FF Me vs You Part 2 Siwon Agnes couple SWAG
hai hai haiii anyeonghaeso ............ ketemu lagi sama ff GJ didiw huehehe sudah lama ga update ff me vs you oke hari ini aku mau update .... so happy reading guys chuchuchu ....
FF Me vs You Part 2
Judul : “Me vs You”
Genre : romance, adorable, humor (?)
Cast : agnez mo as her self
Siwon choi as him self
And other cast
FF Me vs You Part 2
“HAI SUDAH KUBILANG AKU SEDANG TIDAK BERPAKAIAN! KENAPA MASUK?”
seruku keras, berharap seisi rumah mendengar sekaligus untuk mempermalukannya.
Tapi keterlaluannya pintu tetap saja membuka. Semakin lebar dan kemudian ke
dalam kamarku masuklah…….EOMMA
***
Eomalah yang ternyata yang membuka pintu. Dan tanpa
memperdulikanku atau bantal yang hampir saja kulempar, dengan entengnya emma
mempersilahkan Choi Siwon untuk masuk. Melihatnya membuatku semakin kesal!
Bukan hanya karena dia dengan berani-beraninya masuk ke kamarku tapi karena
fakta bahwa wajahnya yang membuatku terpesona untuk seper sekian detik. Sesosok
ramping dengan kulit kecoklatan terbakar matahari yang bersih dan agak
bercahaya, sebuah wajah yang penuh ketenangan yang benar-benar memikat seperti yang
pernah dikatakan emma. Untuk sejenak aku terpesona. benar-benar terpesona. Tapi
itu hanya sebentar dan di detik berikutnya aku sudah kembali ke kesadaranku.
Thanks god! Tapi tunggu aku seperti pernah melihat lelaki ini , tapi dimana ya?
Aku terbangun dari lamunanku ketika mendengar suara eoma.
“sayang temani Siwon sampai makan malam” tegas, tanpa
kata atau nada “tolong”. Artinya itu perintah. Aku tetap diam tidak menjawab
apapun, eoma keluar dari kamarku dan meninggalkanku berdua saja dengan Siwon.
Di dalam kamar aku
hanya terdiam memandangnya dengan kesal tidak mau berbicara sepatah katapun.
Kupandangi lelaki itu dari ujung rambut sampai ujung kaki, Ah aku baru ingat “
Hei kau kan ahjussi yang ingin mencuri mobil temanku itukan ? “ Tanya ku
menuduh.
“ oh jadi kau yeoja
galak yang kemarin, sudah ku bilang berapa kali kalau aku itu hanya salah
mobil” dia menjawab dengan tenang dan lembut. Aku tak menjawabnya aku hanya
membuang muka ku dan kembali duduk di tepi ranjang.
Kami kembali diam suasana
kembali hening tak ada yang bersuara sampai ahkhirnya, “mianhe..” namja itu
akhirnya bersuara memecah keheningan aku hanya menoleh kearahnya, “mianhe soal
kejadian kemarin aku sungguh tidak bermaksud apa-apa” tambah namja itu, aku
tetap diam tak merespon ucapannya aku masih kesal, biar saja dia sadar diri
lalu keluar dari kamarku. Aku tidak suka. Terlebih ketika bibir itu melempar
sebuah senyum datar ke arahku cukup membuat darah dalam tubuhku berdesir cepat.
Dan aku tentu saja tidak suka. Seharusnya dia yang terpesona kepadaku. Bukan
aku. Aku memandangnya dengan sinis, mencari-cari kejelekan dari kesempurnaan
yang ada pada dirinya. Dia hanya duduk di samping ranjang dan tidak mengatakan
apa-apa, hanya terdiam dan sesekali memandangku kebelakang. Mendadak dalam
benakku muncul sebuah ide jahil. Setelah beberapa saat aku dan Siwon hanya
terus saling terdiam, kuperbaiki posisi dudukku agar suara teriakanku bisa
terdengar jelas sampai ke ruang keluarga atau jika perlu sampai ke kompleks
sebelah! Lalu “ APPA! EOMMA! DIA MERABAKU!” teriakku histeris.
Akibatnya bukan hanya dikamarku, tapi suasana di
seluruh rumah terasa hening. Wajah kaku yang memerah mirip kepiting rebus!
