FF Me vs You Part 3 Siwon Agnes (SWAG) Couple
Judul : “Me vs You”
Genre : romance, adorable, humor (?)
Cast : agnez mo as her self
Siwon choi as him self
And other cast
HAPPY READING pals ....................
FF Me vs You Part 1
FF Me vs You Part 2
PART 3
“Kamu semakin manis jika memerah seperti itu”suaranya
terdengar seperti ejekan yang merdu di telingaku. Sialan ini menertawaiku dan
aku tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan untuk menatapnya saja akan beresiko
untukku. Sepertinya malam ini aku terlalu lelah dan itu membuat apapun yang
dilakukan pria ini menyebabkan jantungku berdetak lebih cepat. Benar ini pasti
karena kelelahan!
“YAAKKK CHOI SIWON BERANINYA KAU!”teriakku akhirnya
*****
Aku sadar tak ada yang bisa kuperbuat lagi, sisa malam
itu kuhabiskan dalam diam dengannya. Ya aku tidak marah. Mungkin sedikit,
sebatas kesal karena aku tak ingin di hatiku sampai ada kemarahan yang bisa
membuatku membenci seseorang secara berlebihan. Setahuku membenci orang secara
berlebihan bisa menyebabkan perasaan benci tersebut habis, perlahan-lahan atau
sekaligus sehingga perasaan yang akan tersisa untuknya tinggal cinta di mana
ironisnya pada saat itu hati kecil kita justru akan menyadarkan bahwa tinggal
itulah perasaan kita yang tersisa untuknya, sehingga akan memberikan sedikit demi
sedikit agar tak lekas habis atau justru malah memupuknya agar dapat terus
tumbuh, kecuali jika kita berniat hidup sebagai seseorang yang tanpa perasaan
yang pastinya akan sulit sekali karena harus lebih dahulu mencintainya
habis-habisan. Singkatnya hubungan yang dimulai dengan permusuhan atau
kebencian bisa membuatnya berakhir jadi cinta yang dalam dan begitu juga
sebaliknya. Seperti kebanyakan cerita cinta, romeo and Juliet, diawali dengan
permusuhan yang pada akhirnya menjadi cinta yang dalam.
Hanya saja celakanya, begitupun dengan kasusku. Aku
baru saja tersadar telah
mengawalinya dengan permusuhan. Bagaimana bila nanti
berakhir sebagai cinta yang dalam? Mau ditaruh di mana mukaku nanti setiap
berhadapan dengan umma dan appa?
******
“Aku akan menikah” kataku sambil menaruh buku yang
sedang kubaca ketika Dara noona masuk ke kamarku. Hari ini memang kami memiliki
janji untuk mengerjakan tugas kuliah bersama-sama.
“Hah?’” balasnya bodoh Dia memang selalu bodoh dalam
keadaan seperti ini.
“Aku akan menikah” ulangku
“Dengan siapa?” katanya ringan. Seperti pernikahanku
ini hal yang sangat biasa dan dia
tidak perlu repot-repot terkejut.
“Choi siwon”ucapku datar.
“Choi Siwon siapa?” tanyanya. aku menyerah! perempuan
ini akan kucekik sekarang juga!
“Oke choi siwon yang dijodohkan denganmu itu?”
sambungnya sambil duduk diranjangku.
“Siapa lagi?”
“Aku ikut bahagia. Kukira kau tidak akan menyerah
secepat ini, aku ingat kemarin kau sangat menolaknya, dan tiba-tiba setelah
bertemu dengannya sekali. SE-KA-LI nes.. kau langsung berubah pikiran, sangat
bukan dirimu, apa dia sehebat itu?” katanya sambil mencomot snack yang ada di
atas meja. Dia sepertinya sangat menikmati keadaanku ini.
“Aku tertipu, dia sangat licik, jadi akau akan
mengikuti permainannya saja” ucapku akhirnya. Aku tidak sepenuhnya berbohong.
Dia memang menipuku, berpura-pura tidak mengetahui cara bermain balap mobil
tapi akhirnya mengalahkan ku di babak terakhir. Tidak ada keraguan, dia memang
seorang pembohong. Pembohong yang licik! Dan alasan yang paling mendasar bahwa
Aku belum siap menceritakan tentang kekalahanku. Bahkan pada Victoria.
“Jangan membuatku tertawa Agnes monica muljoto, kau
ingin menikahi orang licik yang sudah menipumu?, jangan bodohi aku. Aku bukan
orang yang baru kemarin mengenalmu. Kecuali otakmu yang jenius itu sudah pindah
ke dengkul” katanya sambil menatapku, kali ini benar-benar serius, sial!
Seharusnya aku mempersiapkan alasan yang lebih kuat dan masuk akal ketika
berhadapan denganya.
“Aku hanya berpikir untuk menikah?”kataku pasrah,
tidak ada celah untuk berbohong padanya, aku sudah di ujung tanduk.
