran untuk memaksimalkan laba ini dapat dilakukan melalui peningkatan kepuasan konsumen dengan berbagai cara, misalnya melalui pelayan atau harga yang relatif murah.
Jika sasarannya untuk memperbesar, maka perusahaaan perlu mengetahui apakah pertumbuhan market share yang dimiliki cukup besar. Biasanya, meningkatkan market share dapat dilakukan dengan promosi yang cukup gencar dengan diimbangi pembukaan cabang baru yang gencar pula. Sebagai contoh perusahaan 3 atau axis yang begitu gencar dalam mempromosikan produknya dengan diimbangi keunggulan dari masing-masing produk itu sehingga cepat menarik konsumen. Peningkatan merker share juga dapat dilakukan dengan cara penurunan harga mengingat mereka memiliki biaya operasional yang relatif lebih rendah. Hal yang juga perlu diselidiki adalah bahwa peningkatan market share dapat pula dilakukan dengan cara mengambil market share pesaing lainya.
Peningkatan mutu produk bertujuan untuk menggaet pelanggan milik pesaing. Peningkatan mutu produk ini dapat dilakukan dengan memberikan berbagai kelebihan, baik pelayanan atau kelebihan lainnya. Misalnya, produk plus, bunga yang kompetitif, frekuensi penarikan, jumlah jaringan, atau teknologi yang dimiliki.

D.    Identifikasi strategi pesaing
Tujuan perusahaan dalam menjalankan usaha atau bisnis adalah untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu, setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk mematikan lawannya. Semakin ketat persaingan, maka semakin canggih strategi yang dijalankan. Strategi untuk mematikan atau memperlemah lawan selalu dilakukan. Siapa yang lengah, akan terkena dampakanya. Bukan tidak mungkin setiap strategi yang dijalankan memiliki kemiripan. Oleh karena itu, perusahaan harus pandai memulai dan mengakhiri.
Perusahaan harus memantau strategi pesaingnya secara kontinyu, karena pesaing yang cerdik akan merevisi strategi mereka dari waktu ke waktu. Jelaslah, bahwa perusahaan juga harus mewaspadai perubahan-perubahan yang diinginkan pelanggan dan bagaimana para pesaing merevisi strategi mereka untuk memenuhi hasrat yang diinginkan oleh para pelanggan tersebut.
Ada beberapa macam strategi yang dijalankan, antara lain:
1. Strategi pemimpin pasar
Kebanyakan industri memiliki satu perusahaan yang dikenal sebagai pemimpin pasar.Perusahaan ini memiliki pangsa pasar terbesar dalam pasar produk yang relevan. Keunggulan perusahaan ini dari perusahaan lainnya, pada umumnya mencakup perubahan harga, pengenalan produk baru, pencakupan saluran distribusi dan intensitaas promosi. Perusahaan pemimpin pasar ini bisa saja tidak dikagumi atau dikagumi, tetapi yang jelas kalangan perusahaan lain mengakui dominasinya. Perusahaan ini menjadi titik pusat orientasi para pesaing, ia merupakan perusahaan yang ditantang, ditiru atau dijauhi.
Perusahaan yang dominan selalu ingin tetap nomor satu. Sikap ini mendorongnya untuk mengambil tindakan ke tiga arah. Pertama, perusahaan harus menemukan cara untuk mengembangkan jumlah permintaan keseluruhan. Kedua, perusahaan harus menjaga tingkat pasar yang dikuasainya dengan cara bertahan maupun menyerang dengan baik. Ketiga, berikutnya nanti perusahaan dapat mencoba meningkatkan pangsa pasarnya meskipun luas pasar tidak berubah.
Bila pasar berkembang, biasanya perusahaan dominanlah yang memperoleh manfaat
terbanyak. Pada dasarnya, perusahaan yang memimpin akan mencari pemakai baru, kegunaan baru dan penggunaan yang lebih banyak atas produknya.
Pemakai Baru. Setiap kelas produk mempunyai peluang untuk menarik pembeli yang
belum kenal pada produknya atau yang menolaknya karena masalah harga atau kurangnya ciri tertentu pada produk.
Kegunaan Baru. Pasar bisa diperluas dengan jalan menemukan dan mengenalkan kegunaan baru dari suatu produk. Mengikuti pengunaan produk oleh konsumen adalah kewajiban perusahaan yang harus terus menerus dilakukan, prinsip ini berlakuk baik bagi produk konsumsi maupun produk industri.
Pengunaan Yang Lebih Baik. Strategi yang ketiga untuk pengembangan pasar ialah
meyakinkan masyarakat konsumen agar menggunakan produk lebih banyak pada setiap kesempatan.
Sementara mencoba memperluas pasar, perusahaan yang dominan tetap harus melindungi usahanya secara terus menerus dari serangan lawan-lawannya. Pemimpin bagaikan gajah terbesar dalam kelompok gajah yang diganggu oleh kawanan lebah. Lebah terbesar terus menerus menganggu gajah si pemimpin.

