Cerita Cinta Kota #CCK #Lombok
Hai guys gue disini cuma mau berbagi cerita sama kalian, waktu itu awal desember 2012 gue, citra (ncit) sama dara iseng-iseng mau coba ikut lomba cerita cinta kotanya dwitasari, ( kali aja iseng-iseng berhadiah hho..^^ cikii kali berhadiah) gue sama mereka berdua mencoba bertukar pikiran dan mencoba saling kasih saran dan akhirnya cerita kitapun udah jadi dan langsung dikirim ke plot point lewat email.... kita nunggu selama sebulan kurang lebih untuk menunggu hasilnya. akhirnya pas hari H pengumuman, diantara kita ber3 *C2 belum ada yang berhasil, mungkin belum waktunya kali yak . nih cerita yang gue kirim ke plot point hhehee maaf yaa kalo jelek maklum masih amatir :p Oya satu lagi budayakan lah komentar walaupun 1 kata untuk menghargai tulisan/hasil karya orang lain ^^ maju terus para penulis indonesia yey semangat .......................
Lombok Love Story
Namaku Adelia Putri
Pamela, aku adalah seorang mahasiswi kedokteran di salah satu universitas negri
di Jakarta. Pada akhir desember. Liburan akhir tahun dan semesterpun tiba. Aku
dan sahabatku Lita sangat antusias dengan liburan ini, karna liburan ini memang
sangat kami tunggu.
“Del, liburan kali ini
kita ke Lombok yuk, mau ga?” saran Lita padaku saat di kampus. “Oh ya, kita kan udah lama ga kumpul bareng,
sekalian kamu ajak Rasya pacar kamu, gimana?”
Aku berfikir sejenak ,
“Emm,…….. oke deh akhir minggu ini ya kita berangkat.” Aku memperhatikan Lita
yang sudah ku kenal sejak awal SMA dulu, kurang lebih sudah 5 tahun aku
mengenal dia. Dia gadis yang baik, sabar, dewasa dan fleksibel. Ia sangat
berguna banget, dan selalu ada kalau aku lagi ada masalah atau butuh saran.
Mulai sejak kapan ya
aku mengenal Rasya? Oh ya … sejak Dua tahun yang lalu saat aku baru masuk
kuliah. Rasya, dia adalah pacarku di kampus. Dia baik, dewasa dan pengertian.
Menurutku dia adalah pacar sekaligus kakak bagiku.
Sejenak aku
membicarakan masa-masa sewaktu SMA dulu dengan Lita, dan seketika aku teringat
dengan seorang cowok yang dulu pernah mengisi hari-hariku dengan penuh warna.
Banyak tangis, tawa dan juga canda disana tapi ada sejuta tanya yang ingin ku ketahui
darinya, yang sampai saat ini belum ku temukan jawabnya.
Kriiiiiinnnnnggg….!
“Hallo, kamu dimana
del? Aku udah didepan kampus kamu nih.”
“Oh iya, tunggu
sebentar aku kedepan ….” Jawabku
Tanpa babibu lagi aku
langsung melesat pergi kedepan kampus. Klakson mobil terdengar. Rupanya Rasya
tidak sabar menunggu. Akupun langsung naik ke mobil Rasya. Sejenak kami
terdiam.
“Emmm… liburan nanti
aku dan Lita ingin berlibur ke Lombok, kamu mau ikut?” ucap ku mengawali
pembicaraan.
“Wah, ide bagus tuh
boleh-boleh kapan mau berangkat?” Tanya Rasya antusias
“Akhir minggu ini.”
Senyumku mengembang
“Oke deh..” Jawab Rasya
sambil mengacak-ngacak rambutku dan mencium keningku, suasana mulai mencair
menjadi lebih hangat, dan dicampur dengan balutan penuh senyum dan tawa.
**
Akhirnya hari yang ku
nanti-nantipun datang, hari dimana aku akan menginjakkan kaki di pulau Lombok,
pulau yang sangat aku nanti sejak lama. Aku sangat antusias dan penasaran
dengan kisah orang-orang yang melukiskan Lombok sebagai pulau pengganti Bali.
Pulau ini dilukiskan memiliki panorama alam yang sangat indah bahkan jauh lebih
indah dari pada di pulau dewata.
