FF Me vs You Part 4 Siwon Agnes SWAG couple
Judul : “Me vs You”
Genre : romance, adorable, humor (?)
Cast : agnez mo as her self
Siwon choi as him self
And other cast
HAPPY READING pals ....................
PART 4
“Jangan pernah membicarakan pria lain didepanku dengan
wajah seperti itu.” Ucapnya sambil memajukan tubuhnya ke arahku Nafasku
tiba-tiba sesak seperti ada aliran listrik yang menyengat seluruh tubuhku.
Dia semakin mendekat. Bau tubuhnya bisa kucium, aroma
mint yang sangat memabukkan. Dan dari jarak sedekat ini, Aku juga bisa mencium aroma shampoonya. Aku
membeku. Tidak bisa bergerak, aku tidak mengerti kemana kekuatan dan keberanian
yang kumiliki selama ini. Semua menguap begitu saja seperti asap tak berbekas. Mungkin, dua atau tiga senti jarak wajah
kami. Apa dia akan menciumku? Pikiran seperti itu membuat perutku bergejolak
dengan aneh tanpa sadar aku memejamkan mataku. Didetik berikutnya bibirnya menyentuh bibirku. Lembut dan sangat
manis. Aku membuka mataku kaget. Mata kami bertemu.
Aku tidak bisa membaca matanya. Apa yang dia pikirkan sehingga berani
menciumku? Apa yang aku pikirkan? Otakku menyuruh aku mendorongnya. Tapi
tubuhku beraksi untuk membalasnya. Saat aku ingin membalas ciumannya, dia
menjauh. Aku sedikit kecewa. Tapi kenapa harus kecewa? Seharusnya aku marah karna dia telah
merebut ciuman pertamaku. Sialan! Ini
aneh.
Author prov.
Disebuah kantin kampus seorang gadis sedang duduk
termenung memandang lurus dengan tatapan kosong entah apa yang ada dalam kepala
cantiknya itu, “apa yang terjadi tadi” ucap gadis itu seraya memegang bibir
pinknya lalu turun ke dada sebelah kiri “kenapa jantung ku berdetak sangat
cepat saat berdekatan dengan ahjussi itu, apa aku sekarang punya penyakit
jantung?” gadis itu menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menepis semua pikiran
yang ada di benaknya. Ketika ia sedang bergulat dengan pikirannya gadis itu
tersentak kaget ketika ada sebuah teriakan dan tangan yang sudah menempel di di
bahunya.
“HEY!! bengong
aja nanti kesurupan loh” ucap dara dan segera mengambil tempat duduk di samping
Agnes. Ia memeperhatikan sikap sahabatnya itu yang terlihat agak sedikit aneh akhir-akhir
ini.
“Yakk..!!! dara noona tidak bisakah kau tidak
mengagetkan ku kau tau teriakan mu itu hampir membuat gendang telingaku pecah
tau” agnes terkesiap kaget dan tetap memegang dadanya , sujujurnya ia sudah
biasa dengan kelakuan sahabatnya itu dara noona, tapi kali ini ia sedikit tidak
menyukainya karna menurutnya jantung nya sedang bermasalah akhir-akhir ini
jantungnya berdetak menjadi dua kali lipat dari biasanya.
“yak kau saja yang dari tadi aku panggil-panggil tapi
tidak dengar , ada apa dengan mu agnes-ah ? cerita lah pada eonie mu ini “
“eoh … benarkah? “ Sejenak agnes menatap dara matanya
seakan ingin berbicara tapi mulutnya seakan kaku untuk mengatakannya, agnes
hanya menghela nafas.
***
Sebuah deringan ponsel terdengar mengganggu agnes di
minggu paginya, awalnya ia ingin mengabaikan suara deringan yang begitu
mengganggu di telinganya “Aigooo siapa yang menelfon mengganggu saja” agnes
segera bangkit dari ranjang king size nya dan dengan setengah sadar dia
meraba-raba nakas di samping ranjangnya “yeah I get it” gumamnya dalam hati ia
menekan tombol hijau di layar tipis smartphonenya tanpa melihat siapa yang
menelfon .
“yeobseo” kata pertama yang diucapkan agnes untuk
sapaan ditelfon.
“yak gadis kecil kenapa lama sekali kau angkatnya,
cepat keluar kita jogging kajja” agnes menjauhkan sedikit handphone itu dari
telinganya ya setelah mendengar suara teriakan yang sangat dia hafal
akhir-akhir ini dan sekilas melihat nama yang tertera di handphonenya “my husband
siwon” mata agnes sedikit terbelalak kaget, ia memutas kedua bola matanya malas
‘pasti ini ulah eoma yang sengaja
menaruh nama ahjussi itu di handphone ku’ gumam agnes. Dengan malas
didekatkannya kembali handphonenya.
