­

FF Me vs You Part 2 Siwon Agnes couple SWAG

by - 7:55 AM

hai hai haiii anyeonghaeso ............ ketemu lagi sama ff GJ didiw huehehe sudah lama ga update ff me vs you oke hari ini aku mau update .... so happy reading guys chuchuchu ....

Judul    :           “Me vs You”
Genre  :           romance, adorable, humor (?)
Cast     :           agnez mo as her self
                        Siwon choi as him self
                        And other cast 
 

FF Me vs You Part 2



 “HAI SUDAH KUBILANG AKU SEDANG TIDAK BERPAKAIAN! KENAPA MASUK?” seruku keras, berharap seisi rumah mendengar sekaligus untuk mempermalukannya. Tapi keterlaluannya pintu tetap saja membuka. Semakin lebar dan kemudian ke dalam kamarku masuklah…….EOMMA

***
Eomalah yang ternyata yang membuka pintu. Dan tanpa memperdulikanku atau bantal yang hampir saja kulempar, dengan entengnya emma mempersilahkan Choi Siwon untuk masuk. Melihatnya membuatku semakin kesal! Bukan hanya karena dia dengan berani-beraninya masuk ke kamarku tapi karena fakta bahwa wajahnya yang membuatku terpesona untuk seper sekian detik. Sesosok ramping dengan kulit kecoklatan terbakar matahari yang bersih dan agak bercahaya, sebuah wajah yang penuh ketenangan yang benar-benar memikat seperti yang pernah dikatakan emma. Untuk sejenak aku terpesona. benar-benar terpesona. Tapi itu hanya sebentar dan di detik berikutnya aku sudah kembali ke kesadaranku. Thanks god! Tapi tunggu aku seperti pernah melihat lelaki ini , tapi dimana ya? Aku terbangun dari lamunanku ketika mendengar suara eoma.
“sayang temani Siwon sampai makan malam” tegas, tanpa kata atau nada “tolong”. Artinya itu perintah. Aku tetap diam tidak menjawab apapun, eoma keluar dari kamarku dan meninggalkanku berdua saja dengan Siwon.
Di dalam kamar aku hanya terdiam memandangnya dengan kesal tidak mau berbicara sepatah katapun. Kupandangi lelaki itu dari ujung rambut sampai ujung kaki, Ah aku baru ingat “ Hei kau kan ahjussi yang ingin mencuri mobil temanku itukan ? “ Tanya ku menuduh.
“ oh jadi kau yeoja galak yang kemarin, sudah ku bilang berapa kali kalau aku itu hanya salah mobil” dia menjawab dengan tenang dan lembut. Aku tak menjawabnya aku hanya membuang muka ku dan kembali duduk di tepi ranjang.
Kami kembali diam suasana kembali hening tak ada yang bersuara sampai ahkhirnya, “mianhe..” namja itu akhirnya bersuara memecah keheningan aku hanya menoleh kearahnya, “mianhe soal kejadian kemarin aku sungguh tidak bermaksud apa-apa” tambah namja itu, aku tetap diam tak merespon ucapannya aku masih kesal, biar saja dia sadar diri lalu keluar dari kamarku. Aku tidak suka. Terlebih ketika bibir itu melempar sebuah senyum datar ke arahku cukup membuat darah dalam tubuhku berdesir cepat. Dan aku tentu saja tidak suka. Seharusnya dia yang terpesona kepadaku. Bukan aku. Aku memandangnya dengan sinis, mencari-cari kejelekan dari kesempurnaan yang ada pada dirinya. Dia hanya duduk di samping ranjang dan tidak mengatakan apa-apa, hanya terdiam dan sesekali memandangku kebelakang. Mendadak dalam benakku muncul sebuah ide jahil. Setelah beberapa saat aku dan Siwon hanya terus saling terdiam, kuperbaiki posisi dudukku agar suara teriakanku bisa terdengar jelas sampai ke ruang keluarga atau jika perlu sampai ke kompleks sebelah! Lalu “ APPA! EOMMA! DIA MERABAKU!” teriakku histeris.
Akibatnya bukan hanya dikamarku, tapi suasana di seluruh rumah terasa hening. Wajah kaku yang memerah mirip kepiting rebus! Itulah yang kuharap terlihat darinya tapi aku ternyata salah. SALAH BESAR. Yang terlihat olehku justru seorang pria yang sangat tenang. Aku bertanya-tanya kenapa dia bisa bersikap setenang ini setelah kukerjai? Dan kenapa tidak ada yang datang melihat keadaanku?
“APPA. EOMMA. TOLONG DIA MERABA-RABAKU!” jeritku sekali lagi Kali ini Siwon langsung beraksi
“ CUMA MEMEGANG TANGAN UNTUK SALAMAN!” serunya tiba-tiba tak kalah kerasnya
”BOHONG DIA TIDAK CUMA MEMEGANG TANGAN!”seruku lagi. Tapi si sialan itu tetap tidak mau kalah, malah dia menantang
“KALAU BEGITU, KENAPA TIDAK LARI KELUAR? SENANG YA, DIRABA-RABA?” ujarnya mengejek. Akupun langsung terdiam, sesenyap suara di luar kamarku. Alih-alih memojokkannya malah wajahku sendiri yang terasa menghangat menahan malu yang sangat mengingat kebodohanku. Sampai tak bisa berkata-kata lagi untuk membalas, ini pertama kalinya dalam hidupku. Dan Choi siwon, orang yang baru beberapa menit lalu kukenal lah yang melakukannya. Sementara itu, di samping ranjangku, terdengar dia berani-beraninya menertawakanku. Tawa yang harus kuakui terdengar enak. Tapi bukan berarti aku sudah takluk kepadanya. Aku masih tetap tidak menyukainya jadi yang aku lakukan selanjutnya hanyalah diam. Tidak sudi berbicara dengan orang yang sudah terang-terangan menertawaiku.dirumahku.dikamarku. bahkan diranjangku! Oke tepatnya disamping ranjangku, jangan bermimpi Choi Siwon!