Tetapi kegembiraanku
seketika sirna karna mendapatkan kabar dari Rasya bahwa ia tidak bisa ikut
liburan bersamaku ke Lombok.
“ Maaf sayang, aku
enggak bisa ikut soalnya ada keperluan mendadak yang engga bisa aku tinggalin.”
Jelas Rasya dengan nada separuh memohon
Aku menghela nafas
panjang “yahh.., mau gimana lagi, yaudah deh.” Jawabku kecewa “Tapi kamu jangan
nakal yaa selama aku engga ada.” Dengan nada sedikit mengancam.
“Iyaa sayangg… yaudah
hati-hati yaa “ Rasya tertawa, telefon
pun terputus. Raut wajahku berubah seketika suram dan lesu.
“Kenapa?” Tanya Lita
“Itu Rasya ga jadi ikut
karna ada keperluan mendadak.” Jawabku kesal
“Yaudah kan masih ada
aku, kita have fun disana, kali aja ada cowo ganteng haha.” Ucap Lita mencoba
menghibur dan menggoda sambil menyenggol tanganku
“Lombok, I’m
cominngggg…. Yeeyy “ ucap kami serentak
Setelah packing, aku
dan Lita segera bergegas menuju ke bandara Soekarno-Hatta dan kami pun langsung
lepas landas ke bandara Selaparang. Kurang lebih hanya memakan waktu 2 jam
perjalanan ke Lombok.
Sekitar pukul 17.00
WITA aku dan Lita sampai di hotel Lombok Raya. Tentu saja aku dan Lita tidak
menyia-nyiakan kesempatan selama seminggu di Lombok ini begitu saja. Bahkan
setelah menyimpan tas di kamar, aku dan lita langsung bergegas turun dan ingin
mencari taksi menuju pantai Senggigi sambil menenteng kamera.
“Taaa,.. cepetan dong
keburu kemaleman nanti, jadi ga bisa liat sunset “ kataku sambil
mengutak-ngatik kamera.
“Sebentar dong, ga sabar
banget sih” jawab Lita sambil mengacak” isi tasnya sekedar memeriksa apa ada
yang ketinggalan atau tidak.
“Taaaa, cepet dongg..”
teriak ku tak sabar.
Ketika aku mau menaiki
sebuah taksi tiba-tiba ada seorang cowok menerobos masuk ke dalam taksi itu,
beberapa detik cowok itu sempat menatapku. Yap kesal geram marah semua
tercampur aduk dalam hatiku karna cowok tadi yang tiba-tiba merebut taksi kami.
Tapi sejenak aku
terdiam dan merasakan bahwa lelaki itu pernah aku lihat dan ku kenal. “tapi
siapa ya” gumamku “kenapa del?” tanya Lita. “engg,..ggak kenapa-kenapa” jawabku
singkat.
Kami pun langsung
melesat pergi menuju tujuan utama kami yaitu ke pantai Senggigi, dan finally akhirnya
kami pun sampai, niat yang awalnya ingin melihat sunset karna banyak yg memberi
tahu kalau sunset di Senggigi selalu indah, namun apa mau dikata jarak antara hotel kami
ke pantai sangat jauh. Ketika aku dan lita tiba di pantai hari sudah gelap.
Alam tidak menyisakan sedikitpun sisa-sisa cahaya di ufuk barat untuk kami
nikmati. Raut wajah kami yang semula ceria berubah menjadi raut wajah yang
murung penuh kecewa.
Dengan menghela nafas
panjang “Yahhh, udah gelap ga bisa liat sunset” ucap ku dengan wajah lesu dan
kecewa. Lita hanya mengangguk pelan “yaudah kita pulang aja yuk” tambah Lita sambil
menggangdengku, kami berdua akhirnya kembali ke hotel dengan naik taksi.
Malam harinya, aku dan Lita
berjalan kaki mencari udara segar di sekitar hotel. aku dan Lita mampir
disebuah rumah makan didekat hotel. Saya memesan sepiring nasi goreng dan es
teh manis sebagai menu makan malam. Dan di seberang jalan rumah makan itu
terdapat sejumlah kios pedagang souvenir khas Lombok.
Kriiiinnngggg..!