Kotler (1993) menyatakan bahwa : “Ada tiga faktor yang perlu dipertimbangkan perusahaan sebelum secara mengupayakan kenaikan pangsa pasar”.
·         Faktor Pertama adalah kemungkinan timbulnya tidakan antitrust. Pesaing yang iri hati cenderung akan meneriakkan “Monopolisasi” jika perusahaan yang dominan melakukan tindakan-tindakan lebih jauh untuk merebut pangsa pasar. Adanya resiko ini akan mengurangi daya tarik menguasai pangsa pasar terlalu jauh.
·         Faktor Kedua adalah biaya ekonomik. Biaya yang diperlukan untuk memperoleh tambahan pangsa pasar lebih dari yang dimilikinya sekarang (yang sudah besar), sering meningkat cepat sehingga mengakibatkan terkikisnya keuntungan. Perusahaan yang memiliki, misalnya 60 persen pangsa pasar sebaiknya menyadari bahwa beberapa konsumen mungkin tidak menyukai perusahaannya dan setia pada pesaingnya. Mungkin mereka mempunyai kebutuhan yang khas, atau lebih suka berurusan dengan perusahaan kecil. Apalagi pesaing pasti bekerja keras untuk merebut pangsa pasarnya kembali.
·         Faktor ketiga adalah adanya kemungkinan perusahaanmengambil strategi bauran pemasaran yang keliru dalam usahanya meraih pangsa pasar yang lebih tinggi. Hal ini jelas akan menambah keuntungan perusahaan. Walaupun beberapa unsur tertentu dari bauran pemasaran akan lebih efektif dalam peningkatan pangsa pasar itu tidak akan selalu menelorkan lebih banyak keuntungan.


Identifikasi reaksi pesaing
Reaksi Pesaing maksudnya bagaimana pola dan strategi pesaing dalam merebut segmen pasar yang ada, dan bagaimana perusahaan mampu melakukan terobosan- terobosan baru dalam rangka mengungguli Pesaing yang ada.

