Cerita Rakyat dari Jawa Barat #Indonesia (SANGKURIANG)
Haii guys disini aku cuma mau berbagi cerita rakyat asli indonesia yang berjudul "Sangkuriang" .
Pada zaman dahulu, tersebutlah kisah seorang putri raja di jawa barat bernama Dayang Sumbi. ia mempunyai seorang anak laki-laki yang diberi nama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu. ia berburu dengan ditemani oleh Tumang, angjing kesayangan istana. Sangkuriang tidak tahu kalau anjing itu adalah titisan dewa dan juga ayah kandungnya. mau tau apa yang terjadi lagi?. yuk jadi anak bangsa yang suka membaca karna membaca itu jendelanya dunia check list out yuk liat kisahnya...
Pada suatu hari Tumang tidak mau mengikuti perintahnya untuk mengejar hewan buruan. Maka anjing itu diusir kedalam hutan pleh sangkuriang. Ketika kembali ke Istana, Sangkuriang menceritakan kejadian itu pada ibunya. Bukan main marahnya Dayang Sumbi begitu mendengar cerita itu. Tanpa sengaja ia memukul kepala Sangkuriang dengan sendok nasi yang dipegangnya. Sangkuriang terluka, ia sangat kecewa dan pergi mengembara.
Setelah kejadian itu, Dayang sumbi sangat menyesali perbuatannya. Ia selalu berdoa dan sangat tekun bertapa. Pada suatu ketika, para dewa memberinya sebuah hadiah. Ia akan selamanya muda dan memiliki kecantikan yang abadi. Setelah bertahun-tahun mengembara, Sangkuriang akhirnya berniat untuk kembali ketanah kelahirannya. Sesampainya disana, kerajaan itu sudah berubah total. Disana dijumpai seorang gadis yang cantik jelita, yang tak lain adalah Dayang Sumbi.Terpesona akan kecantikan Dayang Sumbi maka Sangkuriang berniat untuk melamarnya. Dikarnakan pemuda itu sangat tampan, Dayang Sumbi pun sangat terpesona padanya.
Suatu ketika Sangkuriang ingin berburu, ia berpamitan dan meminta tolong kepada Dayang Sumbi untuk merapikan ikat kepalanya. Alangkah terkejutnya Dayang Sumbi ketika melihat bekas luka dikepala calon suaminya itu. Luka itu sama persis seperti luka anaknya yang telah pergi merantau. Setelah lama diperhatikannya, ternyata pemuda itu sangat mirip dengan wajah anaknya. Ia menjadi sangat ketakutan. Maka kemudian ia mencari daya upaya untuk menggagalkan proses peminangan itu. Ia mengajukan dua buah syarat. syarat yang pertama yaitu, ia meminta pada pemuda itu untuk membendung sungai citarum. Dan yang kedua, ia meminta Sangkuriang untuk membuat sebuah sampan (perahu) yang besar untuk menyeberangi sungai itu. Dan kedua syarat tadi harus sudah dipenuhi sebelum fajar menyingsing.
Malam itu Sangkuriang melakukan bertapa. Dengan kesaktiannya ia mengerahkan makhluk-makhluk ghaib untuk membantu menyelesaikan pekerjaan itu. Dayang Sumbi pun diam-diam mengintip pekerjaan tersebut. Begitu pekerjaan itu hampir selesai, Dayang Sumbi memerintahkan pasukannya untuk menggelar kain sutra merah disebelah timur kota. Ketia menyaksikan warna memerah di timur kota, Sangkuriang mengira hari sudah menjelang pagi. ia pun menghentikan pekerjaannya. Ia sangat marah oleh karna itu ia berarti tidak dapat memenuhi syarat yang diminta oleh Dayang Sumbi.
Dengan kekuatannya ia menjebol bendungan yang dibuatnya. Terjadilah banjir besar melanda seluruh kota. Ia pun kemudian menendang sampan besar yang dibuatnya. Sampan itu melayang dan jatuh menjadi sebuah gunung yang bernama "Tangkuban Perahu".