“Oke dia mengalahkanku ketika bermain balap mobil”
kataku akhirnya, cepat atau lambat dia akan tau karena aku tidak bisa
menyembunyikan rahasia apapun padanya.
APAPUN. aku hanya mempermudahnya. Yakinku dalam hati! Baru
saja dia akan mengomentari pengakuanku. Aku memotongnya dengan cepat. Aku belum
siap membuka luka itu.
“Dan aku minta pembicaraan ini selesai sampai di sini,
aku tidak ingin membahasnya”lanjutku cepat
“Oke aku mengerti”jawabnya kemudian. Itulah salah satu
hal yang membuatku menyukaiya. Dia selalu menempatkan dirinya sebagai temanku.
Selalu dipihakku.
“Tapi…….apa dia sangat tampan? Oke aku tahu kau kalah
dalam pertandingan balap mobil dan itu pasti sangat menyakiti perasaanmu, tapi
kau bukan tipe orang yang mengikuti saja alur yang dibuat orang lain, kau tipe
orang yang menolak arus jadi… apa dia begitu tampan?” ujarya panjang lebar.
“YAAA! apa sekarang itu begitu penting?”jawabku sambil
melempar buku yang kupegang padanya.
****
Pagi ini sangat dingin. Padahal sudah masuk musim
gugur tapi udara dingin masih enggan pergi. Dan sialnya hari ini aku memiliki
jadwal kuliah pagi. Sambil mengeratkan sweter yang aku pakai, aku berjalan
menuju garasi rumah. Appa sudah berangkat ke kantornya lebih pagi dari biasanya
karna memang sedang ada meeting, jadi mau tidak mau aku harus berangkat sendiri
tidak bersama appa.
“Agnes” baru saja membuka pintu mobil ada suara yang
memanggilku
“Choi siwon? Sedang apa kamu disini?” tanyaku terkejut.
Sedang apa dia di sini. Pagi-pagi didepan pagar
rumahku. Penampilannnya terlihat sangat berbeda dari malam itu. Hari ini
dia menggunakan setelan kemeja yang
terlihat sangat cocok dengan badannya. Seperti baju itu dibuat hanya untuk
dipakai olehnya.
“Menjemput calon istriku,tentu saja. apa kau sudah
siap?” tanyanya tanpa dosa
“Aku? Calon istrimu?”tanyaku belum percaya.
Dia dengan PDnya datang ke rumahku. Berdiri di depan
pagar. Dan mengatakan ingin menjemput calon istrinya yang kemungkinan besar adalah
aku. Karena di rumah ini hanya tinggal aku, Eomma dan pembatu kami. Tidak
mungkinkan dia mau menjemput eomma terlebih lagi menjemput pembantuku.
“Iya siapa lagi. Aku datang ke sini pagi buta untuk
menjemputmu. Calon istriku.” Ucapnya lagi. Kali ini aku benar-benar ingin
muntah mendengarnya.
“Aku tidak ada waktu meladenimu choi siwon. Singkirkan
mobilmu dari depan pagar rumahku!” seruku padanya Oke aku memang sudah berjanji
untuk menikah dengannya. Tapi diantar ke kampus? Apa dia gila. Aku tidak mau semua
orang tau aku akan menikah.
“Aku hanya menjalankan perintah orang tua kita. Jika
kau ingin mempersulitnya silahkan. Hari ini mungkin mereka gagal membuat kita
berangkat bersama. Tapi seperti yang kau tahu mereka tidak bodoh dan tidak akan
pernah menyerah” ujarnya memberi penjelasan. Dan itu sangat masuk akal. Aku
mengenal orang tuaku dan seperti katanya mereka tidak akan pernah menyerah.
TIDAK AKAN.
“Dan sebelum eommamu keluar yang aku yakin akan
menimbulkan kekacauan yang lebih besar. Kau sebaikknya cepat naik ke mobilku.”
Katanya lembut tetapi penuh nada memerintah sambil membuka pintu mobilnya
untukku. Aku tentu saja tidak bisa hanya berdiri mematung di depan garasi
selain karena alasannya yang masuk akal, udara di sini juga akan membuat
tubuhku membeku jika lebih lama lagi berdiri di sini. Akhirnya aku dengan
hati-hati masuk ke mobilnya. Aku tidak tahu harus melakukan apa. Apakah ada
yang salah denganku. Ini tentu saja sangat bukan diriku. Jika berhadapan
dengannya aku tidak bisa membantah, dipertemuan pertama dia berhasil membuat
mood ku berantakan karna kejadian salah mobil dan dipertemuan yang ke duadia
telah berhasil memaksaku (red:menipuku)
sehingga mau menikah dengannya. Dengan mengesampingkan aku sendirilah orang
yang membuat taruhan itu. Dan di pertemuaan ketiga kami dia berhasil mengajakku
menaiki mobilnya yang tidak akan pernah kulakukan dalam 1 juta tahun lamanya. jika
aku dalam keadaan sadar, Aku harus melakukan sesuatu. HA-RUS!!!