Strategi menghadapi pesaing
Strategi dalam menghadapi pesaing dalam pemasaran antara lain:
1. Strategi produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan di pasar atribut seperti : warna, bungkus, prestise perusahaan serta pelayanan perusahan yang dibeli konsumen untuk dapat memberikan pemuas kebutuhannya.
Usaha perusahan untuk menciptakan produk yang bisa memberikan kepuasan kepada konsumen, kepuasan ini dapat diciptakan dengan berbagai strategi yang telah diputuskan perusahan sebagai usaha untuk mempertahankan kelangsungan operasionalnya dalam jangka panjang. Usaha-usaha tersebut antara lain :
- Perencanaan produk, mencakup semua kegiatan produsen dan penyalur untuk menentukan susunan product line, sehingga konsumen akan visa membedakan produk yang satu dengan lainnya. Maksudnya perusahaan akan selalu mengikuti perkembangan pasar, barang yang ditawarkan harus disempurnakan sebelum mengadakan perubahan barang, informasi ini perlu dikumpulkan melalui riset pasar.
- Pengembangan barang, mencakup kegiatan teknis tentang penelitian, pembuatan dan perencanaan bentuk produk. Kegiatan ini dapat dilakukan setelah menganalisis kebutuhan dan keinginan pasar. Jika permasalahan ini sudah bisa diatasi, maka perusahaan akan melebih mudah uin tuk menentukan harga, distribusi dan promosi.
- Perdagangan, mencakup semua kegiatan perencanaan dari produsen dan penyalur untuk menyesuaikan produknya dengan permintaan pasar.
- Perencanaan produk, mencakup semua kegiatan produsen dan penyalur untuk menentukan susunan product line, sehingga konsumen akan bisa membedakan produk yang satu dengan lain nya. Maksudnya perusahaan akan selalu bisa mengikuti perkembangan pasar, barang yang ditawarkan harus disempurnakan sebelum mengadakan perubahan barang, informasi ini perk dikumpulkan melalui riset pasar.
- Pengembangan barang, mencakup kegiatan teknis tentang penelitian, pembuatan dan perencanaan bentuk produk. Kegiatan ini dapat dilakukan setelah menganalisis kebutuhan dan keinginan pasar. Jika permasalahan ini sudah dapat diatasi, maka perusahaan akan lebih mudah menentukan harga, distribusi dan promosi.
- Perdagangan, mencakup semua kegiatan perencanaan dari produsen dan penyalur untuk menyesuaikan produknya dengan permintaan pasar.
Ø Tahap pengembangan produk baru
Susunan tahap tahap pengembangan produk secara umum :
a. Mencari ide tentang produk baru.
b. Menyaring ide yang masuk dari pasar.
c. Mengadakan analisis terhadap kemungkinan untuk mengembangkan produk baru.
d. Melakukan pengembangan produk.
e. Memproduksi dan memasarkan produk secara besar-besaran.
Dari masing-masing tahapan ini harus saling berhubungan untuk dapat menciptakan ide pengembangan produk baru yang sesuai dengan keinginan konsumen, mudah untuk memasarkannya mudah dikenal konsumen produk tersebut, sehingga kemungkinan memproduksi besar-besaran produk baru mudah tercapai.
Dalam hal ini perusahaan juga perlu menggunakan teknik-teknik dalam pengembangan produk baru dengan mengadakan penilaian produk yang dipasarkan, pengoordinasian dan penentuan waktu dari beberapa kegiatan dalam proses pengembangan produk baru tersebut.
Ø Diversifikasi produk
Diversifikasi merupakan bagian strategi produk dengan mengadakan berbagai macam jenis produk yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen. Maksud dari strategi produk dengan diversifikasi adalah untuk memperbanyak pilihan konsumen terhadap produk yang diproduksi perusahaan.
Diversifikasi produk dapat dibedakan menjadi 2 (dua) bentuk, yaitu: .
a. Diversifikasi praktis, merupakan kegiatan perusahaan dalam usahanya memasarkan produk baru dengan meningkatkan jumlah warna, model, ukuran style dan sebagainya. Usaha ini dimaksudkan untuk menarik calon pembeli.
b. Diversifikasi strategis, kegiatan perusahaan dalam usahanya memasarkan produk baru, dengan menambah produk baru yang sama sekali berlainan dengan produk yang sudah ada.
Ø Siklus kehidupan produk (Product life cycle)
Siklus kehidupan produk terbagi lima tahap, yang dalam kenyataannya tidak semua produk perusahaan pasti dapat melewati kelima tahap tersebut. Ada perusahaan yang baru masuk tahap pertama atau tahap kedua sudah mulai mogok atau tidak laku terjual. Pada tahap terakhir tentunya semua perusahaan mengalaminya, karena tahap tersebut adalah tahap kemunduran. Pihak pesaing melakukan kegiatan pemasaran dengan baik, munculnya barang baru yang lebih murah, pelayanan yang lebih baik, dan bisa memberikan kepuasan kepada konsumen. Adapun tahap kehidupan produk adalah:
1. Tahap perkenalan
2. Tahap pertumbuhan
3. Tahap kekuasaan
4. Tahap kejenuhan
5. Tahap kemunduran
2. Strategi penetapan harga
Harga merupakan sejumlah uang yang dikorbankan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi produk serta pelayanan yang menyertainya. Harga merupakan suatu strategi bagi seorang penjual untuk mengadakan pembedaan penawaran produknya dari pesaing, sehingga penetapan harga adalah salah satu bagian penting dalam pemasaran.