***
“MAU sampai kapan seperti itu?” Tanya siwon sedikit ketus, memecah kesunyian sambil matanya terus menelusuri kamarku. Aku tetap diam tidak sudi mengeluarkan suaraku yg indah ini di depannya.
“apa kamu tidak takut matamu akan keluar jika terus memandangku seperti itu?” katanya ringan tanpa melihatku.
“APA???”balasku kesal. Mau tidak mau aku harus berbicara. Dia menghinaku. Menghina agnes monica muljoto. Kau dalam masalah besar choi Siwon!
“apa yang kau dengar?” katanya kemudian berbalik ke arahku.menatapku dengan intens. Matanya! ya tuhan ingatkan aku cara bernapas. Dengan muka yang memerah semerah tomat aku mengedarkan pandangan ke seluru sudut kamar menghindari menatap matanya. Aku takut terperosok lebih dalam, matanya bisa menarik siapa saja yang berani memandangnya dan aku yakin akan berakhir dengan menyembahnya.
“aku tidak tuli tentu saja aku mendengar semua yang kau katakan Choi Siwon!” tekanku sambil dalam posisi siap mengambil stik golf di sudut kamarku seandainya dia membuatku memerah lagi. Dia harus bertanggung jawab. Tapi bukannya ketakutan, Siwon malah menatapku dengan tatapan tajam yang jenaka.
“ berarti kau mendengar ketika aku mengatakan, aku ingin berbicara denganmu agar kita dapat saling mengenal. Sebentar saja apa tidak boleh? Begitulah tadi yang kukatakan.” Jawabnya berkilah
“jika kau ingin lebih mengenalku beli saja majalah. di sana akan terpampang biodataku
dengan detail” dengusku
“oh? Majalah apa? Seventeen?” balasnya. Membuatku sekali lagi kehilangan kata-kata.
Aku tidak suka dianggap dan diperlakukan seperti anak-anak . tapi memang cukup beralasan jika melihat kelakuanku saat ini. Sial rutukku dalam hati. Tapi belum sempat aku menemukan cara untuk membalasnya. Siwon sudah berkata lagi.
“sudahlah kalo memang tidak mau bicara aku tidak akan memaksa. Tapi tolong jangan sekali-kali mengejutkan seperti tadi. Eommaku punya penyakit jantung. Kau tau kan?” katanya sambil mengutak atik Playstation milikku. Aku terkesiap, baru teringat lagi kata-kata Eomma yang mengatakan bahwa ibu Choi Siwon punya masalah dengan jantungnya. Aku bisa saja membunuhnya tadi. Untungnya tak sampai terjadi apa-apa. Tapi biarpun begitu aku tak mau..
“maaf, lupa” ucapku pelan sambil memainkan ujung kaosku. Yang akhirnya lebih tak tahan untuk tidak meminta maaf daripada mendiamkannya. Karena merasa sangat bersalah.
“bagus kalau kau sadar” jawab Siwon tak acuh. Choi Siwon aku benar-benar akan mencekikmu! Dengusku dalam hati karena dongkol melihat tingkahnya.
“sekarang playstationmu kupakai ya, aku jenuh didiamkan”sambungnya