Itulah yang kuharap terlihat darinya tapi aku ternyata salah. SALAH BESAR. Yang
terlihat olehku justru seorang pria yang sangat tenang. Aku bertanya-tanya
kenapa dia bisa bersikap setenang ini setelah kukerjai? Dan kenapa tidak ada
yang datang melihat keadaanku?
“APPA. EOMMA. TOLONG DIA MERABA-RABAKU!” jeritku
sekali lagi Kali ini Siwon langsung beraksi
“ CUMA MEMEGANG TANGAN UNTUK SALAMAN!” serunya
tiba-tiba tak kalah kerasnya
”BOHONG DIA TIDAK CUMA MEMEGANG TANGAN!”seruku lagi.
Tapi si sialan itu tetap tidak mau kalah, malah dia menantang
“KALAU BEGITU, KENAPA TIDAK LARI KELUAR? SENANG YA,
DIRABA-RABA?” ujarnya mengejek. Akupun langsung terdiam, sesenyap suara di luar
kamarku. Alih-alih memojokkannya malah wajahku sendiri yang terasa menghangat
menahan malu yang sangat mengingat kebodohanku. Sampai tak bisa berkata-kata
lagi untuk membalas, ini pertama kalinya dalam hidupku. Dan Choi siwon, orang
yang baru beberapa menit lalu kukenal lah yang melakukannya. Sementara itu, di
samping ranjangku, terdengar dia berani-beraninya menertawakanku. Tawa yang
harus kuakui terdengar enak. Tapi bukan berarti aku sudah takluk kepadanya. Aku
masih tetap tidak menyukainya jadi yang aku lakukan selanjutnya hanyalah diam.
Tidak sudi berbicara dengan orang yang sudah terang-terangan
menertawaiku.dirumahku.dikamarku. bahkan diranjangku! Oke tepatnya disamping ranjangku,
jangan bermimpi Choi Siwon!
***
“MAU sampai kapan seperti itu?” Tanya siwon sedikit
ketus, memecah kesunyian sambil matanya terus menelusuri kamarku. Aku tetap
diam tidak sudi mengeluarkan suaraku yg indah ini di depannya.
“apa kamu tidak takut matamu akan keluar jika terus
memandangku seperti itu?” katanya ringan tanpa melihatku.
“APA???”balasku kesal. Mau tidak mau aku harus
berbicara. Dia menghinaku. Menghina agnes monica muljoto. Kau dalam masalah
besar choi Siwon!
“apa yang kau dengar?” katanya kemudian berbalik ke
arahku.menatapku dengan intens. Matanya! ya tuhan ingatkan aku cara bernapas. Dengan
muka yang memerah semerah tomat aku mengedarkan pandangan ke seluru sudut kamar
menghindari menatap matanya. Aku takut terperosok lebih dalam, matanya bisa menarik
siapa saja yang berani memandangnya dan aku yakin akan berakhir dengan
menyembahnya.
“aku tidak tuli tentu saja aku mendengar semua yang
kau katakan Choi Siwon!” tekanku sambil dalam posisi siap mengambil stik golf
di sudut kamarku seandainya dia membuatku memerah lagi. Dia harus bertanggung
jawab. Tapi bukannya ketakutan, Siwon malah menatapku dengan tatapan tajam yang
jenaka.
“ berarti kau mendengar ketika aku mengatakan, aku
ingin berbicara denganmu agar kita dapat saling mengenal. Sebentar saja apa
tidak boleh? Begitulah tadi yang kukatakan.” Jawabnya berkilah
“jika kau ingin lebih mengenalku beli saja majalah. di
sana akan terpampang biodataku
dengan detail” dengusku
“oh? Majalah apa? Seventeen?” balasnya. Membuatku
sekali lagi kehilangan kata-kata.
Aku tidak suka dianggap dan diperlakukan seperti
anak-anak . tapi memang cukup beralasan jika melihat kelakuanku saat ini. Sial
rutukku dalam hati. Tapi belum sempat aku menemukan cara untuk membalasnya.
Siwon sudah berkata lagi.