“Yak ahjussi sejak kapan kau tau nomor ku, dan lagi
pula sejak kapan aku mau jogging dengan mu, aku tidak mau” jawab agnes dengan
kesal, agnes semakin mengeratkan gulingnya sungguh ia butuh tidur hari ini
setelah semalam ia terjaga dalam tidurnya tidak bisa tidur karna kejadian
kemarin.
“Hei tidak bisakah kau berhenti memanggil ku ahjussi?
Dari siapa lagi kalau bukan dari eomamu, lagi pula kau juga tau nomorku kan, oh
ayolah apa kau lupa dengan perjanjian kita? Aku dengan senang hati akan
mengingatkanmu” ucap siwon dengan nada yang dibuat-buat seakan mengejek.
“YA YA YA puass?, dasar ahjussi nyebelin ” mendengar
jawaban agnes , siwon sedikit terkekeh geli mendengar ucapan gadis polosnya itu
, ia tersenyum penuh kemenangan
“nah gitu dong kajja 10 menit lagi aku akan
menjemputmu” belum sempat agnes membantah telfon itu sudah diputuskan secara
sepihak , agnes menggeram marah mengacak rambutnya frustasi “hah, dasar ahjussi
nyebelin mesum diktaktor tidak tau kah dia bahwa semalam aku tidak bisa tidur karena
ulahnya kemarin” agnes segera bangun dari ranjang empuknya dengan berat hati ia
segera masuk ke kamar mandi.
***
Jam sudah menunjukan pukul 6.30 kurang berarti siwon
sudah menunggu agnes kurang lebih 30 menit, tapi sampai detik ini agnes belum
menampak kan batang hidungnya sedikit pun, “Aishh kemana bocah itu lama
sekali?” dengan gusar dan tak sabaran kini siwon sudah berada di depan pintu
kamar gadisnya dan tentunya sebelumnya ia sudah meminta ijin pada calon
mertuanya itu, kini siwon tepat berada didepan pintu kamar bercat putih disana
ada sebuah papan bertuliskan nama “agnes”.
Toktktok siwon mengetuk pintu putih itu dengan tenang
, tooktoktok untuk kedua kalinya siwon mengetuk pintu namun tetap tak ada
jawaban, siwon mulai panic toktoktok “agnes kau ada di dalam?” namun tetap tak
ada jawaban akhirnya siwon memaksa mendobrak pintu kamar itu, segera ia berlari
masuk kedalam ia mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan itu namun ia tetap
tak dapat menemukan agnes. “agnes kau dimana?” siwon teriak-teriak panic sampai
akhirnya ia masuk kedalam kamar mandi dan betapa terkejutnya ia melihat
gadisnya tergeletak di dalam bathtub kosong
“ agness.. kau tidak apa-apa?” ucap siwon panic dia merengkuh
tubuh kecil agnes dan menggerak-gerakkan bahu agnes dan berharap jika gadisnya
itu segera membuka matanya. Tak berapa lama mata indah gadis itu pun mulai
terbuka, gadisnya itu terbangun dari tidurnya sambil menguap beberapa kali , ia
mengerjap-ngerjapkan matanya agar penglihatannya menjadi jernih “ahjussi..?”
gumam agnes masih setengah sadar , tapi sedetik kemudian “APA?
AHJUSII? AAAAKKKKKKKKKK…………… APA YANG KAU LAKUKAN DI KAMAR MANDI KUUU”
agnes menjerit histeris , tangannya tak tinggal diam dia memukul mukul tubuh kekar siwon dengan
tangan nya berharap lelaki itu kesakitan dan keluar dari kamar mandinya ini,
tapi sayang itu semua gagal, bukannya
siwon yang merasa sakit yang ada malah tangan agnes yang terasa sakit seperti
memukul batu.
“hey hentikan gadis kecil, apa yang kau lakukan, aku
justru ingin menyelamatkanmu aku kira kau mati” siwon melakukan pembelaan,
perlahan agnes menghentika pukulannya ia menatap wajah siwon dengan rasa
bersalah , ‘ternyata siwon perduli padaku’ gumam agnes. seperti anak kecil yang
ketahuan menyontek agnes merenggut sedih ia menundukkan kepalanya “mianhe..”
cicit agnes, tak lama sebuah sentilan mendarat di dahi agnes. “aww..kenapa kau
menyentilku” balas agnes, ia mengerucutkan bibirnya kesal dan memegangi dahinya
.