*****
“Aku ingin kita menjaga jarak sebelum pernikahan kita”ujarku
akhirnya ketika kami hanya berdiam diri di dalam mobil
“Menjaga jarak? Maksudnya”
“Iya kita jangan bertemu dulu sebelum pernikahan
kita”jelasku
“Kenapa?” balasnya tanpa mengalihkan pandangannya dari
jalan
“Aku harus menata hatiku ketika di dekatmu choi siwon.
Aku tidak tahu tapi sepertinya ada yang salah denganku jika berada di dekatmu,
jadi aku harus mengontrol emosiku”sial. Apa yang kukatakan ini sama saja
mengatakan kalau dia sangat berpengaruh jika di dekatku.
“Seharusnya kita lebih sering bertemu supaya kau bisa
membiasakan diri, calon istriku”ucapnya sambil mengedipkan sebelah matanya
kearahku
“YAA CHOI SIWON! Jangan melakukan hal menjijikakan
seperti itu, jika tidak aku akan dengan senang hati menendangmu keluar”
teriakku
Dia hanya tertawa mendengar perkataanku. Biarkan saja.
apakah dia masih bisa tertawa seperti itu jika nanti aku benar-benar
menendangnya.
“Lagi pula aku tidak ingin jadi salah satu perempuan
yang kau berhasil taklukkan. Aku tidak ingin hanya menjadi nomer kesepuluh,
keseratus atau kesekian dalam hidupmu. Aku hanya ingin jadi agnes monica. Calon
istrimu” akhirnya aku mengatakannya. Hal yang sangat mengganguku selama ini.
“Maksudmu, menjadi kesepuluh atau keseratus apa?”
tanyanya dengan tampang bodoh! Iya sangat bodoh. Ternyata Choi Siwon bisa
bertampang seperti ini.
“Tidak ada wanita yang bisa menolakku”ucapku sambil
menirukan kata-kata yang pernah diucapkannya.
“Memang tidak ada. tapi aku tidak pernah tertarik
menjalin hubungan selama ini. jadi kau akan jadi yang pertama” katanya ringan.
“gay?”tanyaku
“Agnes monica muljoto”balasnya sambil menatapku
“Oke aku minta maaf, tapi itu sangat aneh.”Ucapku
sambil kembali duduk tenang di kursiku. Aku lega. Sangat lega.
“Bagaimana denganmu. Kau sama saja”
“Aku? Tentu saja aku punya orang yang kusuka. Dia
seniorku di kampus namanya Choi seunghyun (TOP). Dia sangat…..”
Kretttt. Belum saja menyelesaikan kata-kataku dia
tiba-tiba saja mengerem. Aku hampir tersungkur ke depan.
“YAA choi siwon kau ingin membunuhku?”ujarku sambil
mengelus kepalaku yang sakit akibat terbentur tadi. Dia tampak marah wajahnya
mengeras.sangat menakutkan, Aku mengerti dia memang pantas marah ketika
mendengar calon istrinya menyukai pria lain, tapi apa yang dia harapkan kami
baru 4 kali bertemu. Dan itu akan sangat aneh jika aku tidak pernah menyukai
seseorang dalam hidupku. disamping itu aku yang baru 4 kali bertemu dengannya
dan harus menerima dengan terpaksa menjadi calon istrinya tentu saja lebih
berhak marah.
“Jangan pernah membicarakan pria lain didepanku dengan
wajah seperti itu.” Ucapnya sambil memajukan tubuhnya ke arahku Nafasku
tiba-tiba sesak seperti ada aliran listrik yang menyengat seluruh tubuhku.
Dia semakin mendekat. Bau tubuhnya bisa kucium, aroma
mint yang sangat memabukkan. Dan dari jarak sedekat ini, Aku juga bisa mencium aroma shampoonya. Aku
membeku. Tidak bisa bergerak, aku tidak mengerti kemana kekuatan dan keberanian
yang kumiliki selama ini. Semua menguap begitu saja seperti asap tak berbekas. Mungkin, dua atau tiga senti jarak wajah
kami. Apa dia akan menciumku? Pikiran seperti itu membuat perutku bergejolak
dengan aneh tanpa sadar aku memejamkan mataku. Didetik berikutnya bibirnya menyentuh bibirku. Lembut dan sangat
manis. Aku membuka mataku kaget. Mata kami bertemu.
Aku tidak bisa membaca matanya. Apa yang dia pikirkan sehingga berani
menciumku? Apa yang aku pikirkan? Otakku menyuruh aku mendorongnya. Tapi
tubuhku beraksi untuk membalasnya. Saat aku ingin membalas ciumannya, dia
menjauh. Aku sedikit kecewa. Tapi kenapa harus kecewa? Seharusnya aku marah karna dia telah
merebut ciuman pertamaku. Sialan! Ini
aneh.
TBC ....... Jangan lupa RCL pls ^^
0 comments