“sudahlah kalo memang tidak mau bicara aku tidak akan
memaksa. Tapi tolong jangan sekali-kali mengejutkan seperti tadi. Eommaku punya
penyakit jantung. Kau tau kan?” katanya sambil mengutak atik Playstation
milikku. Aku terkesiap, baru teringat lagi kata-kata Eomma yang mengatakan
bahwa ibu Choi Siwon punya masalah dengan jantungnya. Aku bisa saja membunuhnya
tadi. Untungnya tak sampai terjadi apa-apa. Tapi biarpun begitu aku tak mau..
“maaf, lupa” ucapku pelan sambil memainkan ujung
kaosku. Yang akhirnya lebih tak tahan untuk tidak meminta maaf daripada mendiamkannya.
Karena merasa sangat bersalah.
“bagus kalau kau sadar” jawab Siwon tak acuh. Choi Siwon
aku benar-benar akan mencekikmu! Dengusku dalam hati karena dongkol melihat
tingkahnya.
“sekarang playstationmu kupakai ya, aku jenuh
didiamkan”sambungnya
Aku tak menjawab. Itu artinya “tidak”. Tapi dia dengan
tak acuh berani mengacak-acak koleksi gameku. Lalu setelah memutuskan game apa
yang hendak dimainkan, dinyalakannya juga playstationku yang terletak di lantai
kamar depan televisi. Dia bahkan duduk di lantai sambil bersandar pada
ranjangku, membelakangiku. Benar-benar kurang ajar! Tidak sopan! Memangnya
dipikir dia itu siapa? Tunanganku? Cih! Permainan yang dipilihnya ternyata
adalah game yang sangat kusukai dan kukuasai.“main?” tawarnya sambil
mengulurkan salah satu stik control kepadaku. Tanpa sadar aku memegang stik
yang dia sodorkan. Aku tertarik untuk tahu seberapa hebatnya dia bermain,
karena seandainya permainannya bagus kupikir lumayan juga untuk dijadikan lawan
tanding. Ternyata aku terlalu berharap, Siwon tidak sehebat yang aku kira. Dari
3 pertandingan semuanya kumenangkan dengan mudah, aku mulai bosan, ini sama
saja seperti melawan Dara. Tidak menantang! Payah. Benar-benar payah. Aku
kecewa. Orang yang dijodohkan denganku ternyata otaknya sedikit. Tapi kenyataan
itu membangunkan otak jahatku. Sebuah ide brilian jadi tercetus di dalam benakku,
aku menantangnya.
“sekali lagi” kataku. “kalau kau kalah perjodohan kita
batal!” Ya dia yang bisa mengalahkanku boleh menikahiku! Siwon.. yang begitu
mendengar usulanku langsung menengok ke arahku dengan pandangan terheran-heran,
padahal apanya yang aneh dari tantanganku?
“jangan mengejek” ujarnya
“ah” gumanku tersadar. Begitu rupanya.
“mobilku akan satu kelas lebih rendah dari mobilmu,
bagaimana?” tambahku menjelaskan.
Sebenarnya itu tidak akan ada pengaruhnya bagiku.
Melihat dari kemampuannya aku akan bisa mengalahkannya walaupun dengan mobil
level paling bawah. Hanya kesannya saja itu menguntungkannya. Jadi aku senang
sekali ketika Siwon menunjukkan respon untuk menerima tantanganku. Ternyata ada
yang bodoh di kamarku, batinku. Atau hanya terlalu polos? Karena sayang kalau
tampan tetapi bodoh.
“untungnya bagiku?” Tanya siwon
“aku akan tulus menerima perjodohan kita kalau kau
menang” jawabku
“sungguh?”
“sungguh”
Siwon tampak menimbang-nimbang tapi akhirnya
mengulurkan tangan padaku untuk berjabat tangan sebagai tanda sepakat yang
dengan cepat kusambut sebelum dia berubah pikiran. Hanya saja, sebelum sampai
tangan kami bersentuhan, secara reflek kutarik kembali tanganku dengan cepat.
Bukan batal, hanya teringat sesuatu.
“aku punya prinsip, tidak akan membiarkan seorang
laki-laki yang bukan keluargaku menyentuhku. Sekalipun hanya di tangan. Bahkan,
calon suami tidak masuk hitungan! Apalagi calon suami-suamian” ujarku. Pelan
namun tegas. Karena setahuku bila seorang gadis memberikan telapak tangannya untuk
digenggam seorang laki-laki itu sama saja artinya dengan merelakan jiwanya
untuk digenggam si laki-laki.