“Siapa del?” bisik Lita
“Rasya..” jawabku
singkat sambil mengangkat telfon
“Hallo sayangg, kok
baru telfon sih?” Tanyaku sedikit manja
“Iya maafin aku ya sayang,
aku lagi sibuk banget, oh ya gimana liburannya? Seru ga? Sayang yah aku gak
bisa ikut” ucap Rasya sedikit kecewa
“Seru apanya yang ada
bikin emosi, tau ga sih, masa tadi ada cowo yang ngerebut taksiku dan akhirnya
aku ga bisa liat sunset.....” jelasku pada Rasya. Setelah mengobrol panjang
lebar dengan Rasya akhirnya, telfonpun terputus karna aku ingin buang air kecil
sebentar.
Bruuukkk…!
“Ehh,.. kalau jalan tuh
liat-liat dongg, jadi kotorkan bajunya” ucapku sambil membersihkan bajuku. Yap
seorang cowok menabrak ku dan menumpahkan minumannya ke bajuku.
“Sorry-sorry aku ga
sengaja,” ucapnya sambil membantuku membersikan noda yang ada di bajuku. Ketika
ku palingkan muka pada cowo ini, “Eh Adelia Putri Pamela yaa? Yang dulunya di
SMA Harapan? ” tanya nya sambil menunjuk-nunjuk kearahku
“Iyaa, kamu Andreas Puji Pratama,?” tanyaku
kembali. Andre hanya diam “Emmm.. kamu itukan yang tadi ngerebut taksiku kan?
dan sekarang kamu numpahin minuman di bajuku, kamu itu kenapasih dari SMA sampe
sekarang ga berubah-berubah selalu aja coba cari masalah sama aku”. Emosiku
memuncak wajahku berubah menjadi merah.
“Weitss, jangan
marah-marah disini mba, malu di liat orang, kamu juga ga berubah ya tetep pesek
nyebelin” jawabnya tertawa sambil mengacak-ngacak rambutku. Aku langsung
menarik tangan Lita dan menyeretnya pulang.
Kulemparkan tas dan
kurebahkan tubuhku diatas kasur untuk melepaskan rasa penat yang bergelayut.
“Del,..” Lita membuka pembicaraan. “Hemm..” hanya deheman yang keluar dari
mulutku. “..tadi itu Andre yang dulu temen satu SMA itukan, yang dulu kamu
suka, terus sekarang kamu masih suka ga sama dia?” lanjut Lita sambil
membetulkan posisi duduknya menjadi menghadapku.
“Iyaa taaa, ya ga mungkinlah aku suka sama dia lagi,
sekarangkan aku udah punya Rasya yang jauh lebih baik dari pada si Andre itu”
jawabku menyangkal. Dengan tatapan yang tidak percaya Lita menyudutkan ku.
Langsung aja ku lempar bantal kearah Lita.
***
BINGGO, ternyata cowok
yang ngerebut taksi dan numpahin minumannya ke aku itu adalah Andre, yap
ANDREAS PUJI PRATAMA cowo nyebelin, jail yang udah ngebuat aku jatuh cinta pada
pandangan pertama, dan ngebuat aku jadi pengagum rahasianya maybe sampe
sekarang. Ya tuhannn kenapa mesti dia lagi” ucapku dalam hati kenapa , sampai
sekarangpun aku ga bisa ngelupain dia.
Andre cowo tampan
tinggi mempunyai hidung yang mancung, pintar dan tentunya jail, Cuma dia cowo yang bisa ngebuat
jantungku berdegup lebih cepat dari biasanya. Padahal aku sama dia ga pernah
akur justru malah bisa dibilang kaya kucing sama tikus berantem terus. Entah
apa yang menyebabkan perasaan itu tumbuh.
Pagi pun tiba, aku terbangun sambil meregangkan
otot-ototku dengan sesekali mengulet, di tambah udara sejuk yang menusuk-nusuk
kedalam kulitku, matahari mulai terbit dari timur . Aku menyiapkan air hangat
untuk mandiku pagi ini.
“Emm, segerrr , taa ayoo kita ke pantai lagii..
kemarinkan batal” ucapku sambil mengeringkan rambut
“Iyaa, ayooo kita cuss berangkat”
Aku dan Lita segera bersiap-siap untuk mencoba petulangan
kami kembali di pulau Lombok ini yang kemarin sempat tertunda. Tujuan pertama
kami yaitu ke pantai Senggigi. Aku dan Lita juga akhirnya dapat menikmati
pesona pantai Senggigi yang gagal kami nikmati pada hari pertama. Aku dan Lita duduk di pinggiran
pantai.