Umumnya penjual mempunyai beberapa maksud dan tujuan dalam penetapan harga produknya. Tujuan tersebut adalah:

Ø Mendapat keuntungan maksimum
Harga yang terjadi sangat ditentukan penjual dan pembeli di pasar. Kalau tingkat daya beli konsumen besar, makin besar kemungkinan perusahaan mendapatkan keuntungan, karena akan dapat menetapkan harga yang tinggi.
Ø Target pengembalian investasi
Harga yang ditetapkan produsen ditujukan juga untuk menutup investasi secara berangsur-angsur dari keuntungan. Sedang keuntungan dapat diperoleh dari kelebihan harga dengan harga pokok.
Ø Untuk mengurangi persaingan
Bila perusahaan bermaksud mengurangi pesaing dengan penetapan tingkat harga, maka perusahaan harus menurunkan tingkat harga yang lebih rendah dari pesaing yang ada.
Ø Mempertahankan atau memperbaiki market share
Bila perusahaan ingin mempertahankan market share perlu menetapkan tingkat harga yang mendukung tujuan tersebut. Bilamana pesaing ingin merebut market share dengan harga yang rendah, perusahaan juga harus mengikutinya.

1. Penetapan harga dalam menghadapi pasar
Penetapan harga sama dengan harga pesaing
Penetapan harga ini akan lebih menguntungkan bila pada harga pesaing itu tinggi, penetapan harga ini biasanya dipergunakan untuk produk standar.
Penetapan harga di bawah pesaing
Maksud penetapan harga ini adalah menciptakan tingkat penjualan yang tinggi, bila perusahaan yang baru masuk pada pasar teknik ini sangat sesuai untuk merebut market share (bagian pasar vane dikuasai).
Menetapkan harga di atas harga pesaing
Metode ini hanya sesuai dipergunakan untuk produk perusahaan yang sudah mempunyai prestise. Penetapan harga ini dilakukan karena konsumen tidak memperhatikan harga, tetapi hanya memperhatikan faktor prestise yang diperoleh dari produk tersebut.

2. Orientasi Dalam Menetapkan Harga
Berapakah suatu barang ditetapkan harganya, pengusaha (penjual) melihat pada suatu pangkal tolak, yang disebut orientasi. Ada tiga macam orientasi: orientasi harga pokok (cost), orientasi permintaan pasar, dan orientasi persaingan.
Ø Orientasi pada harga pokok (cost)
Dalam menetapkan harga dengan orientasi pada harga pokok seorang pengusaha selalu menanyakan terlebih dulu berapa harga pokok (biaya pembuatan/harga-beli)-nya baru kemudian menetapkan harga jualnya. Misalnya harga jual ditetapkan dengan menambah sekian rupiah atau sekian persen dari harga pokok, tanpa memperhatikan apakah dapat terjangkau atau tidak oleh pembelinya. Orientasi pada harga pokok ini dapat disebut "markup pricing" dan "cost-plus pricing". Istilah markup pricing digunakan bagi para retailer atau wholesaler (distributor) untuk barang dagangannya yang dibeli untuk dijual, sedangkan cost plus pricing digunakan oleh pabrikan, yang membuat barang untuk dijual. Di samping itu digunakan pula istilah "target pricing" oleh pabrikan yang membuat barangnya, apabila harga yang ditetapkan itu dimaksudkan untuk mencapai "rate of return" atas dasar biaya total yang dikeluarkan.
Ø Orientasi pada permintaan pasar        
Yang berorientasi pada
permintaan pasar terlebih dahulu melihat harga-harga di pasar dan kekuatan permintaan pasar. Berapakah kira-kira banyaknya barang yang diperlukan, dan berapakah kira-kira kemampuan untuk membayar. Jika ditaksir permintaan kuat, maka harga ditetapkan relatif tinggi; jika ditaksir permintaan lemah, maka harga ditetapkan
relatif rendah. Jika permintaan berbeda-beda kekuatannya atau keinginannya, maka kepada pembeli dapat diberikan harga yang berbeda-beda, yang disebut harga diskriminasi. Harga diskriminasi itu dapat didasarkan keadaan, apakah menurut "pembeli" (customer) atau menurut "barang"(product version), atau menurut "tempat" (place), atau menurut "waktu" (time). Harga diskriminasi atas dasar "pembeli" ditetapkan, karena pembeli mempunyai perbedaan dalam hal intensitas, kemampuan membayar, hubungan baik, status, dan sebagainya. Harga diskriminasi atas dasar produk, karena produk yang dijual tidak persis sama antara satu dengan yang lainnya. Ada variasinya, ada kelebihan atau kekurangannya. Jadi harganya pun berbeda-beda. Harga diskriminasi menurut tempat, disebabkan pasar tempat jual-beli berbeda lokasinya. Harga di sini sekian rupiah misalnya, dan harga di sana lebih dari sekian rupiah, dan di tempat lain berbeda pula harganya. Adapun harga diskriminasi menurut waktu, ialah perbedaan harga antara sekarang, lampau, dan hari kemudian.
Ø Orientasi pada persaingan
Yang dilihat oleh penjual bukannya harga pokok atau permintaan pasar terlebih dahulu, melainkan berapakah harga yang ditetapkan oleh pesaingnya. Ada dua cara yang dapat ditempuh, ialah "going rate pricing" dan "sealed bid pricing". Going rate pricing ialah mengikuti saja harga yang sedang berlaku yang dipasang oleh pesaingnya. Cara ini disebut pula "imitative pricing", artinya tinggal meniru saja. Sealed bid pricing, ialah harga yang ditetapkan lebih rendah daripada yang ditawarkan /ditetapkan oleh pesaingnya. Yang terakhir ini banyak berlaku dalam kontrak-kontrak borongan pekerjaan.
Ø kombinasi
Yaitu melihat kepada ketiga-tiganya, baik biaya pembuatannya, permintaan pasar, maupun persaingan yang ada.