“yak lain kali kalau mau tidur jangan di kamar mandi
tidurlah di ranjangmu bodoh itu berbahaya.. ” siwon memarahi agnes dengan
tenang suasana menjadi hening , siwon memandangi agnes dari ujung kepala sampai
ujung kaki ia sedikit menahan senyumnya di dalam hatinya ia terkekeh geli
melihat penampilan gadisnya yang berantakan tapi tetap terlihat cantik natural,
merasa telah di pandangi dengan intens oleh sepasang mata sipit darkbrown itu dengan
wajah polos agnes segera menyilangkan kedua tangannya di dadanya seakan ingin
melindungi asset berharganya pandanganya seakan bicara “APA?” . siwon hanya
menyunggingkan sedikit senyum “yasudah cepat lah mandi aku tunggu kau dibawah”
ucap siwon dingin seraya meninggalkan agnes yang menatapnya bingung.
Tak berapa lama agnes keluar dengan celana training
hitam ada garis putih disamping kanan dan kiri celana itu serta tanktop hitam
dan sepatu nike berwarna putih yap tanpa sadar agnes memakai baju dengan warna
yang senada dengan yang siwon kenakan. Mereka terlihat seperti couple .
Siwon Prov
Aishh gadis ini kenapa lambat sekali jalannya, hah
umurnya saja yang 19 tahun tapi staminanya berbanding terbalik dengan umurnya “hey
gadis kecil tidak bisa kah kau berlari lebih cepat lagi? ” gerutuku pada agnes,
kulihat dia menatapku seakan ingin membunuhku haha lucu sekali ekspresinya.
“yak ahjussi aku lelah tidak bisakah kita istirahat
sebentar?” apa dia bilang dia lelah? Hah dasar gadis kecil pemalas masa baru
satu puteran dia sudah lelah umurnya saja yang 19 tahun tapi kelakuan kaya anak
umur 5 tahun yang suka merengek-rengek minta mainan. Akhirnya aku mengalah
karna malas berdebat dengan gadis keras kepala seperti dia.
“yasudah kita istirahat di bangku itu saja” usulku
sambil menunjuk bangku taman di dekat pohon apel. Gadis itu hanya mengangguk
pasrah dengan langkah tertatih tatih dia melangkah, ah betapa gemasnya aku
langsung saja kugendong dia menuju bangku taman dia terkesiap kaget awalnya
berontak kecil tapi akhirnya ia pasrah kugendong.
Agnes Prov
Dasar ahjussi rese
memangnya tidak terlihat apa bahwa aku masih mengantuk, ini semua karna ulahmu
choi siwon, karna memikirkan kejadian bodoh itu di mobil sehingga aku tidak
bisa tidur semalaman, ahh rasa ingin ku benturkan saja kepala ahjussi nyebelin
ini ketiang lampu jalan biar ia sadar.
Ahhh aku lelah sekali
, aku haus aku butuh minum, kulihat ahjussi itu sedang meneguk sebotol air
putih , kelihatan begitu nikmat dan menggiurkan, ‘aku butuh minum’ Jerit ku
dalam hati ,
“kau mau ?” tiba-tiba saja ia menyodorkan minumannya
kearahku seakan tau apa yang aku pikirkan, ah ternyata ahjussi ini baik juga ,
tapi aku paling pantang untuk berbagi minuman dengan orang lain. Aku dihadapkan
diantara rasa haus dan gengsi sangat menjengkelkan.
Aku hanya diam memandang botol mineral yang dia pegang. “hey mau tidak?”
tawarnya lagi. “tidak adakah minuman lain ahjussi , aku tidak bisa meminum
minuman bekasmu” ucapku lemah , ia kemudian menarik botol yang tadi disodorkan
“yasudah kalau tidak mau” balasnya acuh sambil hendak menghabiskan minuman itu,
adegannya serasa menjadi slow motion dimataku didetik-detik ia ingin meminumnya
rasa hausku semakin meningkat , keringat bercucuran di pelipisku sampai
akhirnya aku segera menghadangnya “YAAKKK CHOI SIWON… Aku mau “ ucapku sambil
merebut minumannya acuh dan dalam sekejab minuman itu sudah kandas habis sampai
tetes terakhir, dia hanya ter kekeh geli melihat tingkahku yang
kekanak-kanakan, ya biarkan saja dia dengan pendapatnya aku tidak perduli yang
penting rasa hausku hilang.
***
“ahjussi aku ingin pulang ” pintaku
“hei bagaimana jika sebelum pulang kita bertanding
dulu?” usul siwon
“apa?”
