Melewati fase hampir gila karena sibuk dengan isi kepala. Ku kira bulan terberat di tahun 2022 di menangkan oleh juli, tapi ternyata agustus lebih di paksa dewasa oleh keadaan yang amat sanagat menguras mental. Bahkan sampai sekarang saya masih ingat, gimana rasa takut ini saat kamu mengucap kata pergi, aku menangis seperti orang gila, aku gak melakukan aktivitas apapun, karena aku merasa kalau diri aku sedang tidak baik-baik saja.
Semuanya berawal di bulan juli ketika hari mulai terasa berbeda, sikap ku selalu salah dan perhatian-perhatian ku kembali tak di pedulikan, kamu yang sibuk mencari celah. Mungkin memang aku sedang menjalani hubungan yang tak memiliki arah.
Kamu yang di awal membuat ku terkesan dan meyakinkan ku untuk menempatkan pilihan padamu, sekarang tidak lebih dari seseorang yang perlahan melupakan dan tak lagi menghargai perasaan. Nyatanaya ketika kamu tak menemukan apa yang kamu mau dalam diriku, kau mengabaikanku.
Kamu yang aku anggap segalanya berubah menjadi kamu yang gak aku kenali lagi, kamu yang dulu nya menjanjikan banyak hal, sekarang menjadi kamu yang menyatakan bahwa hubungan kita sudah pasti gagal.
Saat itu sekuat tenaga saya tahan dan saya paksa kamu untuk tetap tinggal dan sekuat itu juga kamu yakini bahwa semuanya memang sudah usai. aku menangisi mu di sepertiga malamku, menyebut namamu di shalat istikharah dan tahajud ku, dan aku tak pernah lupa menyebut namamu di dalam doaku.
Aku pikir saat itu aku merasa hidupku tidak akan berjalan dengan baik tanpamu. Sehingga aku sedikit memakasa Tuhan untuk meminta agar kau tetap tinggal.
Kurang lebih hampir 2 tahun kita bersama sejak desember 2020 lalu, 2 tahun bukan waktu yang sebentar tapi bukan juga waktu yang terlalu lama, sudah banyak hal yang kita lalui bersama.
Kita yang dulu sudah merencanakan banyak mimpi bersama-sama untuk masa depan.
Kita yang pernah saling menguatkan walau banyak badai yang menghantam.
Aku mempercayaimu lebih dari pada ak percaya pada diriku sendiri, tetapi sikapmu ternyata membuktikan sesuatu.
Percaya padamu adalah kesalahan terbesarku. Aku terpaksa meninggalkan mu seseorang yang sangat aku cintai, bahkan kamu sendiri yang memintaku untuk melepaskan. kini aku harus mengikhlaskan namamu untuk hilang dalam kehidupanku. Ikhlas mungkin terlihat bohong tapi keterpaksaan dan keharusanlah yang membuat ku menghapus namamu dalamkehidupanku.
Apakah kamu tahu bagaimana rasanya hidup setelah kehilangan seseorang yang pernah terpikirkan akan tetap bersama selamanya? Yang pernah meminta janji untuk tetap bersama dalam keadaan apapun.
Aku tidak marah karena kamu tidak menepati janji.
Hanya saja...
Aku marah pada diriku sendiri yang saat itu tak paham bahwa kalimat mu saat itu hanya sebuah kalimat penenang.
Disaat lukaku belum sembuh sepenuhnya, masih di bulan yang sama yaitu agustus, kamu menambah lukaku dengan kenyataan kamu sudah bahagia dengannya saat ini, bahkan disaat kita belum genap sebulan berpisah. Pada akhirnya kamu sendiri yang membuktikan apa yang selama ini saya pikirkan, saya tidak perlu lagi mencari dimana letak salahnya saya. karena kamu telah menunjukan sendiri kualitas dirimu. Luka ku saat ini masih tersimpan dengan rapi bersama kenangan dan janji manismu
Darimu aku belajar bahwa,
Lelaki yang sangat menginginkan ku diawal belum tentu menginginkan ku selamanya, Lelaki yang berani mengenalkanku ke keluatganya tidak menjamin hubungan akan terikat sampai akhir, Lelaki yang pernah menangisiku tidak menjamin bahwa dia benar-benar tulus.
Saat inikeadaanku sudah mulai sembuh dan kembali tumbuh. Kehilanganmu membuat ku lebih mencintai diriku.
Ternyata benar kata orang-orang, berusaha menggenggam bara api hanya akan melukai tangan ku sendiri. Harusnya aku bisa memahami itu sejak dulu saling mencintai bukan untuk saling menyakiti.
Seperti yang pernah di katakan oleh Ustd. Hanan Attaki
Jika dia bukan jodohku, ya Allah pudarkanlah keindahan wajahnya daripandanganku, aku tak ingin mencintai orang yang salah.
Jika Dia bukan jodohku, ya Allah kumohon jangan hadirkan sosoknya lagi dalam mimpi-mimpi malamku, karena itu hanya akan membuatku semakin berandai andai dan lalai dari mengingat-Mu.
Jika dia bukan jodohku, ya Allah jauhkan sejauh yang aku butuhkan untuk menjadikan namanya terdengar biasa saja di pendengaranku, karena sunggu atas perasaan ini aku tak mampu tenang bila mendengar namanya.
Jika dia bukan jodohku, ya Allah janganlah membuatku berbangga hati ketika menerima pesan dari nya. hilangkan perasaan itu, karena sungguh aku selalu menunggu dengan berdebardebar balasan pesan-pesanselanjutnya.
Jika dia bukan jodohku, ya Allah janganlah membuatku selalu rindu mengaitkan hati padanya, karena sungguh sangatlah menyakitkan jikalau aku tau bahwa dia tidak merindukanku. Padahal merindukanmu jauh lebih pantas diatas segala-galanya.
Satu lagi ya Allah jangan terus membuatku terlena akannya, karena aku harus memperbaiki dan memantaskan diri bagi jodohku di ujung sana. Persatukan lah kami di ruang dan waktu yang telah engkau tentukan dan pertemukanlah kami dengan versi terbaik dari masing masing, karena hanya rencanamulah yang begitu indah untuk kami.
Aku titipkan hati ini padamu ya Allah, dzat yang tidak pernah mengkhianati titipan. See youu semoga ditahun depan aku bisa menuliskan kisah bahagiaku disini. amin.