3. Strategi promosi
Promosi merupakan kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong adanya permintaan konsumen, promosi juga mempunyai hubungan yang erat sekali dengan fungsi penjualan yang merupakan bagian dari pemindahan kepemilikan barang atau jasa. Promosi adalah kegiatan untuk menciptakan atau mendorong permintaan (creating or stimulation demand) dan mencari pembeli (finding buyers), promosi dilaksanakan dengan pendekatan komunikasi yang bersifat persuasi (persuasive) atau membujuk. Sifat membujuk dapat dilakukan dengan cara:
Ø Model retorika
Merupakan suatu model/cara seseorang berbicara dihadapan suatu kelompok, misalnya berpidato dihadapan umum, salesman produk kepada pembeli, sehingga dapat:
ü Dipercaya, pembicara menerangkan semua pembicaraannya sehingga dapat dimengerti oleh pendengar dan dipercaya.
ü Merangsang emosi, artinya segala yang dibicarakan dapat merangsang emosi para pendengarnya.
ü Membuktikan, artinya segala yang dibicarakan harus ditunjukkan buktinya.
Ø Model propaganda
Suatu cara untuk mencari pendukung oleh seseorang atau lembaga, cara ini dilakukan dengan:
ü Rhetoric, memanipulasi kata-katanya menjadi menarik.
ü Atmosphere, yaitu suasana senang yang diciptakan sehingga memberikan dorongan agar mau mengikuti atau menerima apa yang dikatakan.
ü Event, yaitu suatu kejadian yang digunakan sebagai alat propaganda agar dapat menimbulkan kesan yang sulit dilupakan.
Ø Model negoisasi
Suatu perundingan antara seseorang negosiator dengan negosiator lainnya saling berhadapan. Masing-masing berusaha untuk mengusahakan pihaknya.
Dalam melakukan kegiatan promosi perusahaan harus mem-perhatikan dua macam kegiatan agar program promosinya berhasil, yaitu:
ü Internal promotion, merupakan kegiatan promosi yang diarahkan ke dalam perusahaan. Ini merupakan suatu kebijaksanaan yang dibuat untuk maksud memperkuat organisasi dalam arti mendidik dan mengkoordinasi karyawan dalam menghadapi masalah penjualan dan promosi. Hal ini menghendaki adanyakerja sama yang harmonis pada bagian penjualan yang bertugas
sebagai penjual barang atau jasa (salesman), setiap petugas diberi pengetahuan tentang sifat, kegunaan serta keunggulan dari produk tersebut sehingga mereka tahu menggunakan bahasa bila menghadapi konsumen.
ü External promotion, merupakan kebijaksanaan memilih dan menetapkan wilayah dan kegiatan yang harus dikerjakan secara teratur dengan alat-alat penjualan yang tersedia. Di samping itu harus diperhatikan mengenai rencana kerja dari tugas tersebut, karena ini tergantung pada besarnya atau kecilnya
aktivitas perusahaan.
Pelaksanaan internal dan external promotion harus dijalankan setepat mungkin dan disesuaikan dengan kondisi perusahaan, sehingga dengan demikian tujuan dari promosi akan dapat dicapai dengan sebik-baiknya. Untuk mencapai hasil yang baik perlu diperhatikan dan dipertimbangkan faktor-faktor di bawah ini:
ü Jenis dan sifat barang yang diproduksi perusahaan.
ü Peralatan-peralatan penjualan yang digunakan.
ü Biaya yang akan dibutuhkan.
ü Pemilihan salesman (personil) yang tepat.
Tujuan yang ingin dicapai oleh promosi dapat diketahui dari suatu konsep, yaitu AIDA. Konsep AIDA ini adalah:
ü Attention (Perhatian), dari melakukan promosi pertama-tama perlu menarik perhatian konsumen (calon konsumen), dengan adanya ketertarikan calon konsumen, maka akan tercipta suatu kesan (image).
ü Desire (Minat), setelah adanya kesan dalam benak calon konsumen, selanjutnya akan terbesit dari pikirannya untuk memiliki produk tersebut (minat).
ü Interest (Keinginan), minat yang tercipta setelah adanya kesan yang diciptakan promosi tadi, calon konsumen akan ingin untuk memiliki produk tersebut.
ü Action (Tindakan), promosi belum dapat dikatakan berhasil sebelum calon konsumen mengadakan tindakan untuk membeli, jadi dengan keinginan yang kuat tersebut konsumen mengadakan pembelian.