Plukk,..! tiba-tiba ada pasir yang menerpa badanku.
“Eh ada si pesek, ngapain disini ? kamu ngikutin aku
yaa?” tanya Andre sambil tertawa, dengan
tatapan mata yang jelas menyiratkan bahwa, apa yang ingin kamu kata kan, apa
balasanmu.
Sabar Adel. Aku menarik
perlahan napas dan menghembuskan dari mulut sedikit-sedikit. Tarik…, keluar..,
tarik…, keluar…..
“Adel kenapa? Adel mau
buang air besar ya? Taa kayanya adel mau buang air besar deh, abisnya dari tadi
bilang tarik buang tarik” ucap Andre dengan nada tatapan menggoda. Perkataan Andre mau tidak mau membuat Lita harus menutupi
mulutnya agar tak bersuara menahan tawa. Aku hanya diam dan menatap sinis pada
Andre. “Kamu mau apa? Hah?” Andre menyulut.
Aku menggigit bibir
kuat-kuat. Tidak ada gunanya berbantahan dengan orang ini. Aku mulai berdiri
dan melangkah pergi menjauh, tapi andre mengikutiku. Aku mulai berlari lurus
tapi Andre mengejarnya. Andre mendekat aku menambah kencang laju kakiku, hingga
akhirnya aku terjatuh sehingga kakiku terkilir, Andre menghentikan langkah
kakinya dan berhenti dihadapanku, dan dia menarik kedua tanganku.
“Naik, pesek. Aku capek
jongkok begini terus” andre menggerutu. Ketika aku tidak bergerak juga,
akhirnya Andre memaksa tubuhku untuk menempel dipunggungnya. Andre
menggendongku sampai kehotel, Lita hanya mengikuti langkah Andre dan masih
terkesima melihat hal itu. Andre terus menerus menggerutu. Banyak candaannya
yang tak ku balas. Aku hanya diam.
“Mmm..makasih”ucapku
singkat, Andre hanya menganggukkan kepalanya dan bergegas kembali kekamarnya,
ternyata Andre selama ini satu hotel denganku dan kamar kami bersebelahan.
****
Lagi –lagi Andre, dia
yang menolongku dan dia juga yang bikin aku kesel. Tapi ada satu hal yang gak
aku ngerti dari Andre dia dingin, kadang dia baik padaku tapi kadang juga dia
yang bikin aku kesel seperti kejadian kemarin. Itu yang bikin aku bingung sampe
sekarang.
Yap hari ini adalah
hari keempat aku berada di Lombok, dan tepat hari ini tanggal 22 desember yaitu
hari dimana tepat aku dua tahun jadian sama Rasya. Dan tanpa aku sangka
ternyata Rasya bela-belain dateng kesini nyusul aku cuma buat ngerayaain hari
jadian kita.
Toktokk…!
“Happy annive yang ke
2tahun sayang” Rasya membawa seloyang rainbow cake yang bertuliskan “happy
anniversary 2thn” aku sangat senang dengan kedatangan Rasya. Tanpa menunggu
lama Rasya segera mengajakku untuk dapat menikmati Lombok dengan seluruh
pesonanya. Kami berkesempatan untuk menyisiri pantai-pantai di sebelah selatan
Lombok yang indah dan relatif masih sepi.
Ada pantai Seger, Kuta, Tanjung Aan, dan sejumlah pantai lain yang
berserakan dari ujung timur hingga ujung barat pulau Lombok.
Aku dan Rasya sedang menikmati pesona pantai Senggigi ditambah
dengan menyantap sate bulayak khas lombok. Bahkan, kami dapat menyaksikan
sunset dipantai ini lengkap dengan pemandangan Gunung Agung di pulau Bali. Indahnya
pemandangan sunset di pantai senggigi membuat kami enggan beranjak dari bibir
pantai walau malam sudah menjemput.
Tiba-tiba ku dengar Rasya
sedang berbicara dengan seseorang,.
“Ehh, Andree apa kabar
sob..” tanya Rasya,
“Baik Sya, lo sendiri gimana?
Sama siapa ini?” tanya Andre.