Aku tak menjawab. Itu artinya “tidak”. Tapi dia dengan tak acuh berani mengacak-acak koleksi gameku. Lalu setelah memutuskan game apa yang hendak dimainkan, dinyalakannya juga playstationku yang terletak di lantai kamar depan televisi. Dia bahkan duduk di lantai sambil bersandar pada ranjangku, membelakangiku. Benar-benar kurang ajar! Tidak sopan! Memangnya dipikir dia itu siapa? Tunanganku? Cih! Permainan yang dipilihnya ternyata adalah game yang sangat kusukai dan kukuasai.“main?” tawarnya sambil mengulurkan salah satu stik control kepadaku. Tanpa sadar aku memegang stik yang dia sodorkan. Aku tertarik untuk tahu seberapa hebatnya dia bermain, karena seandainya permainannya bagus kupikir lumayan juga untuk dijadikan lawan tanding. Ternyata aku terlalu berharap, Siwon tidak sehebat yang aku kira. Dari 3 pertandingan semuanya kumenangkan dengan mudah, aku mulai bosan, ini sama saja seperti melawan Dara. Tidak menantang! Payah. Benar-benar payah. Aku kecewa. Orang yang dijodohkan denganku ternyata otaknya sedikit. Tapi kenyataan itu membangunkan otak jahatku. Sebuah ide brilian jadi tercetus di dalam benakku, aku menantangnya.
“sekali lagi” kataku. “kalau kau kalah perjodohan kita batal!” Ya dia yang bisa mengalahkanku boleh menikahiku! Siwon.. yang begitu mendengar usulanku langsung menengok ke arahku dengan pandangan terheran-heran, padahal apanya yang aneh dari tantanganku?
“jangan mengejek” ujarnya
“ah” gumanku tersadar. Begitu rupanya.
“mobilku akan satu kelas lebih rendah dari mobilmu, bagaimana?” tambahku menjelaskan.
Sebenarnya itu tidak akan ada pengaruhnya bagiku. Melihat dari kemampuannya aku akan bisa mengalahkannya walaupun dengan mobil level paling bawah. Hanya kesannya saja itu menguntungkannya. Jadi aku senang sekali ketika Siwon menunjukkan respon untuk menerima tantanganku. Ternyata ada yang bodoh di kamarku, batinku. Atau hanya terlalu polos? Karena sayang kalau tampan tetapi bodoh.
“untungnya bagiku?” Tanya siwon
“aku akan tulus menerima perjodohan kita kalau kau menang” jawabku
“sungguh?”
“sungguh”
Siwon tampak menimbang-nimbang tapi akhirnya mengulurkan tangan padaku untuk berjabat tangan sebagai tanda sepakat yang dengan cepat kusambut sebelum dia berubah pikiran. Hanya saja, sebelum sampai tangan kami bersentuhan, secara reflek kutarik kembali tanganku dengan cepat. Bukan batal, hanya teringat sesuatu.
“aku punya prinsip, tidak akan membiarkan seorang laki-laki yang bukan keluargaku menyentuhku. Sekalipun hanya di tangan. Bahkan, calon suami tidak masuk hitungan! Apalagi calon suami-suamian” ujarku. Pelan namun tegas. Karena setahuku bila seorang gadis memberikan telapak tangannya untuk digenggam seorang laki-laki itu sama saja artinya dengan merelakan jiwanya untuk digenggam si laki-laki.
“memangnya masih ada wanita yang memegang prinsip seperti itu?” Siwon menanggapi setengah mengejek
“wanita yang mengakui kebenaran akan tuhan selalu seperti itu, Bodoh!”
“oke terserah kau agnes monica muljoto” katanya dalam suara yang terdengar, entahlah gembira. Kemudian pertandinganpun dimulai mobil kelas S versus mobil kelas A.