Pada zaman dahulu, tersebutlah kisah seorang putri raja di jawa barat bernama Dayang Sumbi. ia mempunyai seorang anak laki-laki yang diberi nama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu. ia berburu dengan ditemani oleh Tumang, angjing kesayangan istana. Sangkuriang tidak tahu kalau anjing itu adalah titisan dewa dan juga ayah kandungnya. mau tau apa yang terjadi lagi?. yuk jadi anak bangsa yang suka membaca karna membaca itu jendelanya dunia check list out yuk liat kisahnya...
Pada suatu hari Tumang tidak mau mengikuti perintahnya untuk mengejar hewan buruan. Maka anjing itu diusir kedalam hutan pleh sangkuriang. Ketika kembali ke Istana, Sangkuriang menceritakan kejadian itu pada ibunya. Bukan main marahnya Dayang Sumbi begitu mendengar cerita itu. Tanpa sengaja ia memukul kepala Sangkuriang dengan sendok nasi yang dipegangnya. Sangkuriang terluka, ia sangat kecewa dan pergi mengembara.
Setelah kejadian itu, Dayang sumbi sangat menyesali perbuatannya. Ia selalu berdoa dan sangat tekun bertapa. Pada suatu ketika, para dewa memberinya sebuah hadiah. Ia akan selamanya muda dan memiliki kecantikan yang abadi. Setelah bertahun-tahun mengembara, Sangkuriang akhirnya berniat untuk kembali ketanah kelahirannya. Sesampainya disana, kerajaan itu sudah berubah total. Disana dijumpai seorang gadis yang cantik jelita, yang tak lain adalah Dayang Sumbi.Terpesona akan kecantikan Dayang Sumbi maka Sangkuriang berniat untuk melamarnya. Dikarnakan pemuda itu sangat tampan, Dayang Sumbi pun sangat terpesona padanya.
Suatu ketika Sangkuriang ingin berburu, ia berpamitan dan meminta tolong kepada Dayang Sumbi untuk merapikan ikat kepalanya. Alangkah terkejutnya Dayang Sumbi ketika melihat bekas luka dikepala calon suaminya itu. Luka itu sama persis seperti luka anaknya yang telah pergi merantau. Setelah lama diperhatikannya, ternyata pemuda itu sangat mirip dengan wajah anaknya. Ia menjadi sangat ketakutan. Maka kemudian ia mencari daya upaya untuk menggagalkan proses peminangan itu. Ia mengajukan dua buah syarat. syarat yang pertama yaitu, ia meminta pada pemuda itu untuk membendung sungai citarum. Dan yang kedua, ia meminta Sangkuriang untuk membuat sebuah sampan (perahu) yang besar untuk menyeberangi sungai itu. Dan kedua syarat tadi harus sudah dipenuhi sebelum fajar menyingsing.
Malam itu Sangkuriang melakukan bertapa. Dengan kesaktiannya ia mengerahkan makhluk-makhluk ghaib untuk membantu menyelesaikan pekerjaan itu. Dayang Sumbi pun diam-diam mengintip pekerjaan tersebut. Begitu pekerjaan itu hampir selesai, Dayang Sumbi memerintahkan pasukannya untuk menggelar kain sutra merah disebelah timur kota. Ketia menyaksikan warna memerah di timur kota, Sangkuriang mengira hari sudah menjelang pagi. ia pun menghentikan pekerjaannya. Ia sangat marah oleh karna itu ia berarti tidak dapat memenuhi syarat yang diminta oleh Dayang Sumbi.
Dengan kekuatannya ia menjebol bendungan yang dibuatnya. Terjadilah banjir besar melanda seluruh kota. Ia pun kemudian menendang sampan besar yang dibuatnya. Sampan itu melayang dan jatuh menjadi sebuah gunung yang bernama "Tangkuban Perahu".
0 comments