Sontak aku kaget
setelah mendengarnama ANDRE “Semoga saja bukan Andre yang aku kenal” gumamku. Seketika
aku menoleh kearah sumber suara, dan ternyata itu suara Andre teman SMA ku
dulu. Ia sedang mengobrol dengan Rasya, ternyata Andre adalah teman kecil Rasya.
Oh my god.. ingin rasanya aku berteriak dari sekian banyak cowok kenapa harus
Andre yang menjadi teman kecil Rasya.
“Oh iya, kenalin ini
pacar gue Adel, Del ini Andre” ucap Rasya memperkenalkan “Adel” jawabku. Aku
mencoba menjabat tangan Andre kami bedua terdiam dan hanya bisa mengembangkan
senyum tipis palsu. Sepanjang percakapan antara kami bertiga aku dan Andre
lebih banyak diam dan melihat keindahan pantai senggigi.
“Taa, aku bingung
ternyata Andre sama Rasya itu temenan,” ucapku pada Lita mengawali pembicaraan
sambil menghampiri Lita yang sedang duduk di sofa, dengan tatapan penuh harap
bahwa Lita dapat memberiku solusi.
“Hah? Yang bener?
emangnya kamu masih suka sama Andre? Jujur sama aku,” tanya Lita. aku dilema
bahkan aku sendiri bingung dengan isi hatiku.
Lita menarik nafas panjang. “Terus gimana?
Jadi kamu mau pilih yang mana? Buat sebuah keputusan jangan sampai kamu
menyesal nantinya ikuti kata hati kamu Del” Lita menceramahi ku panjang lebar.
“Iyaa aku tau, makasih
ya taa udah mau dengerin curhatan aku, kamu emang bener-bener sabahat ku yang
baik” ujarku , kupeluk Lita hingga ia sesak nafas
Selama berada di Lombok
aku, Andre, Rasya dan Lita dapat menikmati keindahan kota Mataram yang menjadi
ibukota provinsi NTB. Kota ini lumayan ramai dan besar banyak pohon besar
berjejer di kiri-kanan jalan. Di tengah perjalanan kami berempat memutuskan
untuk berhenti dan mencicipi beberapa kuliner khas Lombok.
“Sayang kita makan ayam
bakar taliwang dulu yuk” ajak Rasya
“Bolehh, yuk.. “ jawab
aku dan Lita serempak, Andre hanya menganggukkan kepala tanda bahwa ia setuju.
Andre lebih banyak diam entah karna dia merasa canggung gara-gara dia tahu
kalau aku itu pacar sahabatnya atau karna yang lain. Ketika Lita dan Rasya
pergi ke toilet, dan hanya tinggal aku dan Andre saja, awalnya suasana tampak
tegang dan tak ada yang berani memulai untuk berbicara.
“Del.. aku mau minta
maaf sama kamu, aku bener-bener gak tau kalo kamu itu pacarnya Rasya sorry
banget yaa, aku bener-bener gak ada maksud kok” ucapnya membuka percakapan
dengan nada agak sedikit gugup.
“Iyaa, gapapa kok bukan
salah kamu juga kali” jawabku, sambil memberikan senyum tipis, disana aku
membayangkan bahwa Andre menyatakan cintanya padaku. “Aduhh adell apasih yang
ada di otak kamu” gumamku sambil menepuk-nepukkan pipiku.
Setelah makan selesai
kami memutuskan untuk kembali ke hotel, tapi perasaanku berubah menjadi engga
enak aku ngerasa kalo aku gak mau jauh-jauh dari Rasya.
Bruuukkkk..!!!
Aku menjerit histeris.
Rasya jatuh di hadapanku saat truck itu kehilangan kendali dan menabrak rumah
makan yang kami kunjungi. Semua orang menggerubungi kami, aku shock melihat
rasya bersimbah darah. Dan rasya meninggalkanku untuk selama-lamanya.
*****
Setelah kejadian itu
aku lebih banyak mengurung diri di kamar, aku merasa bersalah pada Rasya karna
aku merasa telah mengkhianatinya, aku menyukai orang lain, selain dirinya. Lita
berusaha membujukku agar aku mau keluar kamar dan menerima kenyataan bahwa Rasya
sudah tidak ada.
“Del ayo dong sadar Rasya
itu udah ga ada dia udah tenang di alam sana, dia juga pasti ga mau ngeliat
kamu sedih kaya gini terus-terusan, pasti Tuhan punya rencana lain yang lebih
indah untukmu.” Lita terus menceramahiku panjang lebar dan akhirnya aku mulai
sedikit terganggu dengan Lita.