*****
Aku kalah. Aku tidak tau bagaimana ini terjadi tapi aku kalah. Kalah oleh choi siwon pria yang baru beberapa menit aku kenal. Sedangkan oleh teman-teman dan keluargaku yang sudah kukenal sepanjang hidupku tak pernah mampu mengalahkanku. Seluruh persendianku tiba-tiba kaku, aku belum percaya ini! Sama sekali belum. Hidupku akan berakhir di tangannya, Okeaku mungkin terlalu berlebihan. Tapi aku akan menikahinya. Dan menurut kamusku itu akan mengakhiri hidupku. Ingatankupun kembali ke beberapa saat yang lalu , pada pertandingan terakhir kami. Diluar dugaan di pertandingan terakhir Siwon dapat mengendalikan mobilnya dengan sangat baik. Dia bisa melaju dalam kecepatan tinggi tanpa sekalipun menabrak pembatas jalan. TIDAK SEKALIPUN!. Bahkan selama pertandingan dia selalu menempel erat kepadaku. Sangat berbeda jauh dengan pertandingan kami sebelumnya. Padahal aku sedang bermain sungguh-sungguh, itu tentu saja membuatku tertekan. Perlahan tapi pasti aku merasa sedang dipermainkan. Bagusnya ketenanganku tak sampai hilang , sepanjang pertandingan aku berhasil bertahan untuk terus berada di depan. Lalu, tikungan terakhirpun terlihat. Dari tikungan itu hanya tinggal beberapa puluh meter lagi menuju garis finish. Bila mobilku ada didepan saat memasuki tikungan itu maka bisa kupastikan kemenangan jadi milikku. Dan aku berhasil, mobilku berhasil memasuki tikungan itu lebih dulu, artinya tak ada lagi yang perlu dicemaskan. Kecuali tuhan membantunya, Siwon tak mungkin menang. Sedangkan, ingat, tuhan tidak bermain Playstations dan membenci segala bentuk perjudian. Artinya jelas dia tidak akan membantu Siwon dan kemenangan pun sudah
mutlak jadi milikku. Aku sangat bahagia sepertinya seluruh hawa diruangan ini bersorak untuk kemenanganku, kemenangan Agnes Monica Muljoto, aku tidak tau mengapa aku sangat menikmati perasaan ini, tapi memikirkan menang melawan Choi Siwon membuat darah di seluruh persendianku bergetar hebat. Hanya saja, saat itulah tiba-tiba saja mobilku terbang….terpelanting!
Siwon menabrak mobilku dari samping tepat saat menikung. Sialnya, mobilnya tetap stabil dan melaju mulus kearah garis finish. Dadaku mendadak saja terasa sesak, leher tercekik, lidah kelu, mata berkunang-kunang. Pahit rasanya. Aku kalah dengan cara kotor yang sialnya tidak dilarang.