“memangnya masih ada wanita yang memegang prinsip
seperti itu?” Siwon menanggapi setengah mengejek
“wanita yang mengakui kebenaran akan tuhan selalu
seperti itu, Bodoh!”
“oke terserah kau agnes monica muljoto” katanya dalam
suara yang terdengar, entahlah gembira. Kemudian pertandinganpun dimulai mobil
kelas S versus mobil kelas A.
*****
Aku kalah. Aku tidak tau bagaimana ini terjadi tapi
aku kalah. Kalah oleh choi siwon pria yang baru beberapa menit aku kenal.
Sedangkan oleh teman-teman dan keluargaku yang sudah kukenal sepanjang hidupku
tak pernah mampu mengalahkanku. Seluruh persendianku tiba-tiba kaku, aku belum
percaya ini! Sama sekali belum. Hidupku akan berakhir di tangannya, Okeaku mungkin
terlalu berlebihan. Tapi aku akan menikahinya. Dan menurut kamusku itu akan mengakhiri
hidupku. Ingatankupun kembali ke beberapa saat yang lalu , pada pertandingan
terakhir kami. Diluar dugaan di pertandingan terakhir Siwon dapat mengendalikan
mobilnya dengan sangat baik. Dia bisa melaju dalam kecepatan tinggi tanpa
sekalipun menabrak pembatas jalan. TIDAK SEKALIPUN!. Bahkan selama pertandingan
dia selalu menempel erat kepadaku. Sangat berbeda jauh dengan pertandingan kami
sebelumnya. Padahal aku sedang bermain sungguh-sungguh, itu tentu saja
membuatku tertekan. Perlahan tapi pasti aku merasa sedang dipermainkan.
Bagusnya ketenanganku tak sampai hilang , sepanjang pertandingan aku berhasil
bertahan untuk terus berada di depan. Lalu, tikungan terakhirpun terlihat. Dari
tikungan itu hanya tinggal beberapa puluh meter lagi menuju garis finish. Bila
mobilku ada didepan saat memasuki tikungan itu maka bisa kupastikan kemenangan
jadi milikku. Dan aku berhasil, mobilku berhasil memasuki tikungan itu lebih
dulu, artinya tak ada lagi yang perlu dicemaskan. Kecuali tuhan membantunya,
Siwon tak mungkin menang. Sedangkan, ingat, tuhan tidak bermain Playstations
dan membenci segala bentuk perjudian. Artinya jelas dia tidak akan membantu
Siwon dan kemenangan pun sudah
mutlak jadi milikku. Aku sangat bahagia sepertinya
seluruh hawa diruangan ini bersorak untuk kemenanganku, kemenangan Agnes Monica
Muljoto, aku tidak tau mengapa aku sangat menikmati perasaan ini, tapi
memikirkan menang melawan Choi Siwon membuat darah di seluruh persendianku
bergetar hebat. Hanya saja, saat itulah tiba-tiba saja mobilku
terbang….terpelanting!
Siwon menabrak mobilku dari samping tepat saat
menikung. Sialnya, mobilnya tetap stabil dan melaju mulus kearah garis finish.
Dadaku mendadak saja terasa sesak, leher tercekik, lidah kelu, mata
berkunang-kunang. Pahit rasanya. Aku kalah dengan cara kotor yang sialnya tidak
dilarang.
****
“sayang cepat turun, makan malam sudah siap”teriak
umma dari ruang makan
Makan? Apa Eomma terbentur sesuatu?
Bagaimana aku bisa makan dalam keaadaan seperti ini.
Baru saja akan mengucapkan bantahannku Siwon sudah lebih dahulu menyahut
“kami makannya nanti saja eomma”katanya ringan
“kami? Aku tidak akan sudi makan bersamaamu Choi
Siwon! dan sejak kapan EOMMAku jadi EOMMAmu?!” kataku ketus. Aku belum bisa
terima ada orang yang mengalahkanku dalam
balap mobil. Dan membayangkan makan malam dengannya
saja sudah membuatku merinding, itu sama saja artinya aku menerima perjodohan
ini dengan senang hati. Dan itu tidak akan pernah terjadi. Apalagi dengan
mahluk tak tau diri tapi seksi ini. Yaa,Aku tidak bisa berbohong, walaupun saat
ini aku sedang sangat membencinya tapi itu sama sekali tidak mengurangi
keseksiaannya di mataku. Sial!