“Aku tau taa, aku ga
mungkin buat Rasya kecewa.” jawabku
“Aku cuma mengingatkan.
Itu tugasku sebagai sahabat.” Lita menghentikan ceramahnya. Mukanya keruh. Aku
akhirnya menjadi tidak enak sendiri.
“Maaf taa, aku tau
maksudmu baik, tapi aku tau batasanku” jelas ku.
Lita hanya tersenyum
tipis. “aku tahu”.
“Kita baikan? Jangan cemberut
lagi” aku meraih tangan Lita
“Nah sekarang cepetan
cuci muka kasian tuh Andre dari tadi nungguin kamu di luar” ucap Lita
meyakiankanku
Lita menarikku agar aku
bangkit dari tempat tidurku dan segera menemui Andre, saat itu aku agak sedikit
ragu untuk bertemu dengan Andre. Aku pun segera mencuci mukaku dan bergegas
menemui Andre.
“Hai,..” Andre
melepaskan senyum lebar “Siap untuk pergi?” tanya Andre melanjutkan kata-katanya,
aku terdiam sejenak, tapi Andre segera meraih tanganku dan membawaku ke pantai
senggigi, disana Andre mencoba menghiburku. Awalnya aku merasa canggung dengan
semua perhatian Andre, tapi lama kelamaan, aku mulai nyaman dengan semua ini.
Tiba-tiba hujan deras
turun mengguyur tubuh kami akhirnya kami bergegas mencari tempat berteduh
terdekat. Ditengah hujan yang turun, dan udara dingin yang begitu terasa menusuk-nusuk
kulit, kami berdua hanya terdiam. Sampai akhirnya Andre memberikan jaketnya
padaku agar dapat mengurangi dinginnya udara.
“Ini pakai jaket aku
dulu” ucapnya sambil memakaikan jaketnya padaku, aku hanya terdiam dan sesekali
memandangnya.
“Emm.. del..” ucap Andre
“…sebenernyaa.. aku menyukaimu sudah sejak dari SMA dulu, tapi aku engga berani
bilang sama kamu, makannya aku selalu cari masalah sama kamu biar aku bisa tetep
deket sama kamu del” jelas Andre melanjutkan kata-katanya dengan sedikit terbata-bata.
Aku hanya terdiam dan
kupandangi wajahnya, “maaf kalau aku terlalu cepat mengungkapkannya, tapi aku
takut kalau aku engga bisa ungkapin ini sama kamu” ucap Andre menjelaskan.
“ Apakah kamu
sungguh-sungguh?” tanyaku ragu
“Iyaa, aku
sungguh-sungguh. Maukah kamu jadi pacarku Adel?” tanya Andre sambil menggenggam
tanganku. Aku diam sejenak kemudian ku anggukkan kepalaku dengan pelan, dengan
di selingi senyum tipis malu, andre memelukku dan udara yang tadinya dingin
berubah menjadi terasa hangat bagi kami.
Hujan,.. aku senang
saat itu tuhan menurunkan hujan. Karna hujanlah hal itu dapat terjadi, iyapp
hal yang telah lama ku nantikan, hal yang sejak lama ku idam-idamkan akhirnya
terjadi. Asaku akhirnya terwujudkan.
“Litaaaaaaa,…” teriakku
ceria
“Kenapa sih del
teriak-teriak kaya orang stress aja”
“Aku udah jadian sama
Andree, aaaa… “ jelasku pada Lita, aku dan Lita meloncat-loncat di atas kasur
kegirangan bak anak umur 5 tahun yang mendapatkan mainan baru. Aku menceritakan
bagaimana kejadian itu bisa terjadi sampai mendetail sekali, Lita beberapa kali
sering menggodaku, ia turut senang karna aku sudah dapat merelakan kepergian Rasya
yang untuk selama-lamanya.