4. Strategi distribusi
Saluran distribusi (Channel of distribution) adalah saluran niaga yang terlibat dalam proses penyerahan barang dari produsen ke tangan konsumen, dengan kata lain adalah lembaga yang menyerahkan untuk dapat menghilangkan jurang pemisah antara produsen dan konsumen.
Sebelum mengemukakan jenis jenis saluran distribusi yang ada, maka terlebih dahulu kita harus mengetahui jenis produk yang dihasilkan perusahaan. Hal ini penting artinya karena dalam pemilihan saluran distribusi produsen harus berorientasi pada produk yang disalurkan. Untuk menyalurkan barang-barang konsumsi ada beberapa jenis saluran distribusi yang dapat dipergunakan oleh produsen, yaitu:
1. Zero Stage : Manufacture Direct to Consumer (Saluran Distribusi Langsung ke Konsumen).
Biasanya saluran ini dipergunakan oleh perusahaan kecil misalnya yang menghasilkan barang-barang rumah tangga, hasil pertanian. Misalnya seorang petani sayur menjual hasilnya langsung pada konsumen.
2. One Stage Manufacture To Retailer To Consumer (Saluran Distribusi Produsen ke Pengencer ke Konsumen)
Biasanya barang dijual kepada konsumen dengan melalui pengencer tidak terlalu besar, dan pengawasan pendistribusian barang-barang dapat secara cermat.
Dengan melaksanakan fungsi-fungsi ini adakan lebih efisien dan ekonomi dari pada melalui whole seller (pedagang besar). Dengan pembelian langsung pada produsen akan lebih ekonomi karena harga dapat discount, disamping itu semua keuntungan yang diterima merchandise whole seller akan diterima retailer (pengencer) sendiri
3. Two Stage : Manufacture to Retailer to Consumer (Produsen ke Pedagang Besar ke Pengencer ke Konsumen)
Jenis saluran ini umumnya digunakan oleh produsen yang menghasilkan barang yang bersifat convenies goods (barang kebutuhan sehari-hari). Dalam jenis saluran ini whole seller maupun pengencer akan :
ü Melaksanakan buying service untuk para pengencer
ü Memungkinkan memberikan kesempatan pada pengencer untuk membeli dalam partai besar dan memberikan service penyerahan pada pengencer.
ü Memberikan kredit pada pengencer saat kekurangan modal.
ü Mereka juga memberikan informasi pasar dan pengaturan toko dan bentuk lainnya pada pengencer.

4. Three Stage : Manufacture to Agent to Whole seller to Retailer to Consumer (Saluran Melalui Agen)
Perusahaan mengangkat agen yang diberikan kuasa untuk mendistribusikan produk pada daerah tertentu, lalu agen mengangkat whole seller pada setiap daerah agar dapat melayani pengencer.
Keuntungan jenis saluran ini adalah:
ü Lebih ekonomi karena perusahaan tidak mengeluarkan biaya penjualan sampai penjualan dilaksanakan.
ü Merupakan suatu keuntungan bagi perusahaan yang memproduksi produk musiman.

You May Also Like

0 comments

Komentar terakhir

Sponsor

Instagram

https://www.instagram.com/dianaoctvn/?hl=en