****
“sayang cepat turun, makan malam sudah siap”teriak umma dari ruang makan
Makan? Apa Eomma terbentur sesuatu?
Bagaimana aku bisa makan dalam keaadaan seperti ini. Baru saja akan mengucapkan bantahannku Siwon sudah lebih dahulu menyahut
“kami makannya nanti saja eomma”katanya ringan
“kami? Aku tidak akan sudi makan bersamaamu Choi Siwon! dan sejak kapan EOMMAku jadi EOMMAmu?!” kataku ketus. Aku belum bisa terima ada orang yang mengalahkanku dalam
balap mobil. Dan membayangkan makan malam dengannya saja sudah membuatku merinding, itu sama saja artinya aku menerima perjodohan ini dengan senang hati. Dan itu tidak akan pernah terjadi. Apalagi dengan mahluk tak tau diri tapi seksi ini. Yaa,Aku tidak bisa berbohong, walaupun saat ini aku sedang sangat membencinya tapi itu sama sekali tidak mengurangi keseksiaannya di mataku. Sial!
“apa salahnya makan malam dengan calon suamimu? Apa kau lupa kata-kata yang kau ucapkan sebelum pertandingan tadi? Aku akan dengan senang hati mengingatkanmu” katanya tersenyum manis. SANGAT MANIS
“aku ingat! Dan tenang saja aku orang yang memegang janji. Tapi seingatku yang aku janjikan padamu adalah menerima perjodohan ini bukan bersedia untuk makan malam denganmu. Dengan orang licik sepertimu” kataku membalas tatapannya
“baiklah aku minta maaf, aku tidak sengaja. Aku hanya ingin kau menerima pernikahan ini. Itu saja” katanya pasrah. Dengan raut muka yang sedikit menyesal.
Untuk beberapa saat aku sangat menyesal mengucapkannya, Aku tidak ingin melihat wajahnya seperti itu. Aishh apa peduliku dengan wajahnya. Agnes monica sadarlah!
“seperti yang kau ketahui, ummaku sekarang dalam keadaan yang kurang baik dan satu-satunya hal yang diinginkan beliau adalah melihatku menikah…denganmu”katanya melanjutkan
“jadi kau menikah hanya karena ummamu Choi Siwon?”entah kenapa aku tidak suka mendengarnya mengatakan ini.
“bukan. Tentu saja bukan, aku setuju karena itu kau. Mungkin kau belum tahu tapi aku mengenalmu. Jauh Sebelum kita bertemu Aku sudah mencari semua informasi tentangmu”
“bisa kulihat, kau berhasil mengalahkanku”kataku sinis. Luka hatiku karena kalah dalam pertandingan itu masih terasa perih
“aku hanya berusaha membuatnya lebih mudah, dengan sifatmu yang keras kepala itu aku yakin
tidak akan bisa memaksamu menikah denganku”katanya tertunduk malu. Benar Choi Siwon kau harus malu dengan apa yang telah kau lakukan!
“tapi aku tidak menyukaimu Choi Siwon, dan aku yakin kamu juga tidak menyukaiku. Dan setauku pernikahan itu harus didasari perasaan suka sama suka.” Pendapat yang lumayan menurutku. Aku bersukur karena dianugrahi otak yang bisa dengan cepat merespon walau dalam keadaan tertekan seperti ini. Aku memang tidak pernah menikah tapi setauku seperti yang kulihat di tv atau ku baca di novel orang yang menikah harus didasari rasa suka jika ingin bahagia. Dan tentu saja aku ingi bahagia di pernikahanku nanti.
“itu sangat mudah, karena belum pernah ada wanita yang bisa menolakku”katanya acuh.
“Dan jangan khawatir untuk kasusku. Sepertinya aku sudah mulai menyukaimu” ucapnya sambil terus memajukan tubuhnya kearahku. Aku pusing seharusnya aku berteriak dengan lantang agar semua orang mengetahui kelakuannya, tapi nyatanya aku hanya bisa terdiam dengan wajah yang memerah. ME-ME-RAH! Tidak melakukan apa-apa, hanya diam terhanyut oleh mata hitam pekatnya yang seperti lubang hitam dan akan menarikmu hingga ke dasar. Tapi untunglah di detik berikutnya dengan mengarahkan seluruh sisa kekuatan yang kumiliki aku berhasil kembali ke tubuhku setelah beberapa saat melayang di langit-langit.
“jangan sombong Choi Siwon” balasku sambil membuang tatapan darinya. Aku tidak akan bisa menatapnya lebih lama lagi. Karena jika iya aku takut lupa cara bernapas.
“kamu semakin manis jika memerah seperti itu”suaranya terdengar seperti ejekan yang merdu di telingaku. Sialan ini menertawaiku dan aku tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan untuk menatapnya saja akan beresiko untukku. Sepertinya malam ini aku terlalu lelah dan itu membuat apapun yang dilakukan pria ini menyebabkan jantungku berdetak lebih cepat. Benar ini pasti karena kelelahan!
“YAAKKK CHOI SIWON BERANINYA KAU!”teriakku akhirnya

TBC.............. Jangan lupa RCL guys .............. gomawo.................... ^^

You May Also Like

0 comments

Komentar terakhir

Sponsor

Instagram

https://www.instagram.com/dianaoctvn/?hl=en