******
Ini adalah hari
terakhirku berada di Lombok, aku berharap di hari ini sahabat dan pacarku ada
dengan ku saat ini untuk menghabiskan waktu seharian bersama, di hari terakhir kami berada di Lombok ini. Tapi
takdir berkata lain, hari itu Lita malah sibuk sendiri dengan urusannya entah
apa yang ia lakukan “Atau mungkin Lita lupa dengan ku?” gumamku dalam hati
sambil mengacak-ngacak rambutku. Kucoba telfon Lita tetapi lita tidak mengangkat
terfonku, bahkan sebelumnya Lita tidak pernah seperti ini padaku, aku merasa
ada yang aneh dengan hari ini. Karna bukan hanya Lita saja yang seperti itu
tapi Andre juga.
Aku mencoba mencari
kesibukan lain, berbagai kesibukan telah ku lakukan tapi aku tetap bosan. Aku
merasa kecewa dengan hari ini, hari terakhir di Lombok ini benar-benar
membuatku kecewa.
Hingga sore menjelang Lita
pun belum kembali ke hotel, sampai akhirnya Andre mengajakku untuk pergi ke
pantai senggigi.
“Hai sayang, siap
pergi?” ucap Andre. Aku hanya diam. Mood ku terlanjur hilang karna sikap mereka
berdua. Tapi Andre langsung membawaku ke pantai.
Disaat kami sedang
menyaksikan sunset di pantai yang indah di tambah dengan memakan makanan khas
Lombok yaitu sate bulayak. Saat itu aku dan Andre entah kenapa lebih banyak
diam kami hanya saling berpandangan dan bermain mata. Sebenarnya aku ingin menanyakan
kenapa dia baru memberiku kabar. Tapi ku urungkan niatku karna melihat sikap
Andre begitu dingin tak sperti biasanya.
“Emm del..” ucap Andre
membuka pembicaraan. Hanya deheman yang keluar dari mulutku, Ku tatap Andre
dalam.
“Kayanya hubungan kita
harus di akhiri sampai disini aja” jelas Andre melanjutkan
Sontak aku terkejut
mendengar berita tersebut rasanya hati ini teriris perih. Hati serasa tak ingin
percaya tapi itulah yang terjadi. Mulutku membisu tak dapat berkata-kata. Baru
saja aku mendapatkan kebahagiaan baru, dan seketika hancur lebur begitu saja.
“Kenapa?” bisikku lirih bulir-bulir air mulai menetes
di sela-sela mataku, dan turun ke pipi
“Aku udah ga sayang
lagi sama kamu” jawab Andre tanpa rasa bersalah.
“Ini ga adil, kamu
seenaknya aja keluar masuk kekehidupan aku, aku bukan mainan, Kenapa kamu
lakukan itu padaku?” Kedua mataku sayu, aku menatap Andre perih. Kedua mata
menangis. Apa salahku? Kamu tega, kamu jahat !”
“Karna…” kata-kata itu
menggantung sejenak mata sendu andre berubah. “Karna hari ini adalah hari
ULANGTAHUNmu”. Andre tertawa puas, dan Lita ternyata sudah bersiap di belakang
ku dan datang membawa seloyang kue dan menyanyikan lagu happy birthday.
“Hah?” Seluruh emosi ku
surut tiba-tiba. Sakit, sedih, dan air mata seperti hilang dalam satu tarikan.
‘Aa..apa?”
“Jadi kamu berakting?
Andreeeeeee….!!” Seruku pelan, panjang dan manja. Sambil memegangi pipi, aku
mengeluh kesal. Kepalan tangan ku memukul kecil bahu Andre “Kalian jahaatt,
jahatt, ini lagi satu ikut-ikutan pantas saja dari tadi aku hubungi ga bisa-bisa”
ucapku sambil mencubit pipi Lita dan menorehkannya krim kue yang ia bawa.Yap
malam itu kami habiskan dengan canda dan tawa.
Lombok menjadi saksi
bisu kisah cinta ku, dimana banyak tersimpan kenangan duka, tangis, canda dan
tawa disana. I LOVE LOMBOK. Dan terimakasih Tuhan karna rencana yang kau
berikan padaku sudah jauh melebihi dari apa yang aku bayangkan dan harapkan.
*Cerita ini hanya fiktif belaka apabila ada kesamaan nama, tempat atau tokoh itu hanya ketidak sengajaan semata terimakasih*
*Cerita ini hanya fiktif belaka apabila ada kesamaan nama, tempat atau tokoh itu hanya ketidak sengajaan semata terimakasih*
TAMAT
Created by : Rosdiana Octaviani @dianaoctavianii
0 comments