“siapa yang bisa sampai pada tiang lampu jalan di
depan itu dia boleh meminta 3 permintaan apapun pada yang kalah, bagaimana?”
jelas siwon
“apapun?” ucapku, aku sedikit menimbang-nimbang
keputusan, ah boleh juga usul ahjussi ini, kalau aku boleh meminta 3 permintaan,
permintaan yang pertama aku ingin
meminta perjodohan ini batal. Haha lagi pula kurasa jarak lampu jalan itu tidak
terlalu jauh dan sulit untuk kuraih, jika mengingat bahwa aku juara lomba lari
waktu SMA, akhirnya ku putuskan untuk mengikuti permainannya “ baiklah”.
***
“Huaaaa bodoh bodoh bodohhh” aku berteriak memaki
diriku di depan cermin merutuki kebodohan kedua yang telah kulakukan setelah
kebodohan pertama di pertandingan balap mobil.
“Agnessss kenapa kau bisa melupakan kenyataan bahwa
kaki mu itu pendek dan siwon kebalikannya panjang tinggi menjulang seperti
tongkat..” ucapku sambil mengacak rambutku frustasi, aku tak menyangka
kepintaranku yang selama ini ada seakan sirna tak berguna jika di depan siwon,
“Bahkan jika orang bodoh melihatpun pasti bisa
memastikan bahwa siwonlah yang akan menang , lihatlah walaupun siwon berjalan ia
tetap terlihat seperti berlari, eottokke eomaa” lanjut ku, sambil melihat
pantulan diriku yang tampak mengenaskan di cermin aku sudah kehabisan
kata-kata. Ya Tuhan Aku dibuat merana karna kebodohannku sendiri, aku bergidik
ngeri mengingat permintaan-permintaan bodoh dari ahjussi nyebelin itu.
FLASHBACK
“hosh hosh hosh…” hanya deru nafas yang terdengar kala
itu, kami berdua berlomba-lomba menghirup oksigen sehingga memenuhi rongga
dada, aku terduduk lemas kakiku seperti jelly yang tak kuat menopang bobot
tubuhku karna melihat kenyataan bahwa aku dikalahkan untuk kedua kalinya oleh
choi siwon ahjussi menyebalkan itu “eottokee eomaa selamatkan aku” batin ku
menjerit
“Agnes-ah aku menang..” ucap siwon terengah-engah, ia
memasang senyum kemenangan. jujur saja senyuman itu sangat sempurna menampakkan
kedua lesung pipinya sedetik aku terpesona padanya tapi jika mengingat
pertandingan ini semuanya itu menjadi hilang seketika. aku memandangnya seakan
ingin menangis.
“Sekarang apa permintaanmu ahjussi? Jangan minta yang
aneh-aneh karna akan aku pastikan kau tidak akan pernah mendapatkannya” ucapku
kesal
“baiklah yang pertama aku ingin kau berhenti
memanggilku ahjussi”
“mwoo, kenapa?” protesku
“karna aku ini calon suamimu bukan paman/ayahmu”
jawabnya lembut ia menjeda sebentar ucapannya sambil mengacak-ngacak lembut
rambutku , saat tangannya menyentuh lembut kepala ku ada sesuatu yang berdesir
hangat menjalar disekujur tubuhku.
“jadi mulai sekarang panggil aku ‘honey’ arraso”
lanjutnya kembali ia tersenyum menatapku dalam dan menampakkan gigi putih yang berjejer rapi dan
menampilkan lesung pipinya yang sempurna. Ya tuhan ajari aku bernafas .
“yang kedua aku ingin kau bisa bersikap lebih manis
padaku” apa dia bilang tadi dia memintaku untuk bersikap manis padanya tentu
jawabannya BIG NO haha.
“kalau yang itu aku tidak bisa janji ahju… emm
maksudku siwon-ah” dia menatapku dengan
tatapan aku tidak ingin dibantah agnes, ah masa bodo dengan ahjussi itu, sampai
kapanpun aku tidak akan jatuh dalam pesonanya, apa tadi yang aku bilang
‘PESONA’ ? hah bahkan ahjussi itu tidak punya pesona, jelas yang satu ini aku
berbohong, ahjussi ini memang punya sejuta pesona , tapi jika mengingat dia
yang di jodohkan olehku itu semua sirna tak berbekas.
“Aku tidak menerima pembantahan, dan permintaan yang
ketiga aku simpan dulu” balasnya acuh. “kajja kita pulang “ lanjut siwon. Belum
sempat aku membantahnya dia sudah meninggalkan ku pergi .
End flashback
AAAAhhh ingin rasanya aku cekik choi siwon sekarang
juga , membayangkan memanggil choi siwon si ahjussi itu dengan sebutan “honey”
membuat bulukuduk ku meremang , ‘aigoo tuhann bagaimana ini’
TBC...................... RCL pls :) ^^
1 comments
test
ReplyDelete