“apa salahnya makan malam dengan calon suamimu? Apa
kau lupa kata-kata yang kau ucapkan sebelum pertandingan tadi? Aku akan dengan
senang hati mengingatkanmu” katanya tersenyum manis. SANGAT MANIS
“aku ingat! Dan tenang saja aku orang yang memegang
janji. Tapi seingatku yang aku janjikan padamu adalah menerima perjodohan ini
bukan bersedia untuk makan malam denganmu. Dengan orang licik sepertimu” kataku
membalas tatapannya
“baiklah aku minta maaf, aku tidak sengaja. Aku hanya
ingin kau menerima pernikahan ini. Itu saja” katanya pasrah. Dengan raut muka
yang sedikit menyesal.
Untuk beberapa saat aku sangat menyesal
mengucapkannya, Aku tidak ingin melihat wajahnya seperti itu. Aishh apa
peduliku dengan wajahnya. Agnes monica sadarlah!
“seperti yang kau ketahui, ummaku sekarang dalam
keadaan yang kurang baik dan satu-satunya hal yang diinginkan beliau adalah
melihatku menikah…denganmu”katanya melanjutkan
“jadi kau menikah hanya karena ummamu Choi
Siwon?”entah kenapa aku tidak suka mendengarnya mengatakan ini.
“bukan. Tentu saja bukan, aku setuju karena itu kau.
Mungkin kau belum tahu tapi aku mengenalmu. Jauh Sebelum kita bertemu Aku sudah
mencari semua informasi tentangmu”
“bisa kulihat, kau berhasil mengalahkanku”kataku sinis.
Luka hatiku karena kalah dalam pertandingan itu masih terasa perih
“aku hanya berusaha membuatnya lebih mudah, dengan
sifatmu yang keras kepala itu aku yakin
tidak akan bisa memaksamu menikah denganku”katanya
tertunduk malu. Benar Choi Siwon kau harus malu dengan apa yang telah kau
lakukan!
“tapi aku tidak menyukaimu Choi Siwon, dan aku yakin
kamu juga tidak menyukaiku. Dan setauku pernikahan itu harus didasari perasaan
suka sama suka.” Pendapat yang lumayan menurutku. Aku bersukur karena
dianugrahi otak yang bisa dengan cepat merespon walau dalam keadaan tertekan
seperti ini. Aku memang tidak pernah menikah tapi setauku seperti yang kulihat
di tv atau ku baca di novel orang yang menikah harus didasari rasa suka jika
ingin bahagia. Dan tentu saja aku ingi bahagia di pernikahanku nanti.
“itu sangat mudah, karena belum pernah ada wanita yang
bisa menolakku”katanya acuh.
“Dan jangan khawatir untuk kasusku. Sepertinya aku
sudah mulai menyukaimu” ucapnya sambil terus memajukan tubuhnya kearahku. Aku
pusing seharusnya aku berteriak dengan lantang agar semua orang mengetahui
kelakuannya, tapi nyatanya aku hanya bisa terdiam dengan wajah yang memerah.
ME-ME-RAH! Tidak melakukan apa-apa, hanya diam terhanyut oleh mata hitam
pekatnya yang seperti lubang hitam dan akan menarikmu hingga ke dasar. Tapi
untunglah di detik berikutnya dengan mengarahkan seluruh sisa kekuatan yang
kumiliki aku berhasil kembali ke tubuhku setelah beberapa saat melayang di
langit-langit.
“jangan sombong Choi Siwon” balasku sambil membuang tatapan
darinya. Aku tidak akan bisa menatapnya lebih lama lagi. Karena jika iya aku
takut lupa cara bernapas.
“kamu semakin manis jika memerah seperti itu”suaranya
terdengar seperti ejekan yang merdu di telingaku. Sialan ini menertawaiku dan
aku tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan untuk menatapnya saja akan beresiko
untukku. Sepertinya malam ini aku terlalu lelah dan itu membuat apapun yang
dilakukan pria ini menyebabkan jantungku berdetak lebih cepat. Benar ini pasti
karena kelelahan!
“YAAKKK CHOI SIWON BERANINYA KAU!”teriakku akhirnya
TBC.............. Jangan lupa RCL guys .............. gomawo.................... ^^
0 comments